FAMILY

Sindrom Anak Emas dan Dampak Negatifnya ketika Dewasa

Raka Lestari
Kamis 02 September 2021 / 15:12
Jakarta: Anak emas seringkali menjadi hasil dari pola pengasuhan keluarga yang 'salah'. Di mana anak tersebut diharapkan untuk bisa menjadi baik dalam segala hal, tidak pernah melakukan kesalahan sama sekali, dan terkadang harus perlu memenuhi ekspektasi orang tua.

"Agar lebih jelas, anak emas bertanggung jawab atas kesuksesan keluarga. Orang tua menghargai dan memuja mereka dan, dengan cara tertentu, memperkuat mereka untuk menjadi lebih baik dalam apa pun yang mereka lakukan," kata psikiater bersertifikat Nereida Gonzalez-Berrios, M.D.

Menurut Nereida, anak emas seringkali dijadikan contoh untuk orang lain. Bahkan saudara kandung anak emas seringkali dibandingkan dengan mereka. Indikator seorang anak merupakan anak emas adalah berikut:
 

Selalu merasa harus menyenangkan orang


Salah satu tanda utama dari anak emas adalah merasa harus untuk menyenangkan orang tua atau figure tertentu. Mereka akan melakukan usaha yang ekstrem untuk menyenangkan orang tua dan memuaskan semua keinginan orang tua.

"Mereka akan sering menuruti permintaan konyol orang tua mereka karena mereka merasa itu satu-satunya cara untuk dicintai orang tua,” jelas Sanam Hafeez, M.D., neuropsikolog dan direktur Comprehend the Mind.
 

Diharuskan tumbuh lebih cepat


Nereida mengatakan anak emas biasanya adalah mereka yang akhirnya harus melangkah ke peran yang lebih dewasa di awal kehidupan. Misalnya adalah mendapatkan pekerjaan lebih awal dari saudara mereka dan membuat keputusan untuk berkontribusi pada keuangan keluarga dan menjalankan rumah tangga.
 

Sangat kompetitif


"Anak-anak emas biasanya sangat rajin belajar dan menyukai lingkungan persaingan di sekolah. Anak-anak ini bekerja untuk mendapatkan nilai terbaik dengan tujuan menunjukkan kepada orang tua mereka," kata Hafeez.
 

Takut akan kegagalan


Menurut Hafeez karena anak-anak ini terus-menerus mencari kesempurnaan, mulai dari usia yang sangat muda, mungkin ada ketakutan akan kegagalan. Ketika anak emas gagal memenuhi harapan mereka yang tidak realistis, mereka akan menjadi sangat frustrasi dengan diri mereka sendiri.
 

Dampak negatif


"Menjadi anak emas dapat memiliki efek berbahaya di kemudian hari. Pertama, ini sering memengaruhi hubungan dalam hal koneksi dan batasan,” kata terapis berlisensi Billy Roberts, LISW.

“Di satu sisi, anak emas yang sudah dewasa mungkin menjadi terlalu terikat dengan orang lain, tidak tahu di mana mereka harus mulai dan berakhir," jelasnya.

Sebagai contoh, anak emas tersebut mungkin akan selalu berusaha memuaskan orang lain, mencari validasi yang tidak pernah mereka dapatkan ketika masih kecil.

Selain itu, anak emas juga mungkin akan mengalami kesulitan koneksi dalam hubungan romantis. Sehingga mencari validasi dari sumber lain seperti bekerja berlebihan dan tidak pernah memiliki koneksi emosional dengan pasangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH