BEAUTY

Hair Transplant di Indonesia, Ini Lho yang Perlu Kamu Ketahui

Medcom
Minggu 19 Mei 2024 / 16:27
Jakarta: Hair Transplant pasti sudah tidak asing di masyarakat Indonesia. Di mana transplansi rambut atau cangkok rambut bisa menjadi opsi Ketika rambut menipis dan botak. Hair transplant sangat membantu untuk membangun kepercayaan diri.

Tetapi awalnya ada beberapa percobaan yang berkaitan dengan transplantasi rambut seperti Punch Grafting, Scalp Flaps, Alopecia Reduction Surgery dan Hair Plugs. Dan faktanya tidak satu pun dari Teknik-teknik tersebut yang berhasil secara komersial karena invasive yang tidak alami di diri pasien.

Fun factnya hair transplant ini mulai menjadi terkenal di tahun 70-an pada saat itu diluncurkanlah Teknik FUT (Follicular Unit Transplant). Teknik FUT sendiri dikembangkan Kembali pada tahun 2002 menjadi FUE (Follicular Unit Extraction) dan pada tahun 2007 teknik Hair Transplant menggunakan Teknik Direct Hair Implantation di mana merupakan penyempurnaan dari Teknik sebelumnya yaitu FUE.

Dan tahukah kalian bahwa hair transplant di Indonesia yang menggunakan Teknik FUT hanya dilakukan oleh dokter bedah, sedangkan Teknik FUE dan DHI Indonesia yang di representativekan oleh Farmanina Clinic dapat dilakukan oleh dokter umum.

Untuk kamu yang ingin memutuskan untuk transplant rambut terutama di Indonesia, simak penjelasan perbedaan dari FUE C DHI dari dr. Farmanina, yang merupakan lulusan Universitas Kristen Indonesia, Indonesia; Doctor of General Medicine (1996) dan selaku Owner serta dokter Hair Transplant dari Farmanina Clinic yang didirikan pada tahun 2024.


(Saat transplantasi rambut, ternyata pasien pun tidak perlu mencukur rambut mereka. Foto: Ilustrasi/Freepik.com)


“Perbedaan Teknik FUE dan DHI adalah di mana FUE menggunakan folikel rambut dan dibagi setelah ekstraksi di bawah mikroskop sehingga memperpanjang waktu sebelum proses implantasi, meningkatkan faktor kerusakaan. Perbedaan lainnya adalah di mana FUE membuat sayatan tipis dibanyak tempat sebelum implantasi, di mana biasanya dikenal dengan sebutan slit," jelas dr. Farmanina.

"Arah rambut, kemiringan dan kedalaman dari penggunaan FUE pada transplant rambut juga tidak bisa diatur sehingga rambut pun sulit disisir,” tambah dr. Farmanina. 

Tidak hanya itu ia juga menambahkan bahwa, “Teknik FUE bekerja dengan cara Folikel rambut sering ditanamkan di celah atau lubang oleh perawat atau teknisi dan hanya kadang-kadang oleh dokter menggunakan forcept. Pada catatan positifnya tentu biayanya akan lebih rendah 20 persen dari Teknik DHI namun Teknik keberhasilannya hanya 50 persen.”

“Sedangkan Teknik DHI yang digunakan oleh Farmanina Clinic di mana satu-satunya di Indonesia yang para dokternya mempunyai sertifikasi dari DHI International untuk melakukan hair transplant dengan Teknik DHI yang secara hasil mempunyai keunggulan dibandingkan teknik lain karena paling natural dan padat yaitu di mana folikel diestraksi dan ditempatkan tanpa tersentuh oleh tangan, lalu tidak ada lubang yang dibuat dikepala pasien sebelum implantasi karena setip folikel dimasukkan langsung ke implanter."

"Dari segi arah dan kedalaman transplant pun sepenuhnya dikontrol, sehingga memberikan tingkat kelangsungan hidup yang tinggi dan pastinya hasil yang didapatkan 100 persen alami dan aman. Pasien pun tidak perlu mencukur rambut mereka, instrument transplansi pun berukuran kecil sekali yaitu 0,8mm – 1mm sehingga tidak berbekas luka, dan endingnya rambut mudah disisir,” beber dr. Farmanina.

DHI yang di representative oleh Farmanina clinic memiliki beberapa cabang clinic yaitu Farmanina Tebet, Farmanina PIK dan Farmanina BSD. Kamu bisa mencek informasi lebih lengkapnya di laman media sosialnya lho!


(Ringgo Agus Rahman tanam rambut yang dilakukan di Farmanina Clinic. Video: Instagram Farmanina DHI Indonesia Hair Transplant Clinic/@dhi.indonesia)

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH