COMMUNITY

Cocoa Life, Kolaborasi Multi Sektor untuk Kakao yang Berkelanjutan

Yatin Suleha
Jumat 12 September 2025 / 21:07
Jakarta: Indonesia memiliki sejarah panjang dan potensi yang besar dalam produksi kakao. Bahkan, Indonesia juga menjadi salah satu negara penghasil kakao terbesar di dunia. 

Meskipun begitu, berbagai tantangan kerap mengancam kebun kakao di Indonesia, seperti perubahan iklim, serangan hama dan penyakit, usia pohon tua, hingga ketersediaan bibit unggul yang masih dapat terus dimaksimalkan guna memberikan dampak positif bagi produktivitas kakao di Indonesia. 

Baca juga: Selain Kopi, Minuman Cokelat juga Kian Populer

Memahami hal tersebut, Mondelez Indonesia melalui program Cocoa Life senantiasa membantu mendorong kolaborasi multi sektor, demi mewujudkan sektor kakao yang berkelanjutan.

Cocoa Life merupakan program kakao berkelanjutan yang diinisiasi oleh Mondelez International sejak 2012 untuk mensejahterakan petani dan komunitas kakao, serta turut berpartisipasi aktif dalam pelestarian dan pemulihan hutan.

Dalam kunjungannya ke Perkebunan Kakao Rakyat yang didukung Program Cocoa Life di Lampung, Merrijantij Punguan Pintaria selaku Direktur Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar, Kementerian Perindustrian mewakili Ir. Putu Juli Ardika, MA. selaku Direktur Jenderal Industri Agro, Kementerian Perindustrian mendukung langkah inisiatif yang dilakukan oleh Mondelez Indonesia melalui program Cocoa Life. 


(Misi Cocoa Life yakni membantu mempercepat kemajuan komoditas kakao dengan meningkatkan kesejahteraan komunitas petani serta melindungi dan memulihkan lingkungan. Foto: Dok. Istimewa)

“Dukungan dari Mondelez international melalui program Cocoa Life ini tentunya bisa mengoptimalkan peluang yang dimiliki oleh Indonesia dalam memajukan sektor kakao, yang juga merupakan salah satu subsektor industri makanan dan minuman (mamin) di Indonesia."

"Dari sisi pemerintah, Kemenperin juga menginisiasi pembentukan Badan Pengelola Kakao yang diakomodir Pemerintah dengan menambahkan lingkup komoditas di Badan Pengelolaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit, sehingga nomenklaturnya berubah menjadi BPDP dengan menambah lingkup komoditas Kakao, Kelapa Sawit dan Kelapa."

"Lebih lanjut, Kemenperin juga mengusulkan agar sebagian dari dana bea keluar yang dihasilkan dari ekspor biji kakao, dapat dimanfaatkan kembali untuk pengembangan hulu-hilir kakao,” kata Merrijantij.

Menyambut baik upaya kolaborasi dan sinergi berbagai pihak demi mewujudkan sektor kakao yang berkelanjutan, Darto Wahab selaku Analis Kebijakan Ahli Madya, Bidang Peningkatan Daya Saing Produk Perkebunan dan Hortikultura, Kementerian Koordinator Bidang Pangan hadir mewakili Widiastuti, S.E., M.Si., Deputi Bidang Koordinasi Usaha Pangan dan Pertanian, Kementerian Koordinator Bidang Pangan dalam kunjungan langsung ke Perkebunan Kakao Rakyat yang Didukung Mondelez Indonesia melalui Program Cocoa Life di Lampung bersama perwakilan kementerian lainnya menjelaskan, kolaborasi dan sinergi berbagai pihak mulai dari, pemerintah, petani, hingga industri merupakan langkah yang tepat untuk memaksimalkan potensi dari sektor kakao Indonesia. 


(Hingga akhir 2024, program Cocoa life di Indonesia telah berhasil memperoleh berbagai pencapaian sukses, mulai dari memberdayakan 32.500 petani penerima manfaat di 310 desa. Foto: Dok. Istimewa)

“Dengan strategi yang tepat dan sinergi yang kuat antar pemangku kepentingan, dapat mendorong kembalinya kejayaan kakao Indonesia sekaligus memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain utama dalam industri kakao global,” ujar Darto.

Andi Sitti Asmayanti selaku Director Sustainability Southeast Asia Mondelēz International menjelaskan, Cocoa Life merupakan program kakao berkelanjutan global yang diinisiasi oleh Mondelēz International sejak 2012 yang bertujuan untuk menjadikan sumber kakao lebih berkelanjutan di negara-negara penghasil kakao utama. 

Misi Cocoa Life yakni membantu mempercepat kemajuan komoditas kakao dengan meningkatkan kesejahteraan komunitas petani serta melindungi dan memulihkan lingkungan, khususnya hutan tempat kakao tumbuh. 

Dalam menciptakan sektor kakao yang berkelanjutan, kolaborasi dan kemitraan menjadi kunci utama untuk mewujudkannya. 

