BEAUTY
Perhatikan! Ini 5 Kandungan Skincare yang Tidak Bisa Disatukan
Aulia Putriningtias
Sabtu 31 Mei 2025 / 07:12
Jakarta: Tren layering skincare memang membawa hasil produk yang nyata! Namun, ternyata tak semua layering skincare bisa dilakukan, terutama terhadap bahan-bahan yang harusnya tidak disatukan.
Layering skincare atau memakai skincare berlapis-lapis telah menjadi tren perawatan kulit yang dilakukan oleh banyak wanita. Berbagai penelitian juga telah membuktikan, mengombinasikan berbagai bahan skincare dapat memaksimalkan manfaatnya dalam menjaga kesehatan dan kecantikan kulit.
Salah satu contohnya adalah kombinasi skincare vitamin C dan vitamin E lebih efektif dalam mencegah kerusakan kulit akibat paparan sinar UV. Ini dibandingkan jika hanya dengan memakai skincare vitamin C saja.
Baca juga: 5 Tanda jika Skincare Tidak Cocok, Salah Satunya Kering
Namun, perlu diperhatikan bahwa tak semua kandungan skincare dapat dipakai secara bersamaan. Jadi, kamu perlu memerhatikannya dan mengetahui terlebih dahulu.
Dilansir dalam beberapa sumber, inilah lima kandungan skincare yang sebaiknya tidak dicampur atau dikombinasikan satu sama lain, antara lain:
Kedua bahan ini sebenarnya baik untuk menekan jerawat. Namun, retinol atau retinoid dan benzoyl peroxide tidak boleh dipakai secara bersamaan. Pasalnya, bahan skincare penghilang jerawat yang mengandung benzoyl peroxide justru dapat membuat retinol tidak dapat bekerja dengan baik.
Kedua bahan ini juga cenderung bersifat iritatif, sehingga bisa membuat kulit terluka dan iritasi, apabila digunakan bersamaan. Alih-alih terbebas dari jerawat, pemakaian kedua bahan skincare ini secara bersamaan justru bisa membuat kulit menjadi lebih kering, terkelupas, perih, dan mengalami breakout.
Kedua senyawa aktif ini memang sama-sama mencerahkan kulit. Namun, AHA/BHA tidak boleh dicampur dengan vitamin C karena bisa menjadi bumerang bagi kulit.
AHA/BHA yang digunakan bersama dengan vitamin C untuk kulit ternyata bisa memengaruhi tingkat efektivitasnya. Pasalnya, vitamin C mengandung kadar pH yang rendah. Pada saat vitamin C dicampur dengan AHA/BHA, kadar pH pada vitamin C akan mengalami perubahan. Akibatnya, efek ketiga zat asam ini akan berkurang terhadap kulit.
Pada dasarnya, hasil campuran retinol dan asam salisilat sama seperti campuran skincare lainnya, yaitu mengurangi tingkat efektivitas. Selain itu, retinol tidak boleh dicampur dengan asam salisilat karena sama-sama mengeringkan kulit.
Kulit yang terlalu kering ini bisa meningkatkan produksi minyak. Akibatnya, kulit wajah lebih rentan terhadap kondisi jerawat. Jadi, sebaiknya kamu tidak mencampurkan kedua bahan ini, ya!
Niacinamide (vitamin B3) ternyata menjadi salah satu kandungan skincare yang tdak boleh dipakai bersamaan dengan AHA. Bila niacinamide digunakan bersama dengan AHA, asam nikotinat akan terbentuk. Asam nikotinat yang dihasilkan ini bisa mengiritasi kulit.
Penggunaan niacinamide paling efektif ketika kulit memiliki keseimbangan pH yang netral. Karena niacinamide merupakan bentuk vitamin B3 yang dapat memperbaiki kulit kering atau rusak dengan meningkatkan tingkat elastisitasnya.
Vitamin C adalah salah satu bahan skincare yang menjadi favorit banyak orang karena dapat mencerahkan dan memperbaiki jaringan kulit, menghilangkan bercak hitam atau hiperpigmentasi kulit, serta mencegah penuaan.
Namun, jangan sampai kamu campurkan dengan retinol, ya! Ketika dipakai bersamaan, retinol dan vitamin C tidak dapat bekerja secara optimal dan justru bisa membuat kulit mengalami pengelupasan secara berlebihan.
