BEAUTY
Rejuvenating Treatment jadi Pendorong Utama Tren Perawatan pada 2025
A. Firdaus
Kamis 02 Januari 2025 / 11:12
Bekasi: Meningkatnya kesadaran masyarakat, terutama wanita, dalam merawat tubuh dan kulit, membuat topik mengenai tren perawatan tubuh dan kulit pada 2025 menarik untuk dibahas. Apa sajakah itu?
Pada 2025, perawatan kecantikan diperkirakan akan lebih fokus pada peningkatan kualitas kulit, penggunaan teknologi canggih, dan pendekatan non-invasif dengan hasil yang alami, tidak mengubah wajah secara drastis.
Rejuvenating treatment atau perawatan peremajaan kulit jadi pendorong utama tren perawatan pada 2025. Perawatan dengan metode chemical peeling, microneedling, treatment laser, terapi facial rejuvenation, DNA Salmon (baik itu injeksi atau dikombinasikan alat modern) botox dan filler akan terus diminati. Peminat perawatan non-invasif ini biasanya ingin mengatasi kerutan, garis halus di wajah, hiperpigmentasi, kulit kusam, dan kulit kendur.
"Masyarakat sekarang cenderung menghindari prosedur bedah dan lebih memilih perawatan non-invasif yang memberikan hasil alami. Di mana pasien menginginkan perbaikan wajah yang tidak berlebihan dengan tetap menyesuaikan bentuk wajah, warna kulit, jenis kulit sesuai kebutuhan pasien saja, agar hasilnya tidak terlihat 'aneh' dan manfaat kesehatannya ada secara jangka panjang," kata anggota dari Perhimpunan Dokter Estetika Indonesia dr. Cynthia Jayanto M.Biomed (AAM), di Kota Bekasi, baru-baru ini.
Baca juga: 6 Jenis Makanan Super untuk Perawatan Kulit Sehat dan Bercahaya
Kesadaran ini juga didorong oleh berbagai peristiwa di tahun 2024, seperti kasus dugaan praktik kecantikan ilegal sedot lemak yang mengakibatkan selebgram kehilangan nyawa maupun dokter kecantikan 'palsu' yang melakukan praktik kecantikan 'ekstrem' treatment dermaroller.
"Dari situ, masyarakat Indonesia mulai lebih berhati-hati dan selektif dalam urusan kecantikan. Mereka tidak mau terjebak dalam urusan klinik kecantikan ilegal maupun dokter palsu hanya berdasarkan kursus-kursus singkat dan harga terjangkau," papar Kepala Dokter Beauty Xpert Clinic ini.
Imbasnya, perawatan seperti skin booster dan kolagen stimulator berpotensi makin diminati hingga jadi tren. Sebab kedua perawatan ini bisa merangsang produksi kolagen alami, sehingga kulit wajah seseorang bisa tampak lebih sehat, kenyal, dan awet muda.
"Orang-orang di 2025 nanti akan lebih menyukai make-up alami, seperti no make-up make up look atau riasan yang tidak 'tebal', yang memberikan kesan fresh dan natural. Orang-orang akan lebih senang menonjolkan kecantikan alami atau keotentikan mereka," kata wanita yang biasa disapa Dokter Cyn ini.
Selain itu, device treatment atau perawatan yang memakai alat masih terus digemari, salah satunya karena pengaruh selebriti dan influencer yang juga memakai alat-alat tersebut. Alat seperti mesin laser untuk hair removal, mesin ultrasound (HIFU), dan mesin slimming, terus mendapatkan perhatian karena memberikan hasil yang efektif, cepat tanpa downtime.
"Meski begitu, bukan berarti perawatan minimal invasif ditinggalkan. Tetap akan ada peminatnya bagi yang ingin punya hasil instan. Contohnya, treatment facelift, treatment needling seperti microneedling dan transplantasi rambut, di mana menurut saya masih relevan. Cuma tidak bisa jadi pilihan utama banyak orang saja," ungkap dr. Cyn.
Dokter kelahiran 18 Februari ini juga menyampaikan akan pentingnya memilih klinik kecantikan dan dokter yang tepercaya untuk mendapatkan hasil maksimal tanpa risiko kesehatan. Ia menyarankan masyarakat untuk memeriksa apakah klinik memiliki surat izin dari dinas kesehatan yang dipajang di ruang tunggu, serta memastikan dokter yang praktik memiliki surat izin resmi.
