COMMUNITY
Djarum Foundation Lewat Siap Darling Hijaukan Kawasan Percandian Muarajambi dengan 11.920 Pohon dan Semak
Yatin Suleha
Rabu 23 Agustus 2023 / 23:29
Jambi: Kawasan Percandian Muarajambi pagi ini (Rabu, 23 Agustus 22023) bertambah hijau. Ratusan mahasiswa dan mahasiswi melalui Siap Darling kompak berbaju coklat dengan topi hijau antusias dengan ribuan tanaman yang akan ditanam di Kawasan Percandian Muarajambi.
Siap Darling alias Siap Sadar Lingkungan merupakan gerakan yang diiniasi oleh Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) melalui sosial media sejak November 2018. Gerakan ini menyasar generasi muda untuk menyebarkan konten-konten positif tentang kegiatan mencintai lingkungan dan bumi. Dan kegiatan penanaman pohon melalui kegiatan Candi Darling (Candi Sadar Lingkungan) dilaksanakan BLDF sejak 2019.
Hari ini menjadi tonggak sejarah, karena BLDF baru pertama kalinya melakukan penanaman di Pulau Sumatra, khususnya di Kawasan Percandian Muarajambi. Menggandeng 200 mahasiswa/i yaitu dari Universitas Jambi, Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi, Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain Visi Jambi, Universitas Dinamika Bangsa, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Jambi, dan Universitas Batanghari, siap menanam 11.920 pohon di 4 Candi di kawasan percandian Muarajambi yaitu di Candi Kedaton, Candi Gumpung, Candi Tinggi I, dan Candi Tinggi II.
“Kami melanjutkan komitmen pelestarian lingkungan situs warisan sejarah, untuk pertama kalinya dilakukan di wilayah Sumatra melalui Kawasan Candi Muarajambi, salah satunya karena nilai unik yang dimiliki kompleks percandian ini. BLDF mengajak generasi muda khususnya mahasiswa untuk melakukan langkah nyata agar lebih peduli terhadap lingkungan," ujar Program Director Bakti Lingkungan Djarum Foundation, F.X. Supanji.
"Diharapkan hal ini dapat menumbuhkan rasa memiliki dan bangga serta partisipasi aktif dalam menghijaukan situs-situs sejarah bangsa Indonesia, untuk kemudian menularkan kebiasaan baik ini di masyarakat luas,” tambah F.X. Supanji.
F.X. Supanji melanjutkan, dengan terlaksananya penanaman pohon dan semak di situs sejarah Indonesia, maka hal ini dapat juga mendorong destinasi wisata. Harapan jangka panjang langkah ini juga akan menciptakan ekosistem lingkungan yang berkelanjutan.

(Gubernur Provinsi Jambi Al Haris juga ikut menanam bersama (mulai dari kiri) Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah V Provinsi Jambi dan Bangka Belitung Agus Widiatmoko, Gubernur Provinsi Jambi Al Haris, Program Director Bakti Lingkungan Djarum Foundation, F.X. Supanji. Foto: Dok. BLDF)
Hingga Juli 2023, BLDF telah mendukung upaya pelestarian di 9 kawasan dan 23 candi di Provinsi Jawa Tengah dan D.I.Y., dengan melibatkan 952 generasi muda yang tergabung dalam gerakan Siap Darling.
Adapun peserta yang bergabung dari 114 kampus meliputi 129 kabupaten/kota di Indonesia. Secara khusus pada kegiatan penanaman di Kawasan Candi Muarajambi ini, BLDF menyiapkan bibit tanaman yang sudah dipilah seperti kemuning jawa, kenanga, kemuning jepang termasuk tanaman aromatik.
Kegiatan penanaman pohon di Kawasan Candi Muarajambi disambut baik dan didukung oleh pemerintah setempat. Gubernur Provinsi Jambi, Al Haris yang hadir memberikan sambutan pembuka serta turut ikut dalam kegiatan seremonial ini.
“Atas nama masyarakat dan Pemerintah Provinsi Jambi, saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Djarum Foundation melalui Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) dan seluruh pihak atas keterlibatan dan kolaborasinya dalam upaya pelestarian lingkungan melalui aksi penghijauan dan penanaman pohon."
"Kita semua berharap kolaborasi Djarum Foundation yang menggandeng generasi muda melalui gerakan Siap Darling dapat menjadi salah satu instrumen regenerasi untuk menggaungkan pelestarian lingkungan secara berkelanjutan,” tambah Al Haris.

(Foto bersama dengan Program Director Djarum Foundation F.X. Supanji, Gubernur Provinsi Jambi Al Haris, dan Kepala Balai Pelestarian dan Kebudayaan Provinsi Jambi dan Bangka Belitung Agus Widiatmoko beserta ratusan mahasiwa dan mahasiswi Jambi. Foto: Dok. BLDF)
Pada sesi diskusi, Kepala Balai Pelestarian Wilayah V Provinsi Jambi dan Bangka Belitung, Agus Widiatmoko yang turut menjadi pembicara menekankan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan di situs warisan sejarah ini.
“Di masa lalu, Kawasan Candi Muarajambi mengukir tonggak sejarah penting bagi bangsa Indonesia sebagai pusat pembelajaran ternama di Asia Tenggara. Selain itu, jejak sejarah pada candi menggambarkan kedekatan masyarakat Jambi dengan lingkungan dan harmonisasi ekosistem alam melalui kawasan candi ini."
"Kawasan Candi Muarajambi yang semakin ramai pengunjung tentu memerlukan perhatian lebih terkait aspek kebersihan dan kelestarian lingkungan. Momentum penanaman sekaligus menjadi sarana untuk kembali meningkatkan kesadaran bersama dalam merawat ekosistem di area bersejarah ini," tambah Agus lagi.
"Aksi kolaboratif antara pemerintah dengan pihak swasta serta komunitas, khususnya mahasiswa generasi muda harus terus didukung dan dipantau agar tumbuh secara berkelanjutan,” harap Agus.
Sesi diskusi juga menghadirkan Kabid Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jambi, Asnelly Ridha Daulay dan perwakilan anak muda, Andovi Da Lopez serta Abex yang memberikan tips kepada generasi muda dalam merawat lingkungan di sekitar wilayah tempat tinggalnya.
F.X. Supanji kemudian menutup kegiatan dengan pesannya yaitu, "Semoga ini semua itu berguna untuk lingkungan hidup di mana Yang Maha Kuasa ini memberikan tanggung jawab kepada kita semua yang hidup di atasnya untuk merawat. Sebab tanpa perawatan dari kita, kita tidak bertanggung jawab dan akan menerima hasilnya yang kita tanam."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Siap Darling alias Siap Sadar Lingkungan merupakan gerakan yang diiniasi oleh Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) melalui sosial media sejak November 2018. Gerakan ini menyasar generasi muda untuk menyebarkan konten-konten positif tentang kegiatan mencintai lingkungan dan bumi. Dan kegiatan penanaman pohon melalui kegiatan Candi Darling (Candi Sadar Lingkungan) dilaksanakan BLDF sejak 2019.
Hari ini menjadi tonggak sejarah, karena BLDF baru pertama kalinya melakukan penanaman di Pulau Sumatra, khususnya di Kawasan Percandian Muarajambi. Menggandeng 200 mahasiswa/i yaitu dari Universitas Jambi, Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi, Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain Visi Jambi, Universitas Dinamika Bangsa, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Jambi, dan Universitas Batanghari, siap menanam 11.920 pohon di 4 Candi di kawasan percandian Muarajambi yaitu di Candi Kedaton, Candi Gumpung, Candi Tinggi I, dan Candi Tinggi II.
“Kami melanjutkan komitmen pelestarian lingkungan situs warisan sejarah, untuk pertama kalinya dilakukan di wilayah Sumatra melalui Kawasan Candi Muarajambi, salah satunya karena nilai unik yang dimiliki kompleks percandian ini. BLDF mengajak generasi muda khususnya mahasiswa untuk melakukan langkah nyata agar lebih peduli terhadap lingkungan," ujar Program Director Bakti Lingkungan Djarum Foundation, F.X. Supanji.
"Diharapkan hal ini dapat menumbuhkan rasa memiliki dan bangga serta partisipasi aktif dalam menghijaukan situs-situs sejarah bangsa Indonesia, untuk kemudian menularkan kebiasaan baik ini di masyarakat luas,” tambah F.X. Supanji.
F.X. Supanji melanjutkan, dengan terlaksananya penanaman pohon dan semak di situs sejarah Indonesia, maka hal ini dapat juga mendorong destinasi wisata. Harapan jangka panjang langkah ini juga akan menciptakan ekosistem lingkungan yang berkelanjutan.
Gubernur Provinsi Jambi sambut baik aksi menanam BLDF

(Gubernur Provinsi Jambi Al Haris juga ikut menanam bersama (mulai dari kiri) Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah V Provinsi Jambi dan Bangka Belitung Agus Widiatmoko, Gubernur Provinsi Jambi Al Haris, Program Director Bakti Lingkungan Djarum Foundation, F.X. Supanji. Foto: Dok. BLDF)
Hingga Juli 2023, BLDF telah mendukung upaya pelestarian di 9 kawasan dan 23 candi di Provinsi Jawa Tengah dan D.I.Y., dengan melibatkan 952 generasi muda yang tergabung dalam gerakan Siap Darling.
Adapun peserta yang bergabung dari 114 kampus meliputi 129 kabupaten/kota di Indonesia. Secara khusus pada kegiatan penanaman di Kawasan Candi Muarajambi ini, BLDF menyiapkan bibit tanaman yang sudah dipilah seperti kemuning jawa, kenanga, kemuning jepang termasuk tanaman aromatik.
Kegiatan penanaman pohon di Kawasan Candi Muarajambi disambut baik dan didukung oleh pemerintah setempat. Gubernur Provinsi Jambi, Al Haris yang hadir memberikan sambutan pembuka serta turut ikut dalam kegiatan seremonial ini.
“Atas nama masyarakat dan Pemerintah Provinsi Jambi, saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Djarum Foundation melalui Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) dan seluruh pihak atas keterlibatan dan kolaborasinya dalam upaya pelestarian lingkungan melalui aksi penghijauan dan penanaman pohon."
"Kita semua berharap kolaborasi Djarum Foundation yang menggandeng generasi muda melalui gerakan Siap Darling dapat menjadi salah satu instrumen regenerasi untuk menggaungkan pelestarian lingkungan secara berkelanjutan,” tambah Al Haris.
Harmonisasi ekosistem alam melalui kawasan candi

(Foto bersama dengan Program Director Djarum Foundation F.X. Supanji, Gubernur Provinsi Jambi Al Haris, dan Kepala Balai Pelestarian dan Kebudayaan Provinsi Jambi dan Bangka Belitung Agus Widiatmoko beserta ratusan mahasiwa dan mahasiswi Jambi. Foto: Dok. BLDF)
Pada sesi diskusi, Kepala Balai Pelestarian Wilayah V Provinsi Jambi dan Bangka Belitung, Agus Widiatmoko yang turut menjadi pembicara menekankan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan di situs warisan sejarah ini.
“Di masa lalu, Kawasan Candi Muarajambi mengukir tonggak sejarah penting bagi bangsa Indonesia sebagai pusat pembelajaran ternama di Asia Tenggara. Selain itu, jejak sejarah pada candi menggambarkan kedekatan masyarakat Jambi dengan lingkungan dan harmonisasi ekosistem alam melalui kawasan candi ini."
"Kawasan Candi Muarajambi yang semakin ramai pengunjung tentu memerlukan perhatian lebih terkait aspek kebersihan dan kelestarian lingkungan. Momentum penanaman sekaligus menjadi sarana untuk kembali meningkatkan kesadaran bersama dalam merawat ekosistem di area bersejarah ini," tambah Agus lagi.
"Aksi kolaboratif antara pemerintah dengan pihak swasta serta komunitas, khususnya mahasiswa generasi muda harus terus didukung dan dipantau agar tumbuh secara berkelanjutan,” harap Agus.
Sesi diskusi juga menghadirkan Kabid Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jambi, Asnelly Ridha Daulay dan perwakilan anak muda, Andovi Da Lopez serta Abex yang memberikan tips kepada generasi muda dalam merawat lingkungan di sekitar wilayah tempat tinggalnya.
F.X. Supanji kemudian menutup kegiatan dengan pesannya yaitu, "Semoga ini semua itu berguna untuk lingkungan hidup di mana Yang Maha Kuasa ini memberikan tanggung jawab kepada kita semua yang hidup di atasnya untuk merawat. Sebab tanpa perawatan dari kita, kita tidak bertanggung jawab dan akan menerima hasilnya yang kita tanam."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)