FAMILY
Risiko Berhubungan Seks di Dalam Air, Salah Satunya Infeksi Menular Seksual
Raka Lestari
Sabtu 26 Juni 2021 / 19:07
Jakarta: Melakukan hubungan seks di dalam air mungkin terasa menyenangkan, terutama jika kamu ingin melakukan variasi dalam kehidupan seks dengan pasangan. Terlebih lagi, ada banyak film yang melibatkan seks dalam air.
Namun sebenarnya melakukan seks dalam air adalah suatu hal yang hanya terlihat baik di layar kaca, namun justru berbeda jauh ketika di dunia nyata. Ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui mengenai dampak melakukan seks dalam air.
Dilansir dari Women's Health, berikut ini adalah beberapa efek merugikan dari melakukan seks dalam air:
Air dapat mengandung beberapa bakteri yang cukup kotor E. coli dan salmonella. Termasuk juga kolam dan kolam air panas dengan tingkat pH yang tidak tepat, sungai, danau, lautan, dan lainnya.
"Ada kemungkinan kamu dapat mendorong bakteri atau kuman lain ke dalam saluran vagina dan ke dalam tubuh," kata pakar kesehatan wanita Jennifer Wider, M.D.
Karena adanya kemungkinan bakteri yang hidup dalam air, maka bakteri-bakteri tersebut juga bisa masuk ke dalam saluran kemih atau saluran kencing terutama ketika kamu buang air kecil di dalam air tersebut. Hal itu dapat meningkatkan risiko untuk mengalami infeksi saluran kemih (ISK).
Melakukan hubungan seks di dalam air dapat meningkatkan risiko untuk mengalami vaginal yeast infection atau infeksi jamur. Selain itu, kandungan klorin yang terdapat pada air kolam biasanya dapat mengiritasi vagina, sehingga dapat mengganggu pH dalam vagina.
"Apa pun yang mengganggu pH dapat meningkatkan risiko infeksi jamur," kata Jessica Shepherd, M.D., seorang ginekolog di Baylor University.
Air tidak memiliki kemampuan untuk mencegah risiko terjadinya sexual transmitted infection (STI) atau infeksi menular seksual. Hal ini terjadi karena penggunaan alat kontrasepsi, seperti kondom di dalam air sulit digunakan dengan benar. Hal penting yang diingat adalah air juga dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit menular seksual.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Namun sebenarnya melakukan seks dalam air adalah suatu hal yang hanya terlihat baik di layar kaca, namun justru berbeda jauh ketika di dunia nyata. Ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui mengenai dampak melakukan seks dalam air.
Dilansir dari Women's Health, berikut ini adalah beberapa efek merugikan dari melakukan seks dalam air:
1. Tidak steril
Air dapat mengandung beberapa bakteri yang cukup kotor E. coli dan salmonella. Termasuk juga kolam dan kolam air panas dengan tingkat pH yang tidak tepat, sungai, danau, lautan, dan lainnya.
"Ada kemungkinan kamu dapat mendorong bakteri atau kuman lain ke dalam saluran vagina dan ke dalam tubuh," kata pakar kesehatan wanita Jennifer Wider, M.D.
2. Bisa terkena infeksi saluran kemih
Karena adanya kemungkinan bakteri yang hidup dalam air, maka bakteri-bakteri tersebut juga bisa masuk ke dalam saluran kemih atau saluran kencing terutama ketika kamu buang air kecil di dalam air tersebut. Hal itu dapat meningkatkan risiko untuk mengalami infeksi saluran kemih (ISK).
3. Meningkatkan risiko vaginal yeast infection
Melakukan hubungan seks di dalam air dapat meningkatkan risiko untuk mengalami vaginal yeast infection atau infeksi jamur. Selain itu, kandungan klorin yang terdapat pada air kolam biasanya dapat mengiritasi vagina, sehingga dapat mengganggu pH dalam vagina.
"Apa pun yang mengganggu pH dapat meningkatkan risiko infeksi jamur," kata Jessica Shepherd, M.D., seorang ginekolog di Baylor University.
4. Meningkatkan risiko infeksi menular seksual
Air tidak memiliki kemampuan untuk mencegah risiko terjadinya sexual transmitted infection (STI) atau infeksi menular seksual. Hal ini terjadi karena penggunaan alat kontrasepsi, seperti kondom di dalam air sulit digunakan dengan benar. Hal penting yang diingat adalah air juga dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit menular seksual.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)
Copyright © 2025, Medcom.id, All Rights Reserved. 0.0428 [51]
