FAMILY
Mengerikan! Inilah Dampak Negatif pada Anak yang Terjerat Narkoba
Mia Vale
Senin 12 Juni 2023 / 17:05
Jakarta: Siapa yang tidak terkejut mendengar seorang anak berusia tiga tahun dinyatakan positif narkoba. Balita berinisial "N" asal Samarinda, Kalimantan Timur mengalami positif narkoba karena diduga meminum air yang diberikan tetangganya. Hal ini pun membuat "N" menjadi hiperaktif dan tidak bisa tidur selama beberapa hari.
"Dia aktif, tidak mau diam, mulutnya ngoceh terus dan tidak mau tidur. Dia kelihatan enggak capek, walaupun tidak makan tidak minum, enggak ngantuk. Matanya tuh terbuka lebar," jelas Rina, sang ibu.
Kasus di atas boleh dibilang sangat jarang terjadi. Terlebih seorang batita atau balita belum mengerti apa itu narkoba. Dan kemungkinan untuk mencoba narkoba atas keinginan pribadi itu sangat kecil. Lain halnya bila anak sudah memasuki usia SD awal sampai remaja.
Kebanyakan dari mereka cenderung mengikuti apa yang teman-temannya lakukan. Sebab, mereka masih mencari jati diri dan memiliki kecenderungan untuk mencoba banyak hal baru.
Selain dampak negatif yang terjadi pada "N", penggunaan narkoba juga berdampak untuk jangka pendek maupun jangka panjang pada kesehatan dan kecerdasan anak dan remaja. Dan, laman SMA Dwiwarna telah memaparkannya untuk para orang tua agar si kecil tidak terjerumus narkoba.
Anak remaja yang menggunakan narkoba dengan jarum suntik juga berisiko tinggi mengidap penyakit yang bisa menular melalui darah. Contohnya seperti HIV, AIDS, dan Hepatitis B dan C. Beberapa jenis narkoba juga bisa merusak organ dalam tubuh, seperti ekstasi yang bisa menyebabkan gagal jantung dan gagal hati.
Dampak ini diakibatkan dari mengonsumsi jenis narkoba ekstasi. Jika membiarkannya tanpa penanganan serius, kondisi tersebut dapat menyebabkan remaja mengalami kejang, serangan panik, halusinasi, nyeri dada, dan perilaku agresif.
.jpg)
(Kecanduan narkoba dapat menurunkan kinerja otak, yang memengaruhi fungsi tubuh seseorang secara menyeluruh. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Pelajar yang masuk dalam usia remaja apabila mengonsumsi narkoba akan sangat berbahaya. Bagaimana tidak, usia remaja merupakan usia dimana mereka masih bertumbuh dan berkembang. Jika sampai kecanduan maka perkembangan otak akan terganggu.
Mengkonsumsi narkoba bisa mengakibatkan kecanduan dan mengalami gangguan serius. Pelajar yang menyalahgunakan narkoba bisa berakibat pada masalah kesehatannya di masa mendatang. Dimana mereka berisiko terserang penyakit kronis, seperti tekanan darah tinggi (hipertensi), penyakit jantung dan gangguan tidur.
Penyalahgunaan obat-obatan terlarang seperti heroin, cannabinoid sintetis, ketamin dan sebagainya berpotensi menyebabkan kerusakan ginjal dan berakibat menderita gagal ginjal.
Penggunaan narkoba disertai dengan konsumsi minuman keras sangat tidak baik untuk kesehatan. Mengonsumsi kedua hal tersebut bisa merusak sel-sel organ hati sehingga menyebabkan jaringan parut, peradangan dan gagal hati.
Selain mengonsumsi narkoba dengan jarum suntik, narkoba bisanya juga dikonsumsi dengan cara dihisap. Cara konsumsi dengan dihisap bisa merusak sistem pernapasan, menyebabkan infeksi dan juga menderita penyakit sistem pernapasan kronis.
Pada umumnya, overdosis terjadi ketika seseorang mengonsumsi narkoba dalam jumlah dosis yang besar atau bisa juga karena mengkonsumsi beberapa jenis narkoba secara bersamaan.
Sedangkan dalam jangka pendek, konsumsi narkoba juga mengakibatkan dampak buruk seperti:
Dalam kehidupan sosial, narkoba juga memberikan dampak buruk, seperti:
Ingat, semakin dini anak muda mulai menggunakan narkoba, semakin besar juga risiko mereka untuk berjuang dengan kecanduan di kemudian hari.
Bahkan, mereka juga berisiko mengalami kerusakan otak permanen dan tidak bisa sembuh. Pun dapat mengakibatkan gangguan mental yang serius atau permanen.
(TIN)
"Dia aktif, tidak mau diam, mulutnya ngoceh terus dan tidak mau tidur. Dia kelihatan enggak capek, walaupun tidak makan tidak minum, enggak ngantuk. Matanya tuh terbuka lebar," jelas Rina, sang ibu.
Kasus di atas boleh dibilang sangat jarang terjadi. Terlebih seorang batita atau balita belum mengerti apa itu narkoba. Dan kemungkinan untuk mencoba narkoba atas keinginan pribadi itu sangat kecil. Lain halnya bila anak sudah memasuki usia SD awal sampai remaja.
Kebanyakan dari mereka cenderung mengikuti apa yang teman-temannya lakukan. Sebab, mereka masih mencari jati diri dan memiliki kecenderungan untuk mencoba banyak hal baru.
Dampak narkotika bagi anak
Selain dampak negatif yang terjadi pada "N", penggunaan narkoba juga berdampak untuk jangka pendek maupun jangka panjang pada kesehatan dan kecerdasan anak dan remaja. Dan, laman SMA Dwiwarna telah memaparkannya untuk para orang tua agar si kecil tidak terjerumus narkoba.
Terinfeksi penyakit menular
Anak remaja yang menggunakan narkoba dengan jarum suntik juga berisiko tinggi mengidap penyakit yang bisa menular melalui darah. Contohnya seperti HIV, AIDS, dan Hepatitis B dan C. Beberapa jenis narkoba juga bisa merusak organ dalam tubuh, seperti ekstasi yang bisa menyebabkan gagal jantung dan gagal hati.
Dehidrasi
Dampak ini diakibatkan dari mengonsumsi jenis narkoba ekstasi. Jika membiarkannya tanpa penanganan serius, kondisi tersebut dapat menyebabkan remaja mengalami kejang, serangan panik, halusinasi, nyeri dada, dan perilaku agresif.
.jpg)
(Kecanduan narkoba dapat menurunkan kinerja otak, yang memengaruhi fungsi tubuh seseorang secara menyeluruh. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Perkembangan otak terganggu
Pelajar yang masuk dalam usia remaja apabila mengonsumsi narkoba akan sangat berbahaya. Bagaimana tidak, usia remaja merupakan usia dimana mereka masih bertumbuh dan berkembang. Jika sampai kecanduan maka perkembangan otak akan terganggu.
Kecanduan
Mengkonsumsi narkoba bisa mengakibatkan kecanduan dan mengalami gangguan serius. Pelajar yang menyalahgunakan narkoba bisa berakibat pada masalah kesehatannya di masa mendatang. Dimana mereka berisiko terserang penyakit kronis, seperti tekanan darah tinggi (hipertensi), penyakit jantung dan gangguan tidur.
Kerusakan ginjal
Penyalahgunaan obat-obatan terlarang seperti heroin, cannabinoid sintetis, ketamin dan sebagainya berpotensi menyebabkan kerusakan ginjal dan berakibat menderita gagal ginjal.
Masalah organ hati
Penggunaan narkoba disertai dengan konsumsi minuman keras sangat tidak baik untuk kesehatan. Mengonsumsi kedua hal tersebut bisa merusak sel-sel organ hati sehingga menyebabkan jaringan parut, peradangan dan gagal hati.
Mengalami masalah pernapasan
Selain mengonsumsi narkoba dengan jarum suntik, narkoba bisanya juga dikonsumsi dengan cara dihisap. Cara konsumsi dengan dihisap bisa merusak sistem pernapasan, menyebabkan infeksi dan juga menderita penyakit sistem pernapasan kronis.
Overdosis
Pada umumnya, overdosis terjadi ketika seseorang mengonsumsi narkoba dalam jumlah dosis yang besar atau bisa juga karena mengkonsumsi beberapa jenis narkoba secara bersamaan.
Sedangkan dalam jangka pendek, konsumsi narkoba juga mengakibatkan dampak buruk seperti:
- - Susah tidur atau insomnia
- - Perubahan nafsu makan
- - Detak jantung meningkat
- - Perubahan kemampuan kognitif
- - Berbicara menjadi tidak jelas
- - Hilangnya koordinasi bagian tubuh
- - Rasa euforia sementara
Dalam kehidupan sosial, narkoba juga memberikan dampak buruk, seperti:
- - Masalah hubungan dengan teman atau keluarga
- - Buruknya performa kerja atau akademis
- - Meningkatnya perilaku impulsif
- - Hilangnya ketertarikan pada aktivitas menyenangkan
Ingat, semakin dini anak muda mulai menggunakan narkoba, semakin besar juga risiko mereka untuk berjuang dengan kecanduan di kemudian hari.
Bahkan, mereka juga berisiko mengalami kerusakan otak permanen dan tidak bisa sembuh. Pun dapat mengakibatkan gangguan mental yang serius atau permanen.
(TIN)