BEAUTY

Mengenal Perbedaan Physical dan Chemical Sunscreen, Mana yang Paling Cocok untuk Kulitmu?

Yuni Yuli Yanti
Jumat 28 Juni 2024 / 07:00
Jakarta: Dalam dunia perawatan kulit, topik mengenai tabir surya (sunscreen) bisa menjadi sangat rumit. Pasalnya, sunscreen memiliki beberapa jenis yang dibedakan dari bahan, tekstur serta manfaatnya untuk kulit. Sebut saja physical sunscreen (tabir surya fisik) dan chemical sunscreen (tabir surya kimia). 

Nah, sebelum kita mendalami secara spesifik mengenai kedua jenis sunscreen tersebut, mari kita mulai dengan beberapa konsep dasar. Tabir surya adalah komponen penting dari rutinitas perawatan kulit yang menawarkan perlindungan terhadap sinar UV berbahaya dari matahari.

Apa pun jenisnya, tujuan utama tabir surya adalah melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar matahari, yang dapat menyebabkan penuaan dini, kulit terbakar, bahkan kanker kulit. 

Ada dua jenis utama tabir surya yakni fisik dan kimia. Keduanya memiliki khasiat dan manfaat uniknya masing-masing dalam membantu melindungi kulit dari sinar UV. Untuk mengetahui lebih detail, yuk simak ulasannya di bawah ini!
 

Physical Sunscreen

Mari kita mulai dengan tabir surya fisik, yang sering disebut sebagai tabir surya mineral. Melansir dari laman Laroche-Posay, sunscreen ini mengandung partikel mineral, umumnya titanium dioksida dan seng oksida yang biasanya menempel di permukaan kulit. 

Bagaimana cara kerja tabir surya mineral? Jika dalam formula berwarna putih kental, bahan tersebut memantulkan sinar UV sedangkan partikel yang lebih halus cenderung menyerap radiasi sinar UV. 

Meskipun filter UV fisik memberikan perlindungan terhadap sinar matahari, namun filter tersebut juga dapat dipasangkan dengan filter kimia secara sinergis untuk menghasilkan tabir surya dengan SPF yang sangat tinggi.

Ciri-ciri tabir surya mineral atau fisik meliputi:

- Tekstur lebih padat, kental dan cenderung lengket di kulit

- Langsung aktif bekerja melindungi kulit setelah diaplikasikan, tanpa perlu menunggu penyerapan

- Sering kali meninggalkan residu putih atau biasa disebut white cast, namun tidak menyumbat pori-pori

- Cocok untuk kulit sensitif dan aman digunakan oleh ibu hamil serta anak-anak karena memiliki sedikit bahan aktif

- Karena tekstur yang lebih kental jadi kurang cocok untuk kulit berminyak atau berjerawat

- Mudah luntur ketika kulit berkeringat


(Tabir surya fisik cenderung lebih kental dan padat dibandingkan dengan tabir surya kimia. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
 

Chemical Sunscreen 

Jika physical sunscreen memiliki nama lain yaitu sunblock, chemical sunscreen lebih sering disebut sebagai ‘sunscreen’ saja. Tidak hanya nama yang berbeda, ciri khas yang dimiliki oleh chemical sunscreen pun berbeda dengan physical sunscreen. 

Melansir dari laman Annesa dan Dermatologica, berikut ciri-ciri chemical sunscreen, antara lain:

- Memiliki tekstur yang ringan dan mudah menyerap di kulit 

- Baru aktif bekerja setelah 20-30 menit diaplikasikan pada kulit 

- Tidak meninggalkan whitecast, namun rentan menyumbat pori yang dapat menyebabkan masalah kulit seperti minyak berlebih, jerawat, dan komedo 

- Tidak dapat mencegah sinar UV 100 persen, sehingga, kulit masih memiliki risiko terhadap masalah seperti kulit terbakar, kulit kering dan kusam, dan sunspot yang menjadi ciri-ciri dari penuaan dini, meskipun risikonya tidak sebesar jika tidak menggunakan sunscreen. 

- Chemical sunscreen umumnya lebih disukai karena teksturnya yang ringan dan cepat menyerap di kulit sehingga tidak menganggu aktivitas sehari-hari, serta dapat digunakan sebelum make up tanpa merusak tampilan wajah. 


(Dengan menjadikan tabir surya sebagai bahan pokok dalam rutinitas perawatan kulit, berarti kamu melindungi kulit dari penuaan dini. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
 

Jadi, mana yang harus dipilih? 

Saat membandingkan tabir surya fisik dan kimia, tidak ada ‘pemenang’ yang jelas. Sebaliknya, ini adalah keputusan pribadi yang mengharuskan kamu mempertimbangkan kebutuhan unik kulit dan gaya hidupmu.

Pada akhirnya, keputusan antara tabir surya fisik dan kimia tergantung pada preferensi pribadi. Apakah kamu tertarik pada pelindung tabir surya fisik atau tabir surya kimia yang ringan, yakinlah bahwa keduanya memiliki SPF yang dapat melindungi kulitmu dari paparan sinar UV.   

Yang terpenting, ingatlah untuk mengoleskan tabir surya secukupnya dan mengoleskannya kembali setiap 2-3 jam sekali jika kamu beraktivitas di luar ruangan, terutama setelah berenang atau berkeringat. 

Dengan menjadikan tabir surya sebagai bahan pokok dalam rutinitas perawatan kulit, berarti kamu melindungi kulit dari penuaan dini dan potensi kerusakan akibat sinar matahari. So, selalu pakai sunscreen-mu ya!

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(yyy)

MOST SEARCH