“Seluruh proses budidaya kakao hingga menghasilkan biji berkualitas, mulai dari penanaman, pemeliharaan, panen dan pasca panen, membutuhkan banyak tangan. Oleh karena itu, Cocoa Life senantiasa hadir dengan mengedepankan sinergi dan kemitraan yang kuat dari seluruh lanskap kebun kakao untuk membantu dalam memajukan bisnis kakao, membantu meningkatkan pendapatan komunitas kakao, dan melindungi lanskap alam perkebunan kakao tumbuh,” kata Andi Sitti Asmayanti.

Menyoroti dari sisi pentingya peran perkebunan kakao rakyat bagi sektor kakao nasional, Zainudin dari Keasdepan Pengelolaan Hutan Berkelanjutan, mewakili Nani Hendiarti selaku Deputi Bidang Koordinasi Keterjangkauan dan Keamanan Pangan, Kementerian Koordinator Bidang Pangan, mengatakan, mendukung dan mengapresiasi Mondelez Indonesia atas pengembangan kakao yang bekerja sama pekebunan kakao rakyat menjadi penting karena kakao merupakan tanaman yang tidak hanya memiliki nilai ekonomi namun juga bermanfaat bagi lingkungan.

"Tanaman kakao memiliki keunggulan di mana akarnya bagus untuk membantu kesuburan tanah, serta dapat tumbuh di bawah naungan pohon lain, selain itu kakao juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat melalui kemitraan, baik dengan korporasi maupun kelompok usaha masyarakat, sebagaimana yang dilakukan oleh Mondelez Indonesia melalui program Cocoa Life dalam mendorong terwujudnya sektor kakao yang berkelanjutan melalui penguatan kemitraan baik dari petani maupun komunitas sekitarnya,” jelas Zainudin. 


(Andi Sitti Asmayanti selaku Director Sustainability Southeast Asia Mondelēz International menjelaskan, "Sektor kakao yang berkelanjutan bukan hanya soal peningkatan produksi, tetapi juga pemberdayaan dan membantu peningkatan kualitas komunitas sekitarnya." Foto: Dok. Istimewa)

Terkait pelaksanaan kegiatan kunjungan ke Perkebunan Kakao Rakyat yang didukung Mondelez Indonesia melalui Program Cocoa Life di Lampung, Elis Martatiasih S.P, Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Pringsewu, yang mewakili M. Maryanto S. Pt., selaku Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pringsewu, menjelaskan bahwa perkebunan kakao merupakan salah satu komoditas utama dari Provinsi Lampung dan Pemerintah Provinsi Lampung akan terus mendukung kegiatan pengembangan kakao. 

“Lewat sinergitas program Cocoa Life yang telah dilaksanakan di Provinsi Lampung, khususnya Kab. Pringsewu, sangat sejalan dengan visi dari pemerintah daerah dalam mewujudkan sektor kakao yang berkelanjutan. Kami berharap program Cocoa Life ini dapat terus digulirkan, khususnya di Kab. Pringsewu, untuk menuju cita-cita Pringsewu MAKMUR. Mandiri, Aman, Kondusif, Maju, Unggul, dan Religius,” jelas Elis.

Sebagai bagian dari program keberlanjutan Mondelez International, Cocoa Life bersama para mitra terus berupaya untuk menjadikan pertanian kakao sebagai bisnis yang berkelanjutan, menciptakan masyarakat yang berdaya, serta melestarikan dan memulihkan hutan sebagai habitat kakao.

Hingga akhir 2024, program Cocoa life di Indonesia telah berhasil memperoleh berbagai pencapaian sukses, mulai dari memberdayakan 32.500 petani penerima manfaat di 310 desa.

Menghadirkan 120 rumah pembibitan (nursery kakao) dengan mendistribusikan lebih dari 7 juta bibit kakao berkualitas tinggi dan lebih dari 635 ribu bibit non kakao (multi purpose tree) sebagai pohon penaung kakao yang bisa menambah nilai ekonomis bagi petani. 

Selain itu, program Cocoa Life juga telah berhasil melakukan pemetaan dan pemantauan di lebih dari 31.500 perkebunan kakao di area program Cocoa life yang meliputi provinsi Lampung, Sumatra Barat, Sumatera Utara, Aceh, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara.

“Cocoa Life percaya bahwa sektor kakao yang berkelanjutan bukan hanya soal peningkatan produksi, tetapi juga pemberdayaan dan membantu peningkatan kualitas komunitas sekitarnya, baik dari sisi perekonomian petani, pelestarian lingkungan, maupun membantu meningkatkan pendapatan komunitas kakao," ujar Andi Sitti Asmayanti.

Baca juga: Belum Banyak yang Tahu! Ini 5 Khasiat Konsumsi Cokelat Hitam

"Oleh karena itu, Cocoa Life sebagai program kakao berkelanjutan dari Mondelēz International berharap dapat berkontribusi langsung dalam mendorong perubahan positif sektor kakao Indonesia,” tutup Andi Sitti Asmayanti.


(Cocoa Life merupakan program kakao berkelanjutan yang diinisiasi oleh Mondelez International sejak 2012. Video: Dok. YouTube resmi Mondelēz International)

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH