COMMUNITY

Raline Shah Dukung Pemberdayaan Perempuan di Hari Perempuan Internasional

Yatin Suleha
Senin 08 Maret 2021 / 13:23
Jakarta: International Women's Day atau Hari Perempuan Internasional dirayakan tanggal 8 Maret setiap tahunnya. Banyak peran perempuan yang dilakukan dari skala kecil hingga besar.

Dalam sejarahnya, seperti dinukil dari Wikipedia, Hari Perempuan Internasional pertama kali dirayakan pada tanggal 28 Februari 1909 saat itu dilakukan di New York dan diselenggarakan oleh Partai Sosialis Amerika Serikat. 

Dan dalam perkembangannya pada 1977, Hari Perempuan Internasional diresmikan sebagai perayaan tahunan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memperjuangkan hak perempuan dan mewujudkan perdamaian dunia. 

Dalam zaman modern berbagai upaya pemberdayaan perempuan juga terus dikembangkan. Salah satu yang concern dalam hal ini adalah Raline Shah. Dalam rangka Hari Perempuan Internasional Raline yang juga sebagai co-founder KISAKU turut mempertegas komitmen dalam mendukung pemberdayaan perempuan Indonesia.


Hari Perempuan Internasional
(Dalam rangka Hari Perempuan Internasional, KISAKU mempertegas komitmen dalam mendukung pemberdayaan perempuan Indonesia. Dok. Kisaku)


"Tiga dari lima pendiri KISAKU adalah perempuan. 40 persen barista dan mayoritas vendor kita juga perempuan. Ini adalah bentuk komitmen KISAKU untuk memberi dukungan pada kaum hawa yang ingin berdaya, karena kami percaya bahwa pemberdayaan ekonomi perempuan dapat mendorong kesetaraan gender, mengurangi kemiskinan, dan meningkatkan perekonomian negara,” kata perempuan 4 Maret 1985 ini.

Dalam keterangan persnya ia juga menulis, "Apa yang telah kami lakukan hanyalah langkah kecil untuk membantu perempuan Indonesia agar lebih berdaya. Tentu kami juga mementingkan kualitas pekerjaan."

"Tapi kami membuka banyak kesempatan bagi perempuan yang ingin membantu meningkatkan ekonomi keluarga dengan bekerja. KISAKU juga menyediakan pelatihan bagi para karyawan yang ingin meningkatkan keterampilan mereka dalam bekerja, baik soft skill atau hard skill,” tambah Raline.

Salah satu vendor KISAKU, Kallula yang juga co-founder CRE bertutur, ”Norma budaya dan diskriminasi terkadang masih dialami oleh perempuan wirausaha, terutama yang memiliki usaha berskala mikro dan kecil. Perlahan hal tersebut sudah berubah."

Kallula juga menambahkan bahwa dengan dukungan masyarakat, khususnya sesama perempuan seperti yang sudah dilakukan oleh KISAKU,  memiliki banyak kesempatan untuk mencapai pemberdayaan ekonomi.


Hari Perempuan Internasional
(Raline Shah selaku co-founder Kisaku memaparkan bahwa Kisaku menyediakan pelatihan bagi para karyawan yang ingin meningkatkan keterampilan mereka dalam bekerja, baik soft skill atau hard skill. Foto: Dok. Kisaku)


"Selain itu sebagai perempuan wirausaha kami juga lebih paham akan kebutuhan pelanggan perempuan, yang memiliki populasi nyaris 50 persen penduduk Indonesia,” papar Kallula.

Keanekaragaman dan penyertaan manfaat tidak hanya memberikan keuntungan bagi karyawan perempuan, tapi juga perusahaan itu sendiri. Penelitian dari Harvard Business Review menegaskan bahwa keanekaragaman gender dapat memicu produktivitas perusahaan. 

Keanekaragaman juga dapat menambahkan nilai bagi perusahaan, serta meningkatkan ide, inovasi, dan kreativitas. Selain itu keanekaragaman gender dalam sebuah tim, bisa memperluas koneksi antara klien dan konsumen. 

“Kami percaya bahwa semua orang, tanpa harus melihat gender, bisa mencapai tujuan hidup mereka. Kerja keras, percaya pada diri sendiri, dan tidak berhenti belajar adalah kunci sukses bagi setiap orang. KISAKU juga selalu berusaha membantu karyawan untuk terus berkembang, agar nantinya mereka bisa mencapai kesuksesan yang selama ini mereka inginkan,” pungkas Raline.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH