FAMILY
Bayi Jerawatan? Ternyata Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Aulia Putriningtias
Selasa 05 September 2023 / 17:09
Jakarta: Mendapati bayi memiliki jerawat? Jangan khawatir, moms! Karena jerawat yang muncul pada bayi itu umum. Biasanya mucul berwarna merah dengan sekitarnya mengalami peradangan ringan.
Jerawat bayi biasanya muncul pada bayi berusia 4 – 6 minggu atau beberapa hari setelah ia lahir. Jerawat yang dialami bayi ini umumnya hanya muncul selama beberapa hari atau minggu dan akan menghilang dengan sendirinya.
Biasanya jerawat ini akan muncul di bagian pipi, dahi, dagu, atau punggungnya. Jerawat ini juga bisa muncul dalam hitungan bulan. Jerawat pada bayi pun ada dua, yakni jerawat neonatal atau neonatus dan jerawat infantil.
"Jerawat neonatus sebagian besar ada di wajah, tetapi bisa muncul di kulit kepala dan terkadang di dada dan punggung," kata Dr. Eichenfield, Kepala dermatologi anak dan remaja di Rady Children's Hospital-San Diego, dilansir dari Parents.
"Jerawat infantil, di sisi lain, akan lebih terlihat seperti jerawat biasa. Jerawat bisa tertutup atau terbuka, komedo putih atau komedo, dan mulai dari ringan hingga parah," tambah Dr. Eichenfield.
Sebenarnya, apa yang menyebabkan jerawat pada bayi? Menurut dr. Kevin Adrian via Alodokter menjelaskan ada tiga alasan mengapa jerawat bayi muncul. Adapun alasannya, antara lain:
Pada masa kehamilan di minggu-minggu terakhir, hormon dari ibu dapat masuk ke dalam plasenta dan merangsang kelenjar minyak pada kulit bayi. Hal ini kemudian dapat menimbulkan jerawat pada bayi setelah dilahirkan.
Pada kasus tertentu, hormon androgen juga bisa menjadi penyebab munculnya jerawat bayi. Ternyata, hormon ini lebih sering terjadi pada bayi laki-laki dan bayi di atas usia 3 bulan.
Kulit bayi sangatlah halus, tipis, dan sensitif. Sehingga, mudah mengalami iritasi bila terpapar zat atau benda tertentu, seperti ASI atau susu formula, sabun mandi yang mengandung deterjen, serta kain berbahan kasar atau yang dicuci dengan deterjen biasa.
Di kulit terdapat bakteri normal yang disebut flora normal kulit. Namun, ketika kulit terlalu berminyak atau terjadi sumbatan pada pori-pori kulit, maka bakteri ini bisa tumbuh subur dan menimbulkan jerawat.
Tentu moms tak ingin Si Kecil mengalami jerawat. Pun, ada cara-cara mencegahnya yang dijelaskan oleh dr. Kevin, antara lain:
Saat memandikan Si Kecil, bersihkan wajahnya secara perlahan dengan air hangat lalu keringkanlah dengan handuk bersih. Hindari menggosok wajahnya keras-keras sebab bisa membuat kulit Si Kecil menjadi terluka dan iritasi. Pemilihan sabun juga menjadi pertimbangan untuk menjaga kulit.
Sama seperti jerawat orang dewasa, jerawat bayi juga tak boleh sembarangan untuk dipencet. Tindakan tersebut bisa membuat bakteri masuk ke dalam kulit Si Kecil, sehingga memperparah kondisi jerawatnya.
Hindari mengoleskan sembarang losion pada kulit bayi. Hal tersebut tidak hanya akan membuat kulit bayi kering, namun juga bisa memperparah kondisi jerawat bayi. Bagaimana jika kulit bayi kering?
Untuk mengatasi kulit kering pada bayi, moms bisa mengoleskan pelembap bayi dengan kandungan bebas minyak atau yang berlabel nonkomedogenik (tidak menyumbat pori-pori).
Jika jerawat yang muncul di kulit bayi cukup banyak, besar, atau tampak membengkak dan bernanah, maka kondisi ini perlu diobati dengan obat oles atau salep. Untuk menentukan jenis obat jerawat yang cocok dan aman untuk Si Kecil, moms dapat berkonsultasi ke dokter kulit.
Aulia Putriningtias
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Jerawat bayi biasanya muncul pada bayi berusia 4 – 6 minggu atau beberapa hari setelah ia lahir. Jerawat yang dialami bayi ini umumnya hanya muncul selama beberapa hari atau minggu dan akan menghilang dengan sendirinya.
Biasanya jerawat ini akan muncul di bagian pipi, dahi, dagu, atau punggungnya. Jerawat ini juga bisa muncul dalam hitungan bulan. Jerawat pada bayi pun ada dua, yakni jerawat neonatal atau neonatus dan jerawat infantil.
"Jerawat neonatus sebagian besar ada di wajah, tetapi bisa muncul di kulit kepala dan terkadang di dada dan punggung," kata Dr. Eichenfield, Kepala dermatologi anak dan remaja di Rady Children's Hospital-San Diego, dilansir dari Parents.
"Jerawat infantil, di sisi lain, akan lebih terlihat seperti jerawat biasa. Jerawat bisa tertutup atau terbuka, komedo putih atau komedo, dan mulai dari ringan hingga parah," tambah Dr. Eichenfield.
Sebenarnya, apa yang menyebabkan jerawat pada bayi? Menurut dr. Kevin Adrian via Alodokter menjelaskan ada tiga alasan mengapa jerawat bayi muncul. Adapun alasannya, antara lain:
1. Pengaruh hormon
Pada masa kehamilan di minggu-minggu terakhir, hormon dari ibu dapat masuk ke dalam plasenta dan merangsang kelenjar minyak pada kulit bayi. Hal ini kemudian dapat menimbulkan jerawat pada bayi setelah dilahirkan.
Pada kasus tertentu, hormon androgen juga bisa menjadi penyebab munculnya jerawat bayi. Ternyata, hormon ini lebih sering terjadi pada bayi laki-laki dan bayi di atas usia 3 bulan.
2. Kulit bayi sensitif
Kulit bayi sangatlah halus, tipis, dan sensitif. Sehingga, mudah mengalami iritasi bila terpapar zat atau benda tertentu, seperti ASI atau susu formula, sabun mandi yang mengandung deterjen, serta kain berbahan kasar atau yang dicuci dengan deterjen biasa.
3. Pertumbuhan bakteri di kulit
Di kulit terdapat bakteri normal yang disebut flora normal kulit. Namun, ketika kulit terlalu berminyak atau terjadi sumbatan pada pori-pori kulit, maka bakteri ini bisa tumbuh subur dan menimbulkan jerawat.
Tentu moms tak ingin Si Kecil mengalami jerawat. Pun, ada cara-cara mencegahnya yang dijelaskan oleh dr. Kevin, antara lain:
1. Menjaga kebersihan kulit
Saat memandikan Si Kecil, bersihkan wajahnya secara perlahan dengan air hangat lalu keringkanlah dengan handuk bersih. Hindari menggosok wajahnya keras-keras sebab bisa membuat kulit Si Kecil menjadi terluka dan iritasi. Pemilihan sabun juga menjadi pertimbangan untuk menjaga kulit.
2. Tidak pencet jerawat bayi
Sama seperti jerawat orang dewasa, jerawat bayi juga tak boleh sembarangan untuk dipencet. Tindakan tersebut bisa membuat bakteri masuk ke dalam kulit Si Kecil, sehingga memperparah kondisi jerawatnya.
3. Tidak pakai losion wajah
Hindari mengoleskan sembarang losion pada kulit bayi. Hal tersebut tidak hanya akan membuat kulit bayi kering, namun juga bisa memperparah kondisi jerawat bayi. Bagaimana jika kulit bayi kering?
Untuk mengatasi kulit kering pada bayi, moms bisa mengoleskan pelembap bayi dengan kandungan bebas minyak atau yang berlabel nonkomedogenik (tidak menyumbat pori-pori).
4. Oles krim atau salep sesuai resep dokter
Jika jerawat yang muncul di kulit bayi cukup banyak, besar, atau tampak membengkak dan bernanah, maka kondisi ini perlu diobati dengan obat oles atau salep. Untuk menentukan jenis obat jerawat yang cocok dan aman untuk Si Kecil, moms dapat berkonsultasi ke dokter kulit.
Aulia Putriningtias
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)