BEAUTY

Astrid Tiar Yakin Inovasi Kecantikan Indonesia Tak Kalah Dibandingkan Luar Negeri

Elang Riki Yanuar
Kamis 18 Desember 2025 / 12:38
Jakarta: Sebagai seorang artis, Astrid Tiar menganggap menjaga kesehatan kulit bukan lagi sekadar urusan penampilan, melainkan investasi jangka panjang di tengah ritme kerja yang padat. Sebagai figur publik yang sehari-hari terpapar lampu studio, polusi, serta penggunaan makeup intens, Astrid memahami betul tantangan menjaga kualitas kulit. 

Karena itu, kehadirannya dalam perayaan ulang tahun ke-31 Natasha Skin Clinic Center sekaligus peluncuran teknologi terbaru menjadi momen yang berkesan bagi aktris dan presenter tersebut. Astrid menyaksikan langsung bagaimana Natasha menandai usia lebih dari tiga dekade dengan langkah besar. 

Jaringan klinik estetika ini kini telah memiliki lebih dari 105 cabang di seluruh Indonesia dan kembali mencatat tonggak baru lewat peluncuran Natasha Plasma VSELs, teknologi bio-regenerative berbasis Very Small Embryonic-Like Stem Cells pertama di Tanah Air.

Di tengah meningkatnya fenomena ageing society dan tingginya tingkat polusi di kota-kota besar, Astrid menilai pendekatan regeneratif menjadi semakin relevan. Paparan Nitrogen Dioksida dan debu halus diketahui mempercepat munculnya tanda penuaan pada kulit Asia, sementara dari dalam tubuh, akumulasi senescent cells atau zombie cells memperburuk kondisi kulit seiring bertambahnya usia.

"Perjalanan 31 tahun Natasha adalah cermin dari perjalanan perempuan Indonesia. Jika dulu fokus kita hanya pada memperbaiki masalah yang terlihat seperti jerawat atau flek, kini tantangannya berbeda. Musuh kita tidak terlihat: polusi mikro dan penuaan selular," kata pendiri Natasha, dr. Fredi Setyawan.

"Kami menyadari bahwa krim dan laser saja tidak cukup. Ini bukan sekadar perawatan, ini adalah upaya mengembalikan 'waktu' dengan memperbaiki mesin regenerasi tubuh itu sendiri," lanjutnya.

Prof. Fred Fändrich, pakar stem cell asal Jerman sekaligus Penasihat Ilmiah Natasha, menjelaskan mekanisme Plasma VSELs yang mengombinasikan presisi teknologi Jerman dan inovasi Korea Selatan.

“Keunggulan Plasma VSELs adalah terapinya lebih potent dibandingkan metode stem cells lainnya karena bersifat pluripotent, mampu berubah menjadi sel sehat apa pun yang dibutuhkan tubuh. Teknologi ini melampaui perawatan konvensional karena ia menggantikan sel tua dan 'zombie cells' dengan sel baru yang segar," jelasnya.

Bagi Astrid, penjelasan medis tersebut semakin menguatkan kepercayaannya. Ia menilai penggunaan darah pasien sendiri tanpa bahan kimia asing dan tanpa rekayasa genetik sebagai pendekatan yang logis dan aman.

"Jujur, banyak yang menawarkan perawatan ke luar negeri. Tapi bagi saya, kepercayaan itu mahal harganya. Saya sudah bertahun-tahun mempercayakan kulit saya pada Natasha. Ketika mendengar tentang Plasma VSELs yang menggunakan darah kita sendiri tanpa bahan kimia aneh, tanpa rekayasa genetik saya langsung yakin," kata Astrid Tiar.

Dari sudut pandang Astrid Tiar, langkah Natasha ini menunjukkan bahwa industri estetika Indonesia telah berada di level global. Dengan inovasi regeneratif, kolaborasi internasional, serta komitmen pada keamanan, ia melihat Natasha tidak hanya merayakan usia, tetapi juga membuka babak baru bagi masa depan perawatan kulit di Indonesia.

"Ini masuk akal secara medis dan saya merasa aman. Natasha membuktikan bahwa kita tidak perlu jauh-jauh ke luar negeri untuk dapat teknologi terbaik dunia. Kualitasnya ada di sini, di Indonesia," tutup Astrid Tiar.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(ELG)

MOST SEARCH