Jakarta: Dengan adanya tren penurunan kasus konfirmasi positif covid-19, pemerintah juga mulai melakukan beberapa pelonggaran aktivitas masyarakat. Hal ini tentunya akan diikuti dengan meningkatnya mobilitas masyarakat menuju tatanan hidup baru (new normal). Termasuk juga kegiatan belajar mengajar pada anak-anak
Dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) selaku Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), meningkatnya mobilitas masyarakat ini tentu juga akan disertai dengan meningkatnya aktivitas anak-anak di luar rumah.
"Para orang tua harus mengawasi dengan ketat penerapan protokol kesehatan pada anak dan mengajarkan anak-anak mereka untuk mengenali tanda dan gejala awal sakit serta melapor kepada guru apabila diri sendiri atau teman ada tanda gejala sakit," ujarnya dalam keterangan tertulisnya.
Berikut ini rekomendasi IDAI mengenai pembelajaran tatap muka untuk anak-anak:
.jpg)
(Untuk anak usia 6-11 tahun, rekomendasi IDAI untuk PTM adalah pembelajaran tatap muka dapat dilakukan metode hybrid (50 persen luring, 50 persen daring) dalam kondisi tidak adanya peningkatan kasus covid-19. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
- Sekolah tatap muka belum dianjurkan sampai dinyatakan tidak ada kasus baru covid-19 atau tidak ada peningkatan kasus baru
- Sekolah dapat memberikan pembelajaran dengan metode daring dan mengaktifkan keterlibatan orang tua di rumah dalam kegiatan outdoor
- Sekolah dan orang tua menciptakan kegiatan yang kreatif untuk anak
- Pembelajaran tatap muka dapat dilakukan metode hybrid (50 persen luring, 50 persen daring) dalam kondisi tidak adanya peningkatan kasus covid-19, tidak adanya transmisi lokal Omicron di daerah tersebut
- Pembelajaran tatap muka dapat dilakukan metode hybrid (50 persen daring, 50 persen luring outdoor) dalam kondisi masih ditemukan kasus covid-19 namun positivity rate di bawah 8 persen, ditemukan transmisi lokal Omicron yang masih dapat dikendalikan, fasilitas outdoor yang dianjurkan adalah halaman sekolah, taman, pusat olahraga, ruang publik terpadu ramah anak
- Pembelajaran tatap muka dapat dilakukan 100 persen jika tidak ada peningkatan kasus covid-19 dan tidak adanya transmisi lokal Omicron di daerah tersebut
- Pembelajaran metode hybrid (50 persen luring, 50 persen daring) dilakukan jika ditemukan kasus covid-19 namun positivity rate di bawah 8 persen, ditemukan transmisi lokal Omicron, yang masih dapat dikendalikan, anak, guru, dan petugas sekolah sudah mendapatkan vaksinasi covid-19 dan booster 100 persen
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) selaku Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), meningkatnya mobilitas masyarakat ini tentu juga akan disertai dengan meningkatnya aktivitas anak-anak di luar rumah.
"Para orang tua harus mengawasi dengan ketat penerapan protokol kesehatan pada anak dan mengajarkan anak-anak mereka untuk mengenali tanda dan gejala awal sakit serta melapor kepada guru apabila diri sendiri atau teman ada tanda gejala sakit," ujarnya dalam keterangan tertulisnya.
Berikut ini rekomendasi IDAI mengenai pembelajaran tatap muka untuk anak-anak:
.jpg)
(Untuk anak usia 6-11 tahun, rekomendasi IDAI untuk PTM adalah pembelajaran tatap muka dapat dilakukan metode hybrid (50 persen luring, 50 persen daring) dalam kondisi tidak adanya peningkatan kasus covid-19. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Untuk anak dibawah 6 tahun:
- Sekolah tatap muka belum dianjurkan sampai dinyatakan tidak ada kasus baru covid-19 atau tidak ada peningkatan kasus baru
- Sekolah dapat memberikan pembelajaran dengan metode daring dan mengaktifkan keterlibatan orang tua di rumah dalam kegiatan outdoor
- Sekolah dan orang tua menciptakan kegiatan yang kreatif untuk anak
Untuk anak usia 6-11 tahun:
- Pembelajaran tatap muka dapat dilakukan metode hybrid (50 persen luring, 50 persen daring) dalam kondisi tidak adanya peningkatan kasus covid-19, tidak adanya transmisi lokal Omicron di daerah tersebut
- Pembelajaran tatap muka dapat dilakukan metode hybrid (50 persen daring, 50 persen luring outdoor) dalam kondisi masih ditemukan kasus covid-19 namun positivity rate di bawah 8 persen, ditemukan transmisi lokal Omicron yang masih dapat dikendalikan, fasilitas outdoor yang dianjurkan adalah halaman sekolah, taman, pusat olahraga, ruang publik terpadu ramah anak
Untuk anak usia 12-18 tahun:
- Pembelajaran tatap muka dapat dilakukan 100 persen jika tidak ada peningkatan kasus covid-19 dan tidak adanya transmisi lokal Omicron di daerah tersebut
- Pembelajaran metode hybrid (50 persen luring, 50 persen daring) dilakukan jika ditemukan kasus covid-19 namun positivity rate di bawah 8 persen, ditemukan transmisi lokal Omicron, yang masih dapat dikendalikan, anak, guru, dan petugas sekolah sudah mendapatkan vaksinasi covid-19 dan booster 100 persen
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)