Penggunaan kedua bahan skincare ini secara bersamaan juga bisa membuat kulit menjadi lebih sensitif terhadap sinar matahari, debu, sabun, dan kosmetik. Jadi, sebaiknya hindari untuk mengkombinasikan dua kandungan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Layering skincare atau memakai skincare berlapis-lapis telah menjadi tren perawatan kulit yang dilakukan oleh banyak wanita. Berbagai penelitian juga telah membuktikan, mengombinasikan berbagai bahan skincare dapat memaksimalkan manfaatnya dalam menjaga kesehatan dan kecantikan kulit.
Salah satu contohnya adalah kombinasi skincare vitamin C dan vitamin E lebih efektif dalam mencegah kerusakan kulit akibat paparan sinar UV. Ini dibandingkan jika hanya dengan memakai skincare vitamin C saja.
Baca juga: 5 Tanda jika Skincare Tidak Cocok, Salah Satunya Kering
Namun, perlu diperhatikan bahwa tak semua kandungan skincare dapat dipakai secara bersamaan. Jadi, kamu perlu memerhatikannya dan mengetahui terlebih dahulu.
Dilansir dalam beberapa sumber, inilah lima kandungan skincare yang sebaiknya tidak dicampur atau dikombinasikan satu sama lain, antara lain:
1. Retinol dan benzoyl peroxide
Kedua bahan ini sebenarnya baik untuk menekan jerawat. Namun, retinol atau retinoid dan benzoyl peroxide tidak boleh dipakai secara bersamaan. Pasalnya, bahan skincare penghilang jerawat yang mengandung benzoyl peroxide justru dapat membuat retinol tidak dapat bekerja dengan baik.
Kedua bahan ini juga cenderung bersifat iritatif, sehingga bisa membuat kulit terluka dan iritasi, apabila digunakan bersamaan. Alih-alih terbebas dari jerawat, pemakaian kedua bahan skincare ini secara bersamaan justru bisa membuat kulit menjadi lebih kering, terkelupas, perih, dan mengalami breakout.
2. Vitamin C dan AHA/BHA
Kedua senyawa aktif ini memang sama-sama mencerahkan kulit. Namun, AHA/BHA tidak boleh dicampur dengan vitamin C karena bisa menjadi bumerang bagi kulit.
AHA/BHA yang digunakan bersama dengan vitamin C untuk kulit ternyata bisa memengaruhi tingkat efektivitasnya. Pasalnya, vitamin C mengandung kadar pH yang rendah. Pada saat vitamin C dicampur dengan AHA/BHA, kadar pH pada vitamin C akan mengalami perubahan. Akibatnya, efek ketiga zat asam ini akan berkurang terhadap kulit.
3. Retinol dan asam salisilat (salicylic acid)
Pada dasarnya, hasil campuran retinol dan asam salisilat sama seperti campuran skincare lainnya, yaitu mengurangi tingkat efektivitas. Selain itu, retinol tidak boleh dicampur dengan asam salisilat karena sama-sama mengeringkan kulit.
Kulit yang terlalu kering ini bisa meningkatkan produksi minyak. Akibatnya, kulit wajah lebih rentan terhadap kondisi jerawat. Jadi, sebaiknya kamu tidak mencampurkan kedua bahan ini, ya!
4. Niacinamide dan AHA
Niacinamide (vitamin B3) ternyata menjadi salah satu kandungan skincare yang tdak boleh dipakai bersamaan dengan AHA. Bila niacinamide digunakan bersama dengan AHA, asam nikotinat akan terbentuk. Asam nikotinat yang dihasilkan ini bisa mengiritasi kulit.
Penggunaan niacinamide paling efektif ketika kulit memiliki keseimbangan pH yang netral. Karena niacinamide merupakan bentuk vitamin B3 yang dapat memperbaiki kulit kering atau rusak dengan meningkatkan tingkat elastisitasnya.
5. Retinol dan vitamin C
Vitamin C adalah salah satu bahan skincare yang menjadi favorit banyak orang karena dapat mencerahkan dan memperbaiki jaringan kulit, menghilangkan bercak hitam atau hiperpigmentasi kulit, serta mencegah penuaan.
Namun, jangan sampai kamu campurkan dengan retinol, ya! Ketika dipakai bersamaan, retinol dan vitamin C tidak dapat bekerja secara optimal dan justru bisa membuat kulit mengalami pengelupasan secara berlebihan.
Penggunaan kedua bahan skincare ini secara bersamaan juga bisa membuat kulit menjadi lebih sensitif terhadap sinar matahari, debu, sabun, dan kosmetik. Jadi, sebaiknya hindari untuk mengkombinasikan dua kandungan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)