Jakarta: Ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof. Dr. dr. Hartono Gunardi, Sp.A(K). mengajak orang tua melengkapi vaksin anak segera. Namun, bagaimana jika terlewat dari jadwal?
Prof. Hartono ungkap bahwa hal itu tidak menjadi masalah. Moms bisa segerakan untuk melengkapi vaksinasi Si Kecil, sebab terpenting adalah imunisasi secara lengkap.
"Kalau yang belum lengkap, misalnya ketinggalan, baru sampai imunisasi 2 bulan. Silakan dilengkapi saja. Tidak perlu diulang dari awal," kata Prof. Hartono pada konferensi pers Kalventis Vaccine Summit, Senin, 8 Mei 2023.
Ia menambahkan tidak ada spesifik waktu untuk keterlambatan. Selagi bisa untuk menggapai imunisasi Si Kecil, segera lakukan demi kesehatan anak. Moms bisa dapatkan vaksinasi di posyandu anak terdekat atau fasilitas layanan kesehatan terdekat.
Perihal alergi vaksinasi, ia juga menambahkan bahwa sedikit sekali anak yang mengalami hal tersebut. Sehingga, tak ada alasan untuk tidak melengkapi imunisasi. Sebab, ini penting untuk kesehatan Si Kecil.
"Sangat sedikit yang memang memiliki alergi vaksin. Jika ada, kita pasti akan cari alternatifnya, supaya anak bisa tetap mendapatkan imunisasi lengkap," lanjut Prof. Hartono.
Selain itu, kesadaran pentingnya akan imunisasi juga yang mendorong orang tua untuk melakukan hal ini kepada anaknya. Maka dari itu, perlunya peran penting terhadap tenaga kesehatan, orang tua, dan keyakinan Si Kecil dalam mendorong melakukan imunisasi.
Vaksinasi menjadi penting sebab menjadi upaya pencegahan efektif untuk penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Hal ini menjadi perhatian pemerintah, apalagi memperhatikan pada akhir 2022 sejumlah daerah telah menetapkan status KLB (Kejadian Luar Biasa).
Status KLB tersebut diperuntukkan untuk penyakit difteri, campak, rubella, dan polio. Padahal, rendahnya cakupan imunisasi dan adanya KLB mengancam kesehatan anak-anak terutama yang belum diimunisasi.
“Pastikan setiap anak mendapatkan imunisasi rutin lengkap yang meliputi imunisasi dasar (sampai usia 1 tahun), imunisasi lanjutan (usia baduta) dan imunisasi usia sekolah dalam program BIAS sampai SD kelas 6," jelasnya.
Imunisasi lengkap ini ditujukan agar semua anak terlindungi dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Hal ini sesuai dengan jadwal imunisasi Kementrian Kesehatan dan Rekomendasi IDAI.
Aulia Putriningtias
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Prof. Hartono ungkap bahwa hal itu tidak menjadi masalah. Moms bisa segerakan untuk melengkapi vaksinasi Si Kecil, sebab terpenting adalah imunisasi secara lengkap.
"Kalau yang belum lengkap, misalnya ketinggalan, baru sampai imunisasi 2 bulan. Silakan dilengkapi saja. Tidak perlu diulang dari awal," kata Prof. Hartono pada konferensi pers Kalventis Vaccine Summit, Senin, 8 Mei 2023.
Ia menambahkan tidak ada spesifik waktu untuk keterlambatan. Selagi bisa untuk menggapai imunisasi Si Kecil, segera lakukan demi kesehatan anak. Moms bisa dapatkan vaksinasi di posyandu anak terdekat atau fasilitas layanan kesehatan terdekat.
Perihal alergi vaksinasi, ia juga menambahkan bahwa sedikit sekali anak yang mengalami hal tersebut. Sehingga, tak ada alasan untuk tidak melengkapi imunisasi. Sebab, ini penting untuk kesehatan Si Kecil.
"Sangat sedikit yang memang memiliki alergi vaksin. Jika ada, kita pasti akan cari alternatifnya, supaya anak bisa tetap mendapatkan imunisasi lengkap," lanjut Prof. Hartono.
Selain itu, kesadaran pentingnya akan imunisasi juga yang mendorong orang tua untuk melakukan hal ini kepada anaknya. Maka dari itu, perlunya peran penting terhadap tenaga kesehatan, orang tua, dan keyakinan Si Kecil dalam mendorong melakukan imunisasi.
Vaksinasi menjadi penting sebab menjadi upaya pencegahan efektif untuk penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Hal ini menjadi perhatian pemerintah, apalagi memperhatikan pada akhir 2022 sejumlah daerah telah menetapkan status KLB (Kejadian Luar Biasa).
Status KLB tersebut diperuntukkan untuk penyakit difteri, campak, rubella, dan polio. Padahal, rendahnya cakupan imunisasi dan adanya KLB mengancam kesehatan anak-anak terutama yang belum diimunisasi.
“Pastikan setiap anak mendapatkan imunisasi rutin lengkap yang meliputi imunisasi dasar (sampai usia 1 tahun), imunisasi lanjutan (usia baduta) dan imunisasi usia sekolah dalam program BIAS sampai SD kelas 6," jelasnya.
Imunisasi lengkap ini ditujukan agar semua anak terlindungi dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Hal ini sesuai dengan jadwal imunisasi Kementrian Kesehatan dan Rekomendasi IDAI.
Aulia Putriningtias
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)