COMMUNITY

Merangkul Keberagaman Indonesia sebagai Inspirasi

Medcom
Senin 19 Mei 2025 / 17:00
Jakarta: Kolaborasi menjadi elemen penting menghadapi era digital saat ini. Hal itulah yang diyakini Urbahn International yang merupakan firma desain.

Di bawah komando Rafi Haikal, Urbahn menjelma menjadi rumah bagi para talenta arsitektur tanah air. Rafi ingin membangun ruang yang fungsional, humanis, dan kontekstual dengan semangat kebangsaan.

"Kami percaya arsitektur bukan hanya soal bangunan, tapi soal cerita, kenyamanan, dan hubungan antara ruang dengan penghuninya," kata Rafi.

Sesuai dengan semangat yang diusung yaitu mengeksplorasi khasanah arsitektur Indonesia, mereka menyuguhkan tema "Connecting The Archipelago" di ajang Ajang ARCH:ID 2025 beberapa waktu lalu. Lewat tema ini mereka ingin menghadirkan narasi desain yang merangkul keberagaman Indonesia sebagai inspirasi utama.
 
baca juga: Jangan Sampai Salah Memilih Desain Interior


Partisipasi dalam salah satu pameran arsitektur paling bergengsi di Indonesia, menjadi panggung untuk menyuarakan filosofi desain mereka. Mereka coba mempresentasikan karya yang bukan hanya merespons konteks geografis, tapi juga budaya yang menggambarkan Indonesia sebagai inspirasi.

"Kolaborasi kami tak hanya terjadi di atas kertas, tetapi juga dengan pengrajin lokal, warga sekitar, hingga desainer lintas benua. Kami aktif merekrut dan membangun koneksi dengan komunitas sekitar proyek, dari New York hingga Nusa Tenggara Timur," kata Rafi.

"Karena bagi kami, arsitektur yang baik adalah yang membuat semua orang merasa nyaman, bukan hanya penggunanya, tapi juga lingkungannya," lanjutnya.

Lebih dari 90 persen tim ini adalah putra-putri bangsa. Salah satunya adalah Ferdian Yosafat selaku Senior Architect, Intan Salamah selaku Project Manager dan Bima Surya selaku desainer.

Portofolio Urbahn mencakup proyek-proyek yang sarat makna. Sebut saja seperti Masjid Siti Zaenab di Lampung Selatan hingga SportZ di Depok yang menjadi pusat aktivitas dan interaksi sosial yang hidup.

“Bagi kami, tidak ada proyek yang ideal. Yang ada adalah lingkungan yang ideal. Karena itu, kami mendesain bukan hanya untuk menjawab kebutuhan klien, tapi juga untuk merespons realitas sosial, iklim, hingga perasaan warga sekitar,” jelas Rafi.

Dengan prinsip design with empathy, mereka meyakini bahwa ruang adalah media untuk membangun relasi, bukan sekadar fungsi. Di tengah dunia yang terus berubah, mereka tak hanya menjual estetika, tapi menyuguhkan pengalaman lain.

"Setiap bangunan adalah cerita dan kami ingin cerita itu relevan, membumi, dan menyentuh," tutup Rafi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ELG)

MOST SEARCH