FAMILY

Imunisasi Campak pada Anak, Kapan dan Apa Dampak yang Ditimbulkan

Mia Vale
Minggu 06 Agustus 2023 / 11:00
Jakarta: Campak merupakan penyakit virus yang sangat menular dan serius. Sebelum pengenalan vaksin campak pada tahun 1963 dan meluasnya vaksinasi, epidemi besar terjadi kira-kira setiap 2 sampai 3 tahun dan menyebabkan sekitar 2,6 juta kematian setiap tahun.

Berdasarkan laman resmi WHO, diperkirakan 128 ribu orang meninggal akibat campak pada tahun 2021 di mana kebanyakan anak di bawah usia lima tahun, meskipun vaksin yang aman dan hemat biaya telah tersedia. Campak disebabkan oleh virus dalam keluarga Paramyxovirus, dan biasanya ditularkan melalui kontak langsung dan udara.

Virus ini akan menginfeksi saluran pernapasan, kemudian menyebar ke seluruh tubuh, menyebabkan penyakit parah, komplikasi bahkan kematian. 

Kegiatan imunisasi yang dipercepat oleh negara-negara, WHO, Measles & Rubella Partnership (sebelumnya Measles & Rubella Initiative), dan mitra internasional lainnya berhasil mencegah 56 juta kematian antara tahun 2000 - 2021. 

Dengan vaksinasi, menurunkan kematian akibat campak dari 761 ribu pada tahun 2000 menjadi 128 ribu pada tahun 2021.


(Penyuntikkan vaksin campak akan membuat tubuh memproduksi antibodi yang akan melawan virus tersebut jika sewaktu-waktu menyerang. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
 

Pemberian Vaksin Campak


Vaksin campak adalah salah satu vaksin yang wajib diberikan kepada anak. Mengutip laman Alodokter, berdasarkan jadwal imunisasi yang dikeluarkan oleh IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), vaksin campak diberikan sebanyak tiga kali. 

Ada dua jenis vaksin campak yang tersedia, yaitu MR (measles, rubella) dan MMR (measles, mumps, dan rubella). Dan dosis vaksin campak untuk anak-anak bisa diberikan saat mereka berusia sembilan bulan (MR). Imunisasi booster diberikan saat anak berusia 18 bulan dan 5-7 tahun (MR/MMR). 
 

Efek setelah vaksin


Ada beberapa efek samping yang bisa muncul setelah menggunakan vaksin campak. Misal, untuk anak di bawah usia lima tahun, efek samping yang paling umum adalah di tempat suntikan diberikan. 

Ini termasuk, kemerahan, pembengkakan di area penyuntikan, lemas atau lemah. Gejala ini biasanya hilang dalam beberapa hari. Terkadang si kecil mengalami demam.

Sementara, MMR yang terdiri dari tiga vaksin berbeda (campak, gondok dan rubella), dapat menimbulkan reaksi pada waktu yang berbeda setelah penyuntikan, seperti yang dinukil dari NHS Inform.
  • - Setelah 6 - 10 hari vaksin campak mulai bekerja dan dapat memyebabkan, demam, ruam seperti campak, dan kehilangan selera makan.
  • - Berkisar 2 - 3 minggu setelah penyuntikan, vaksin gondongan dapat menyebabkan gejala seperti gondongan (demam dan pembengkakan kelenjar) pada beberapa anak. - Efek samping pada 12 - 14 hari setelah injeksi, vaksin rubella dapat menyebabkan ruam singkat dan suhu yang sedikit meningkat. Pada kesempatan langka, ruam juga dapat terjadi hingga 6 minggu kemudian.

Ingat, bila efek samping di atas tak kunjung membaik atau justru semakin oarah, segera periksakan si kecil ke dokter. Pun bila si kecil mengalami reaksi alergi setelah vaksin. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH