FAMILY

Fenomena Mengisap Jempol pada Anak, Begini Cara Menghadapinya

Medcom
Jumat 08 Agustus 2025 / 11:11
Jakarta: Jika anak-anak merasa nyaman, biasanya akan mengisap jempolnya. Kebiasaan ini mungkin disebabkan karena anak mempraktikkan kebiasaan saat dia masih dalam kandungan dan mengingatkannya saat ia bayi.
 

Apa yang harus dilakukan untuk menghentikan kebiasaan ini?


Menurut American Dental Association, kebiasaan mengisap jempol ini tidak akan merusak susunan gigi atau rahang anak sampai gigi permanen anak akan muncul. Sehingga para orang tua tidak perlu khawatir karena kebiasaan ini masih dalam tahap aman.

Namun, para orang tua perlu memperhatikan intensitas mengisap jempol ini. Sebab dorongan lidah akan merusak gigi dan kemungkinan anak akan memerlukan kawat gigi di kemudian hari.

Cara agar tidak mengalami masalah gigi adalah mengisap secara pasif di dalam mulut, dan besar kemungkinan anak akan mengalami masalah gigi saat mengisap jempol secara agresif.

Perhatikan saat anak mengisap jempolnya jika ia mengisapnya dengan kuat, orang tua harus melarangnya. Jika terdapat perubahan pada mulut dan giginya segeralah untuk berkonsultasi kepada dokter.

Baca juga: Apa Hubungan Gigi 'Perak' dengan Perilaku Buruk pada Anak?

Kalau ibu jari anak menjadi merah dan kulitnya pecah-pecah karena kebiasaan mengisap jempol tersebut, oleskan pelembap di jempolnya saat ia tertidur. Karena saat mengoleskannya saat ia terbangun khawatir pelembap akan tertelan.

Moms tidak perlu khawatir karena kebiasaan ini umumnya akan berhenti sendiri saat anak berusia 2 hingga 4 tahun. Beberapa anak mungkin mempertahankan kebiasaan ini, tetapi biasanya akan berhenti karena teman-teman sebayanya akan mengejeknya.

Berikut 3 cara sederhana untuk menghadapi kebiasaan anak menghisap jempol:
 

1. Jangan memberi hukuman


Memberi hukuman saat anak kedapatan mengisap jempolnya dinilai tidak efektif karena biasanya ia akan melakukannya tanpa sadar. Akibatnya, jika anak diberi hukuman seperti itu akan meningkatkan keinginan untuk melakukannya.
 

2. Tunggu anak untuk mengganti kebiasaannya


Anak-anak mungkin akan berhenti untuk mengisap jempol saat mereka menemukan cara lain untuk menghibur dan menenangkan diri.

Amati kebiasaannya, jika ia cenderung mengisap jempolnya saat lapar, si kecil akan membuka lemari es dan mencari sesuatu untuk dimakan, biasanya berupa cemilan.
 

3. Ganti dengan aktivitas lain


Jika anak mengisap jempolnya saat menonton televisi, berilah ia bola karet untuk diremas dan boneka jari untuk dimainkan.

Namun, jika ia mengisap jempolnya saat ia merasa lelah, para orang tua harus memberikan waktu tidur siang anak lebih lama dari biasanya dan memajukan jam tidurnya.

Selanjutnya, mengisap jempol saat frustasi, bantulah ia untuk mengungkapkan apa yang ia rasa dengan kata-kata. Kuncinya adalah para orang tua harus memperhatikan betul di mana dan pada kondisi apa anak akan mengisap jempolnya. Para orang tua harus lebih bisa membaca dan menawarkan aktivitas alternatif agar menghentikan kebiasaan mengisap jempol ini.

Secillia Nur Hafifah

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH