Jakarta: Kurang cairan atau dehidrasi adalah sebuah kondisi di mana tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang mereka terima.
Dehidrasi sering kali dianggap sebagai haus biasa, padahal dehidrasi yang tidak ditangani dengan baik bisa berkembang menjadi kondisi serius, seperti hipovolemia.
Pada hipovolemia, air dalam aliran darah ditarik keluar oleh jaringan tubuh sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan cairan. Bila tidak segera ditangani, kondisi ini bisa menyebabkan syok dan mengancam nyawa.
Di momen Idulfitri atau Lebaran ini, erat kaitannya dengan mudik atau pulang kampung. Nah, apakah ibu hamil rentan mengalami dehidrasi atau kurang cairan? Ada pula dampak yang bisa terjadi jika ibu hamil kekurangan cairan saat mudik.
Dr. Rendy Indraprana, Sp.OG, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Eka Hospital Cibubur memberikan paparan tentang dampak buruk jika ibu hamil kekurangan cairan saat mudik.
Tubuh yang kekurangan asupan cairan akan mengalami gangguan metabolisme, sehingga menjadi mudah lelah.
.jpg)
(Bila Bumil mengalami mual dan muntah yang parah hingga sulit untuk makan atau minum, apalagi jika sudah merasakan gejala dehidrasi, berkonsultasilah dengan dokter. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Asupan cairan yang cukup ternyata dapat mencegah mual selama kehamilan. Saat mengalami dehidrasi, lambung akan kekurangan cairan untuk memproses makanan. Akibatnya, produksi asam lambung meningkat.
Seperti diketahui, feses membutuhkan cairan agar bisa dikeluarkan dari tubuh. Bila asupan cairan berkurang selama hamil, maka feses menjadi keras dan bumil akan mengalami konstipasi. Hal tersebut bisa membuat perjalanan mudik menjadi tidak nyaman.
Kekurangan cairan dapat menyebabkan peredaran darah menjadi terganggu. Akibatnya, bumil bisa mengalami sakit kepala dan pusing ketika berdiri atau setelah duduk nih. Selain itu, asupan oksigen ke organ-organ tubuh juga akan ikut terganggu. Kondisi tersebut menjadi penyebab pusing.
Infeksi Saluran Kemih (ISK) dapat terjadi pada seseorang yang mengalami dehidrasi. Gejala ISK pada ibu hamil dapat berupa nyeri saat buang air kecil, demam, hingga sakit punggung.
Mudik pada saat hamil memang berisiko, namun bukan berarti tidak bisa dilakukan. Dengan memerhatikan hal di atas, bumil bisa melakukan perjalanan mudik dengan aman dan nyaman serta rencana silaturahim dan mengunjungi kampung halaman bisa terwujud meski ibu dalam kondisi hamil.
Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan selama dalam perjalanan jika ada hal- hal yang kurang dimengerti seputar kandungan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Dehidrasi sering kali dianggap sebagai haus biasa, padahal dehidrasi yang tidak ditangani dengan baik bisa berkembang menjadi kondisi serius, seperti hipovolemia.
Pada hipovolemia, air dalam aliran darah ditarik keluar oleh jaringan tubuh sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan cairan. Bila tidak segera ditangani, kondisi ini bisa menyebabkan syok dan mengancam nyawa.
Di momen Idulfitri atau Lebaran ini, erat kaitannya dengan mudik atau pulang kampung. Nah, apakah ibu hamil rentan mengalami dehidrasi atau kurang cairan? Ada pula dampak yang bisa terjadi jika ibu hamil kekurangan cairan saat mudik.
Dr. Rendy Indraprana, Sp.OG, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Eka Hospital Cibubur memberikan paparan tentang dampak buruk jika ibu hamil kekurangan cairan saat mudik.
Dampak buruk jika bumil kurang cairan saat mudik
1. Mudah lelah
Tubuh yang kekurangan asupan cairan akan mengalami gangguan metabolisme, sehingga menjadi mudah lelah.
.jpg)
(Bila Bumil mengalami mual dan muntah yang parah hingga sulit untuk makan atau minum, apalagi jika sudah merasakan gejala dehidrasi, berkonsultasilah dengan dokter. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
2. Mual
Asupan cairan yang cukup ternyata dapat mencegah mual selama kehamilan. Saat mengalami dehidrasi, lambung akan kekurangan cairan untuk memproses makanan. Akibatnya, produksi asam lambung meningkat.
3. Konstipasi
Seperti diketahui, feses membutuhkan cairan agar bisa dikeluarkan dari tubuh. Bila asupan cairan berkurang selama hamil, maka feses menjadi keras dan bumil akan mengalami konstipasi. Hal tersebut bisa membuat perjalanan mudik menjadi tidak nyaman.
4. Sakit kepala dan pusing
Kekurangan cairan dapat menyebabkan peredaran darah menjadi terganggu. Akibatnya, bumil bisa mengalami sakit kepala dan pusing ketika berdiri atau setelah duduk nih. Selain itu, asupan oksigen ke organ-organ tubuh juga akan ikut terganggu. Kondisi tersebut menjadi penyebab pusing.
5. Mengalami Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Infeksi Saluran Kemih (ISK) dapat terjadi pada seseorang yang mengalami dehidrasi. Gejala ISK pada ibu hamil dapat berupa nyeri saat buang air kecil, demam, hingga sakit punggung.
Mudik pada saat hamil memang berisiko, namun bukan berarti tidak bisa dilakukan. Dengan memerhatikan hal di atas, bumil bisa melakukan perjalanan mudik dengan aman dan nyaman serta rencana silaturahim dan mengunjungi kampung halaman bisa terwujud meski ibu dalam kondisi hamil.
Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan selama dalam perjalanan jika ada hal- hal yang kurang dimengerti seputar kandungan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)