BEAUTY

Ketahui Dampak Penuaan pada Kulit: Penyebab, Tanda hingga Cara Merawatnya

Yuni Yuli Yanti
Selasa 08 Oktober 2024 / 10:20
Jakarta: Penuaan kulit terjadi karena dipengaruhi oleh beberapa faktor. Mulai dari  gaya hidup, pola makan, keturunan, hingga kebiasaan pribadi lainnya. Seperti merokok yang dapat memicu radikal bebas dalam tubuh sehingga merusak sel dan menyebabkan kerutan dini.

Selain itu, faktor lain yang memicu keriput dan bintik-bintik hitam pada wajah adalah karena usia, paparan sinar matahari (photoaging) dan polusi, serta hilangnya dukungan subkutan (jaringan lemak antara kulit dan otot). 

Bukan cuma itu, stres, gravitasi, gerakan wajah sehari-hari, obesitas, dan bahkan posisi tidur juga dapat berkontribusi terhadap penuaan, sehingga memengaruhi kecantikan kulit.
 

Tanda-tanda penuaan kulit

Seiring bertambahnya usia, mengutip dari WebMD, terdapat beberapa perubahan kulit yang terjadi secara alami karena penuaan, antara lain:

- Tekstur kulit menjadi lebih kasar.

- Kulit mengembangkan lesi seperti tumor jinak.

- Hilangnya jaringan elastis (elastin) pada kulit seiring bertambahnya usia menyebabkan kulit menjadi kendur.

- Kulit menjadi lebih transparan yang disebabkan oleh penipisan epidermis (lapisan permukaan kulit).

- Kulit menjadi lebih rapuh yang disebabkan oleh mendatarnya area pertemuan epidermis dan dermis (lapisan kulit di bawah epidermis).

- Kulit mudah memar karena dinding pembuluh darah jadi lebih tipis.

- Hilangnya lemak di bawah kulit di pipi, pelipis, dagu, hidung, dan area mata dapat menyebabkan tampilan lebih ramping, kulit mengendur, mata cekung, dan tampak seperti “kerangka”.

- Keropos tulang yang sebagian besar di sekitar mulut dan dagu juga dapat terlihat jelas setelah usia 60 tahun dan menyebabkan kerutan pada kulit di sekitar mulut.

- Hilangnya tulang rawan di hidung yang menyebabkan ujung hidung terkulai dan menonjolkan struktur tulang di hidung.


(Hilangnya kelenjar minyak seiring bertambahnya usia juga dapat memperburuk kulit kering dan menyebabkan penuaan kulit. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
 

Sinar matahari penyebab terbesar penuaan kulit

Seiring waktu, sinar ultraviolet (UV) matahari merusak serat tertentu di kulit yang disebut elastin. Rusaknya serat elastin menyebabkan kulit kendur, meregang, dan kehilangan kemampuannya untuk kembali pulih setelah diregangkan. 

Kulit juga lebih mudah memar dan robek serta membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh. Jadi, meskipun kerusakan akibat sinar matahari mungkin tidak terlihat saat kamu masih muda, hal itu akan terlihat di kemudian hari.

Tidak ada yang bisa sepenuhnya menghilangkan kerusakan akibat sinar matahari, meski terkadang kulit bisa memperbaiki dirinya sendiri. Laser juga dapat membantu membalikkan beberapa kerusakan. 

Ingat, tidak ada kata terlambat untuk mulai melindungi diri dari paparan sinar matahari dan kanker kulit. Kamu dapat menunda perubahan yang terkait dengan penuaan dengan menjauhi sinar matahari dan membiasakan menggunakan tabir surya mengandung seng oksida sebagai penghambat fisik dan SPF 30 atau lebih. 

Tabir surya dengan oksida besi menghalangi cahaya tampak (yang menyebabkan masalah pigmentasi) dan cahaya biru (yang menyebabkan penuaan kulit, mirip dengan sinar UVA). Kenakan juga pakaian untuk menutupi kulit yang terkena sinar matahari, seperti kemeja lengan panjang, celana, topi bertepi lebar, dan kacamata hitam.


(Rutin menggunakan tabir surya saat kamu hendak beraktivitas di dalam atau luar ruangan juga menjadi cara paling efektif mencegah penuaan kulit. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)

Perubahan kulit lainnya

Selain faktor usia dan paparan sinar matahari, kebiasaan atau gaya hidup juga bisa memicu penuaan pada kulit, seperti:

1. Gravitasi, gerakan wajah, dan posisi tidur merupakan faktor sekunder yang berkontribusi terhadap perubahan pada kulit. Ketika kulit kehilangan elastisitasnya, gravitasi menyebabkan alis dan kelopak mata terkulai, kelonggaran dan kepenuhan di bawah pipi dan rahang (rahang dan "dagu ganda"), dan cuping telinga yang lebih panjang.

2. Garis pergerakan wajah menjadi lebih terlihat setelah kulit mulai kehilangan elastisitasnya (biasanya pada usia 30-an dan 40-an). Garis mungkin muncul secara horizontal di dahi, secara vertikal pada kulit di atas pangkal hidung (glabella), atau sebagai garis melengkung kecil di pelipis, pipi bagian atas, dan di sekitar mulut.

3. Lipatan tidur disebabkan oleh posisi kepala di atas bantal dan mungkin menjadi lebih terlihat setelah kulit mulai kehilangan elastisitasnya. Lipatan tidur umumnya terletak di sisi dahi, mulai dari atas alis hingga garis rambut dekat pelipis, serta di tengah pipi. Tidur telentang dapat memperbaiki kerutan tidur ini atau mencegahnya menjadi lebih buruk.

4. Perokok cenderung memiliki lebih banyak kerutan dibandingkan bukan perokok pada usia, warna kulit, dan riwayat paparan sinar matahari yang sama.

5. Kulit kering dan gatal-gatal sering terjadi di kemudian hari. Sekitar 85 persen orang lanjut usia mengalami "gatal musim dingin", karena udara dalam ruangan yang terlalu panas menjadi kering. 

Hilangnya kelenjar minyak seiring bertambahnya usia juga dapat memperburuk kulit kering. Apa pun yang membuat kulit semakin kering (seperti penggunaan sabun berlebihan atau mandi air panas) akan memperburuk masalah. 

Jika kulit sangat kering dan gatal, segera temui dokter karena kondisi ini dapat memengaruhi tidur, menyebabkan mudah tersinggung, atau merupakan gejala suatu penyakit lainnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(yyy)

MOST SEARCH