FAMILY
Perempuan jadi Agen Perubahan untuk Meningkatkan Kesadaran tentang Kesehatan
A. Firdaus
Jumat 08 Maret 2024 / 16:16
Jakarta: Perempuan menjadi kunci untuk menggerakkan masyarakat dalam mencapai pembangunan berkelanjutan. Terutama dalam bidang kesehatan, di mana perempuan seperti ibu bisa menjadi pendorong keluarganya untuk bisa menjaga kesehatan dari rumah.
Dr. Lestari Moerdijat, S.S., M.M., Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia mengatakan, perempuan memiliki peran besar dalam hal kesehatan masyarakat. Oleh karena itu inklusi sangatlah penting dalam upaya optimalisasi penguatan sektor kesehatan.
"Kami berterima kasih pada penyelenggara, PKJS UI dan Takeda, yang telah mengangkat isu inklusi dalam peringatan Hari Perempuan Sedunia hari ini, sehingga kita dapat mendengar para perempuan yang menginspirasi khususnya dalam sektor kesehatan," ujar Lestari saat diskusi publik bertemakan: Membangun Kepemimpinan Perempuan di Sektor Kesehatan yang diselenggarakan Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Indonesia (PKJS-UI) dan PT Takeda Innovative Medicines.
"Terutama saat ini, di mana El Nino yang terjadi berdampak bagi Kesehatan masyarakat, khususnya Demam Berdarah Dengue (DBD) yang merebak di berbagai wilayah. Oleh sebab itu, kami mengimbau semua lapisan masyarakat untuk memperkuat pencegahan DBD dengan komprehensif yaitu 3M Plus dan juga vaksinasi dengue sebagai opsi pencegahan pilihan," sambungnya.
Momentum Hari Perempuan Internasional diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya para perempuan di dunia dan di Indonesia, bahwa perempuan memiliki peran yang sangat krusial dalam kemajuan suatu negara.
"Dalam kaitannya dengan acara kita ini, perempuan berperan penting dalam memperkuat sistem kesehatan di Indonesia. Selain karena seorang perempuan adalah pondasi keluarga, perempuan dapat pula menjadi agen perubahan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan, serta mendorong terciptanya kebijakan yang berpihak pada kesehatan perempuan," ungkap Ir. Aryana Satrya, M.M., Ph.D., Ketua PKJS-UI.
"Untuk itu, melalui diskusi publik ini, kami berharap dapat menginspirasi para perempuan di Indonesia dan mendorong terciptanya perubahan positif terkait dengan derajat kesehatan di Indonesia, serta menggerakkan perempuan Indonesia agar lebih peduli terhadap isu kesehatan," terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Dr. Lestari Moerdijat, S.S., M.M., Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia mengatakan, perempuan memiliki peran besar dalam hal kesehatan masyarakat. Oleh karena itu inklusi sangatlah penting dalam upaya optimalisasi penguatan sektor kesehatan.
"Kami berterima kasih pada penyelenggara, PKJS UI dan Takeda, yang telah mengangkat isu inklusi dalam peringatan Hari Perempuan Sedunia hari ini, sehingga kita dapat mendengar para perempuan yang menginspirasi khususnya dalam sektor kesehatan," ujar Lestari saat diskusi publik bertemakan: Membangun Kepemimpinan Perempuan di Sektor Kesehatan yang diselenggarakan Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Indonesia (PKJS-UI) dan PT Takeda Innovative Medicines.
"Terutama saat ini, di mana El Nino yang terjadi berdampak bagi Kesehatan masyarakat, khususnya Demam Berdarah Dengue (DBD) yang merebak di berbagai wilayah. Oleh sebab itu, kami mengimbau semua lapisan masyarakat untuk memperkuat pencegahan DBD dengan komprehensif yaitu 3M Plus dan juga vaksinasi dengue sebagai opsi pencegahan pilihan," sambungnya.
Momentum Hari Perempuan Internasional diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya para perempuan di dunia dan di Indonesia, bahwa perempuan memiliki peran yang sangat krusial dalam kemajuan suatu negara.
"Dalam kaitannya dengan acara kita ini, perempuan berperan penting dalam memperkuat sistem kesehatan di Indonesia. Selain karena seorang perempuan adalah pondasi keluarga, perempuan dapat pula menjadi agen perubahan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan, serta mendorong terciptanya kebijakan yang berpihak pada kesehatan perempuan," ungkap Ir. Aryana Satrya, M.M., Ph.D., Ketua PKJS-UI.
"Untuk itu, melalui diskusi publik ini, kami berharap dapat menginspirasi para perempuan di Indonesia dan mendorong terciptanya perubahan positif terkait dengan derajat kesehatan di Indonesia, serta menggerakkan perempuan Indonesia agar lebih peduli terhadap isu kesehatan," terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)