BEAUTY
Dermatologis: Polusi Udara Jakarta Bisa Timbulkan Jerawat Lebih Mudah
Aulia Putriningtias
Jumat 18 Juli 2025 / 10:18
Jakarta: Polusi udara memang kerap mengganggu kesehatan. Mulai dari kesehatan pernapasan, hingga kulit. Menurut salah satu dermatologis, polusi udara tebal di Jakarta menimbulkan jerawat lebih mudah untuk muncul. Hal ini dikarenakan polusi mengandung berbagai partikel-partikel yang menyebabkan radikal bebas.
"Polusi udara yang meningkat di Jakarta saat ini dapat mempermudah timbulnya jerawat. Jerawat dapat berhubungan dengan polusi udara karena partikel-partikel polusi dapat menyumbat pori-pori kulit, menyebabkan peradangan, dan mengganggu keseimbangan minyak kulit," papar dr. Arini Astasari Widodo, SM, SpKK selaku Deramtologis dan Konsultan Medis Klinik Dermalogia saat acara peluncuran Blackmores Vibrant Skin di Jakarta, Kamis, 17 Juli 2025.
Jerawat sendiri merupakan gangguan kulit multifaktorial yang disebabkan oleh interaksi berbagai faktor, termasuk genetika, fluktuasi hormonal, produksi sebum, bakteri, peradangan, dan pengaruh lingkungan. Salah satu faktor lingkungan yang mendapat perhatian dalam beberapa tahun terakhir adalah polusi, khususnya perannya dalam menghasilkan radikal bebas.
Polusi, terutama di lingkungan perkotaan terdiri dari campuran partikel-partikel halus, senyawa organik volatile, logam berat, dan polutan lainnya. Ketika polutan-polutan ini berinteraksssss dengan sinar matahari, mereka dapat menyebbakan terbentuknya radikal bebas.
Radikal bebas sendiri meruakan molekul-molekul yang sangat reaktif, di mana mengandung elektrn tak berpasangan. Mereka dapat menyebabkan stres oksidatif, merusak sel-sel, dan jaringan dengan mencuri elktron dari molekul-molekul lain dalam upaya untuk menstabilkan diri. Stres oksidatif ini dapat menyebabkan peradangan dan berkontribusi pada berbagai masalah kulit, termasuk jerawat.
"Stres oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas memicu respons peradangan pada kulit. Peradangan ini dapat memperburuk lesi jerawat yang sudah ada dan mendorong pembentukan lesi baru. Peradangan juga berkontribusi pada perkembangan kemerahan, pembengkakan, dan ketidaknyamanan yang umumnya terkait jerawat," jelas dr. Arini.
Memahami hal ini, penting tidak hanya wanita, tetapi juga pria, untuk mengembangkan rutinitas perawatan kulit yang efektif. Penting sekali untuk menjaga kebersihan kulit dan menggunakan produk-produk perawatan yang sesuai untuk mengatasi masalah ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
"Polusi udara yang meningkat di Jakarta saat ini dapat mempermudah timbulnya jerawat. Jerawat dapat berhubungan dengan polusi udara karena partikel-partikel polusi dapat menyumbat pori-pori kulit, menyebabkan peradangan, dan mengganggu keseimbangan minyak kulit," papar dr. Arini Astasari Widodo, SM, SpKK selaku Deramtologis dan Konsultan Medis Klinik Dermalogia saat acara peluncuran Blackmores Vibrant Skin di Jakarta, Kamis, 17 Juli 2025.
Jerawat sendiri merupakan gangguan kulit multifaktorial yang disebabkan oleh interaksi berbagai faktor, termasuk genetika, fluktuasi hormonal, produksi sebum, bakteri, peradangan, dan pengaruh lingkungan. Salah satu faktor lingkungan yang mendapat perhatian dalam beberapa tahun terakhir adalah polusi, khususnya perannya dalam menghasilkan radikal bebas.
Polusi, terutama di lingkungan perkotaan terdiri dari campuran partikel-partikel halus, senyawa organik volatile, logam berat, dan polutan lainnya. Ketika polutan-polutan ini berinteraksssss dengan sinar matahari, mereka dapat menyebbakan terbentuknya radikal bebas.
Radikal bebas sendiri meruakan molekul-molekul yang sangat reaktif, di mana mengandung elektrn tak berpasangan. Mereka dapat menyebabkan stres oksidatif, merusak sel-sel, dan jaringan dengan mencuri elktron dari molekul-molekul lain dalam upaya untuk menstabilkan diri. Stres oksidatif ini dapat menyebabkan peradangan dan berkontribusi pada berbagai masalah kulit, termasuk jerawat.
"Stres oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas memicu respons peradangan pada kulit. Peradangan ini dapat memperburuk lesi jerawat yang sudah ada dan mendorong pembentukan lesi baru. Peradangan juga berkontribusi pada perkembangan kemerahan, pembengkakan, dan ketidaknyamanan yang umumnya terkait jerawat," jelas dr. Arini.
Memahami hal ini, penting tidak hanya wanita, tetapi juga pria, untuk mengembangkan rutinitas perawatan kulit yang efektif. Penting sekali untuk menjaga kebersihan kulit dan menggunakan produk-produk perawatan yang sesuai untuk mengatasi masalah ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)