BEAUTY

HIFU Teknologi Teranyar Bikin Kulit Kencang tanpa Rasa Perih

A. Firdaus
Jumat 17 Februari 2023 / 06:33
Jakarta: Kekencangan kulit dengan seiring bertambahnya usia bakal terkurang elastisitasnya, terutama yang dikhawatirkan oleh para wanita adalah kulit waja. Kondisi ini terjadi karena penurunan kadar kolagen di balik kulit.

Untuk itu diperlukan perawatan yang dapat mengembalikan elastisitas kulitmu. Namun, belakangan banyak wanita mengeluhkan jenis perawatan yang justru menimbulkan efek samping, seperti rasa sakit.

Kabar bagusnya, kamu enggak perlu merasakan sakit lagi untuk mengembalikan kekencangan kulitmu, jika menggunakan HIFU atau High Intensity Focused Ultrasound teknologi teranyar. Perawatan ini mengandalkan gelombang thermal untuk merangsang produksi kolagen di bawah kulit sehingga kulit terlihat lebih kencang.


Sebelum melakukan Derma Tightening Therapy by Ultraformer MPT, Dokter Rudianto menandakan anatomi wajah pasien yang tak boleh tersentuh treatment ini. (Foto: A. Firdaus/Medcom)

Founder Derma-V Clinic, dr. Rudianto Sutarman, M.Med, SpDV menyebut teknologi perawatan ini dengan Derma Tightening Therapy By Ultraformer MPT. Menggunakan alat Ultraformer MPT, dr. Rudi menjelaskan kalau teknologi terbaru ini untuk lemak-lemak yang lebih menonjol. Jadi bisa menghasilkan efek yang lebih bagus dan hasilnya lebih cepat.

"Dan efek menggunakan alat ini akan terus berjalan sampai 20 hari, setelahnya masih terjadi pengencangan. Kemudian untuk HIFU ini enggak ada down time. Setelah tindakan, merah-merah sedikit aja karena tekanan mungkin ya, setelah itu udah enggak keliatan apa-apa, tapi efeknya langsung keliatan," ujar dr. Rudianto saat perayaan ulang tahun keempat Derma-V.


Saat melakukan treatment, alat ini lebih ramah kulit karena pasien tidak mengalami perih. (Foto: A. Firdaus/Medcom)

Sementara itu Founder Derma-V Clinic lainnya, dr. Lusiyanti, M.Med, SpKK mengatakan menjalani perawatan HIFU ini tak perlu menggunakan krim post peeling atau anti iritasi di permukaan kulit, karena alat ini tak merusak epidermis.

"Jadi setelah itu pasien boleh pulang, paling satu hari kami akan suruh skip krim malam atau krim hariannya. Kemudian, besoknya sudah bisa aktivitas seperti biasa. Untuk sunscreen masih boleh diaplikasikan," terang dr. Lusiyanti.




Perawatan ini memanfaatkan gelombang ultrasound yang menyasar lapisan kulit bagian bawah. (Foto: A. Firdaus/Medcom)

Lebih lanjut, dokter yang akrab disapa Lulu ini mengatakan hasil dari perawatan tersebut bervariasi, tergantung hormon pasien. Sebab, teknologi ini punya 10 catridge yang bisa dipilih tergantung keadaan kulit pasien.

"Misalnya, pasien ada yang chubby, kami fokus ke fat-fatnya. Tapi kalau kulit pasien misalnya kendur, kekurangan volume, nah lemaknya kan enggak banyak," sambung dr. Lulu.

Kemudian, dr. Lulu juga mengatakan ada beberapa kondisi pasien yang tak boleh melakukan treatment HIFU ini. Seperti peradangan, inflamasi, atau ada jerawat yang sedang aktif.


Founder Derma-V Clinic, dr. Rudianto Sutarman, M.Med, SpDV dan dr. Lusiyanti, M.Med, SpKK. (Foto: A. Firdaus/Medcom)

"Satu yang biasanya kita perhatikan setelah tindakan pasti keadaan kulit bagian luar. Kalau lagi ada peradangan atau inflamasi atau ada acne yang lagi aktif banget biasanya harus kami redakan dulu," ujar dr. Lulu.

"Walaupun alat ini tidak merusak atau luka di permukaan kulit, tapi tetap ada gesekan hand piece-nya sehingga bisa menimbulkan panas dan inflamasi juga di areanya. Kalau lagi kering-kering misalnya atau lagi sun burn jangan juga. Tunggu 1 atau 2 minggu," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH