FAMILY
Berdampak pada Kecerdasan, Ini Pentingnya Zat Besi untuk Anak
A. Firdaus
Rabu 04 Juni 2025 / 17:12
Tangerang: Kekurangan Zat Besi atau defisiensi Zat Besi masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius di Indonesia. Kondisi ini perlu mendapat perhatian khusus karena berisiko menghambat kemampuan kognitif serta tumbuh kembang optimal anak.
Namun fakta menunjukkan 1 dari 3 anak Indonesia berisiko kekurangan zat besi, karena tidak mengonsumsi makanan kaya Zat Besi. Bahkan sebuah survei juga menunjukkan bahwa 50% Bunda tidak tahu bahwa kekurangan Zat Besi dapat berdampak pada kepintaran anak.
Dokter Spesialis Anak, dr. Melia Yunita, MSc, SpA mengatakan, dalam 5 tahun pertama kehidupan anak, perkembangan otak anak terjadi secara signifikan. Sehingga penting untuk memastikan asupan nutrisi lengkap untuk dukung kemampuan kognitif anak termasuk salah satunya mikronutrien zat besi.
Selain sangat berperan dalam pembentukan hemoglobin (sel darah merah), sistem imun tubuh, membangun pertumbuhan otot, zat besi juga dibutuhkan untuk mengoptimalkan koneksi antar sel saraf dan pembentukan neurotransmitter yang mendukung kemampuan dan proses belajar anak.
Baca juga: Dokter Jelaskan Bahaya Screen Time pada Balita
Namun sayangnya, masih banyak orang tua yang tidak menyadari peran penting pemenuhan asupan Zat besi. Bahkan cenderung mengabaikan gejala kekurangan zat besi yang jika dibiarkan akan berdampak pada penurunan fokus/kosentrasi dan memori, lebih pasif karena gejala letih atau lesu, gangguan perilaku, sosio-emosional, perkembangan motorik dan juga lebih rentan sakit, sehingga nantinya dikhawatirkan dapat mempengaruhi kemampuan kognitif dan prestasi anak.
"Agar asupan Zat Besi bisa terpenuhi dengan optimal, orang tua dapat memberikan asupan nutrisi lengkap dan seimbang yang kaya zat besi terutama protein hewani (zat besi heme) seperti daging merah, hati ayam, telur, ikan atau dari sumber nabati (zat besi non-heme) seperti kacang-kacangan dan bayam," ujar dr. Melia saat peluncuran Kalkulator Zat Besi dalam aplikasi Alfagift di Alfamart MH. Thamrin, Tangerang, 4 Juni 2025.
Jika dibutuhkan untuk pemenuhan zat besi selain dari makanan harian sesuai dengan rekomendasi tenaga kesehatan, dapat dilengkapi dengan susu pertumbuhan yang difortifikasi kombinasi Zat Besi dan Vitamin C untuk mengoptimalkan penyerapan zat besi.
"Selain penerapan pola makan yang kaya zat besi, orang tua juga penting identifikasi dini faktor risiko kurang zat besi secara rutin pada anak dengan berkonsultasi dengan dokter spesialis anak untuk mengoptimalkan pencegahan dini masalah kekurangan zat besi anak," sambungnya.
Vice President General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto melihat pentingnya asupan zat besi yang optimal untuk mendukung anak agar lebih fokus dan aktif belajar sebagai fondasi awal generasi maju yang pintar.

Peluncuran kalkulator zat besi. Dok. Ist
"SGM Eksplor bersama Alfamart kembali memperkuat kolaborasi dengan meluncurkan 'Kalkulator Zat Besi di aplikasi Alfagift' sebagai salah satu upaya bersama untuk berkontribusi dalam pencegahan dini masalah kekurangan Zat Besi pada anak," kata Vera.
Kalkulator Zat Besi merupakan alat bantu non-medis pertama di Indonesia yang dirancang untuk mengidentifikasi faktor risiko kekurangan Zat Besi pada anak. Dengan waktu hanya kurang dari 3 menit, hasil evaluasinya dapat diketahui secara praktis dan mandiri. Kalkulator Zat Besi ini juga dapat dimanfaatkan sebagai alat pemantauan berkala sebelum dilakukan pemeriksaan lanjutan oleh tenaga kesehatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Namun fakta menunjukkan 1 dari 3 anak Indonesia berisiko kekurangan zat besi, karena tidak mengonsumsi makanan kaya Zat Besi. Bahkan sebuah survei juga menunjukkan bahwa 50% Bunda tidak tahu bahwa kekurangan Zat Besi dapat berdampak pada kepintaran anak.
Dokter Spesialis Anak, dr. Melia Yunita, MSc, SpA mengatakan, dalam 5 tahun pertama kehidupan anak, perkembangan otak anak terjadi secara signifikan. Sehingga penting untuk memastikan asupan nutrisi lengkap untuk dukung kemampuan kognitif anak termasuk salah satunya mikronutrien zat besi.
Selain sangat berperan dalam pembentukan hemoglobin (sel darah merah), sistem imun tubuh, membangun pertumbuhan otot, zat besi juga dibutuhkan untuk mengoptimalkan koneksi antar sel saraf dan pembentukan neurotransmitter yang mendukung kemampuan dan proses belajar anak.
Baca juga: Dokter Jelaskan Bahaya Screen Time pada Balita
Namun sayangnya, masih banyak orang tua yang tidak menyadari peran penting pemenuhan asupan Zat besi. Bahkan cenderung mengabaikan gejala kekurangan zat besi yang jika dibiarkan akan berdampak pada penurunan fokus/kosentrasi dan memori, lebih pasif karena gejala letih atau lesu, gangguan perilaku, sosio-emosional, perkembangan motorik dan juga lebih rentan sakit, sehingga nantinya dikhawatirkan dapat mempengaruhi kemampuan kognitif dan prestasi anak.
"Agar asupan Zat Besi bisa terpenuhi dengan optimal, orang tua dapat memberikan asupan nutrisi lengkap dan seimbang yang kaya zat besi terutama protein hewani (zat besi heme) seperti daging merah, hati ayam, telur, ikan atau dari sumber nabati (zat besi non-heme) seperti kacang-kacangan dan bayam," ujar dr. Melia saat peluncuran Kalkulator Zat Besi dalam aplikasi Alfagift di Alfamart MH. Thamrin, Tangerang, 4 Juni 2025.
Jika dibutuhkan untuk pemenuhan zat besi selain dari makanan harian sesuai dengan rekomendasi tenaga kesehatan, dapat dilengkapi dengan susu pertumbuhan yang difortifikasi kombinasi Zat Besi dan Vitamin C untuk mengoptimalkan penyerapan zat besi.
Peluncuran Kalkulator Zat Besi
"Selain penerapan pola makan yang kaya zat besi, orang tua juga penting identifikasi dini faktor risiko kurang zat besi secara rutin pada anak dengan berkonsultasi dengan dokter spesialis anak untuk mengoptimalkan pencegahan dini masalah kekurangan zat besi anak," sambungnya.
Vice President General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto melihat pentingnya asupan zat besi yang optimal untuk mendukung anak agar lebih fokus dan aktif belajar sebagai fondasi awal generasi maju yang pintar.

Peluncuran kalkulator zat besi. Dok. Ist
"SGM Eksplor bersama Alfamart kembali memperkuat kolaborasi dengan meluncurkan 'Kalkulator Zat Besi di aplikasi Alfagift' sebagai salah satu upaya bersama untuk berkontribusi dalam pencegahan dini masalah kekurangan Zat Besi pada anak," kata Vera.
Kalkulator Zat Besi merupakan alat bantu non-medis pertama di Indonesia yang dirancang untuk mengidentifikasi faktor risiko kekurangan Zat Besi pada anak. Dengan waktu hanya kurang dari 3 menit, hasil evaluasinya dapat diketahui secara praktis dan mandiri. Kalkulator Zat Besi ini juga dapat dimanfaatkan sebagai alat pemantauan berkala sebelum dilakukan pemeriksaan lanjutan oleh tenaga kesehatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)