"Surat izin klinik dapat dicek melalui media sosial resmi klinik, sementara izin dokter dapat diverifikasi di situs resmi Ikatan Dokter Indonesia," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Pada 2025, perawatan kecantikan diperkirakan akan lebih fokus pada peningkatan kualitas kulit, penggunaan teknologi canggih, dan pendekatan non-invasif dengan hasil yang alami, tidak mengubah wajah secara drastis.
Rejuvenating treatment atau perawatan peremajaan kulit jadi pendorong utama tren perawatan pada 2025. Perawatan dengan metode chemical peeling, microneedling, treatment laser, terapi facial rejuvenation, DNA Salmon (baik itu injeksi atau dikombinasikan alat modern) botox dan filler akan terus diminati. Peminat perawatan non-invasif ini biasanya ingin mengatasi kerutan, garis halus di wajah, hiperpigmentasi, kulit kusam, dan kulit kendur.
"Masyarakat sekarang cenderung menghindari prosedur bedah dan lebih memilih perawatan non-invasif yang memberikan hasil alami. Di mana pasien menginginkan perbaikan wajah yang tidak berlebihan dengan tetap menyesuaikan bentuk wajah, warna kulit, jenis kulit sesuai kebutuhan pasien saja, agar hasilnya tidak terlihat 'aneh' dan manfaat kesehatannya ada secara jangka panjang," kata anggota dari Perhimpunan Dokter Estetika Indonesia dr. Cynthia Jayanto M.Biomed (AAM), di Kota Bekasi, baru-baru ini.
Baca juga: 6 Jenis Makanan Super untuk Perawatan Kulit Sehat dan Bercahaya
Kesadaran ini juga didorong oleh berbagai peristiwa di tahun 2024, seperti kasus dugaan praktik kecantikan ilegal sedot lemak yang mengakibatkan selebgram kehilangan nyawa maupun dokter kecantikan 'palsu' yang melakukan praktik kecantikan 'ekstrem' treatment dermaroller.
"Dari situ, masyarakat Indonesia mulai lebih berhati-hati dan selektif dalam urusan kecantikan. Mereka tidak mau terjebak dalam urusan klinik kecantikan ilegal maupun dokter palsu hanya berdasarkan kursus-kursus singkat dan harga terjangkau," papar Kepala Dokter Beauty Xpert Clinic ini.
Imbasnya, perawatan seperti skin booster dan kolagen stimulator berpotensi makin diminati hingga jadi tren. Sebab kedua perawatan ini bisa merangsang produksi kolagen alami, sehingga kulit wajah seseorang bisa tampak lebih sehat, kenyal, dan awet muda.
"Orang-orang di 2025 nanti akan lebih menyukai make-up alami, seperti no make-up make up look atau riasan yang tidak 'tebal', yang memberikan kesan fresh dan natural. Orang-orang akan lebih senang menonjolkan kecantikan alami atau keotentikan mereka," kata wanita yang biasa disapa Dokter Cyn ini.
Selain itu, device treatment atau perawatan yang memakai alat masih terus digemari, salah satunya karena pengaruh selebriti dan influencer yang juga memakai alat-alat tersebut. Alat seperti mesin laser untuk hair removal, mesin ultrasound (HIFU), dan mesin slimming, terus mendapatkan perhatian karena memberikan hasil yang efektif, cepat tanpa downtime.
"Meski begitu, bukan berarti perawatan minimal invasif ditinggalkan. Tetap akan ada peminatnya bagi yang ingin punya hasil instan. Contohnya, treatment facelift, treatment needling seperti microneedling dan transplantasi rambut, di mana menurut saya masih relevan. Cuma tidak bisa jadi pilihan utama banyak orang saja," ungkap dr. Cyn.
Dokter kelahiran 18 Februari ini juga menyampaikan akan pentingnya memilih klinik kecantikan dan dokter yang tepercaya untuk mendapatkan hasil maksimal tanpa risiko kesehatan. Ia menyarankan masyarakat untuk memeriksa apakah klinik memiliki surat izin dari dinas kesehatan yang dipajang di ruang tunggu, serta memastikan dokter yang praktik memiliki surat izin resmi.
"Surat izin klinik dapat dicek melalui media sosial resmi klinik, sementara izin dokter dapat diverifikasi di situs resmi Ikatan Dokter Indonesia," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)