Jakarta: Kesenjangan antara penyandang disabilitas dengan kesempatan yang tersedia di bidang edukasi, kesehatan, aksesibilitas, dan keterlibatan yang seimbang masih kerap terjadi dalam masyarakat Indonesia. Kesenjangan itulah yang membuat Center of Disability Indonesia (CODI) coba menjembataninya.
Berawal dari sebuah yayasan yang bernama Yayasan Anugerah Dunamis Mulia yang berdiri sejak tahun 2011, saat ini CODI sudah bekerjasama dengan beberapa industri yang menyerap tenaga kerja produktif disabilitas di sejumlah industri perbankan, perhotelan, percetakan, baik swasta dan BUMN.
Terbaru, CODI pun bekerjasama dengan Alcor Prime untuk memberdayakan para pekerja disabilitas untuk mencapai potensi penuh mereka dalam dunia kerja. Alcor Prime berkomitmen untuk menjadi penghubung antara CODI dengan industri. Mereka menyediakan prasarana pelatihan yang bertempat di Sutera Hall, Alam Sutera, Tangerang.
"Kami sangat bersemangat dengan kerjasama ini. Bersama-sama, kami akan membantu untuk menciptakan lingkungan di mana para pekerja disabilitas dapat berkembang. Kami berharap dapat memberikan kontribusi maksimal dari sektor prasarana. Ini sejalan dengan visi kami untuk menciptakan perubahan positif dalam dunia kerja, memajukan inklusivitas dan mendukung visi pemerintah menuju Indonesia Maju tahun 2045," kata Jim Tehusijarana selaku CEO Alcor Prime
Sementara itu, Lisa Sanusi, CEO CODI menyambut baik kerjasama ini dan berharap dapat mencapai kemajuan yang signifikan dalam memajukan hak dan kesejahteraan pekerja disabilitas di Indonesia.
"Ini adalah langkah positif dalam mendukung visi kami untuk menciptakan angkatan kerja disabilitas produktif yang inklusif, di mana semua individu, tanpa memandang latar belakang atau kemampuan, memiliki akses yang setara dalam dunia kerja," katanya.
Mereka juga menggandeng sejumlah komunitas disabilitas untuk mengikuti program yang ada. Menurut Timmy Theopelus selaku Direktur Axioo Class, individu dengan disabilitas memiliki keterampilan penting selain kompetensi yang biasanya dianggap kunci dalam pencarian Sumber Daya Manusia (SDM), yakni komitmen dan karakter.
"Dalam mencari SDM, seringkali fokus hanya pada kompetensi semata, tanpa mempertimbangkan dua keterampilan lain yang sebenarnya juga sangat penting, yaitu komitmen dan karakter. Hal ini terlihat pada teman-teman kita yang memiliki keterbatasan. Mereka memiliki komitmen tinggi karena mereka merasakan kesulitan dalam mencari pekerjaan. Jika mereka berhasil mendapatkan pekerjaan, biasanya mereka sangat berkomitmen," jelasnya.
Abdul Yusuf, Salah satu peserta program "Bisa Bersama Axioo" Batch 1 bernama Abdul Yusuf mengatakan, teman-teman difabel juga memiliki kualitas yang luar biasa, mereka rapi, sabar, tekun, dan ulet.
"Kerja sama ini mencerminkan tanggung jawab sosial kedua perusahaan dan tekad bersama untuk menciptakan dampak positif bagi masyarakat," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ELG)
Berawal dari sebuah yayasan yang bernama Yayasan Anugerah Dunamis Mulia yang berdiri sejak tahun 2011, saat ini CODI sudah bekerjasama dengan beberapa industri yang menyerap tenaga kerja produktif disabilitas di sejumlah industri perbankan, perhotelan, percetakan, baik swasta dan BUMN.
Terbaru, CODI pun bekerjasama dengan Alcor Prime untuk memberdayakan para pekerja disabilitas untuk mencapai potensi penuh mereka dalam dunia kerja. Alcor Prime berkomitmen untuk menjadi penghubung antara CODI dengan industri. Mereka menyediakan prasarana pelatihan yang bertempat di Sutera Hall, Alam Sutera, Tangerang.
"Kami sangat bersemangat dengan kerjasama ini. Bersama-sama, kami akan membantu untuk menciptakan lingkungan di mana para pekerja disabilitas dapat berkembang. Kami berharap dapat memberikan kontribusi maksimal dari sektor prasarana. Ini sejalan dengan visi kami untuk menciptakan perubahan positif dalam dunia kerja, memajukan inklusivitas dan mendukung visi pemerintah menuju Indonesia Maju tahun 2045," kata Jim Tehusijarana selaku CEO Alcor Prime
Sementara itu, Lisa Sanusi, CEO CODI menyambut baik kerjasama ini dan berharap dapat mencapai kemajuan yang signifikan dalam memajukan hak dan kesejahteraan pekerja disabilitas di Indonesia.
"Ini adalah langkah positif dalam mendukung visi kami untuk menciptakan angkatan kerja disabilitas produktif yang inklusif, di mana semua individu, tanpa memandang latar belakang atau kemampuan, memiliki akses yang setara dalam dunia kerja," katanya.
Mereka juga menggandeng sejumlah komunitas disabilitas untuk mengikuti program yang ada. Menurut Timmy Theopelus selaku Direktur Axioo Class, individu dengan disabilitas memiliki keterampilan penting selain kompetensi yang biasanya dianggap kunci dalam pencarian Sumber Daya Manusia (SDM), yakni komitmen dan karakter.
"Dalam mencari SDM, seringkali fokus hanya pada kompetensi semata, tanpa mempertimbangkan dua keterampilan lain yang sebenarnya juga sangat penting, yaitu komitmen dan karakter. Hal ini terlihat pada teman-teman kita yang memiliki keterbatasan. Mereka memiliki komitmen tinggi karena mereka merasakan kesulitan dalam mencari pekerjaan. Jika mereka berhasil mendapatkan pekerjaan, biasanya mereka sangat berkomitmen," jelasnya.
Abdul Yusuf, Salah satu peserta program "Bisa Bersama Axioo" Batch 1 bernama Abdul Yusuf mengatakan, teman-teman difabel juga memiliki kualitas yang luar biasa, mereka rapi, sabar, tekun, dan ulet.
"Kerja sama ini mencerminkan tanggung jawab sosial kedua perusahaan dan tekad bersama untuk menciptakan dampak positif bagi masyarakat," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ELG)