Jakarta: Sebagai perempuan, Elma Theana bertekad melakukan perawatan diri agar tetap tampil cantik. Apalagi, profesi Elma sebagai artis mengharuskan dirinya tampil cantik di depan kamera.
Bagi Elma, konsultasi dan banyak bertanya menjadi proses penting sebelum melakukan perawatan kecantikan. Mulai dari risiko hingga efek samping prosedur perawatan menjadi hal utama yang ditanyakan Elma.
"Kita, sebagai pasien, harus bisa obrolkan langsung dengan dokter estetika terkait kondisi kita. Saya sudah merasakan langsung pentingnya sesi konsultasi dua arah, baik itu untuk tanya prosedur perawatan, risiko, sampai efek samping pasca-treatment," kata Elma Theana dalam acara Embracing Diverse Beauty with The Versatility of HA Filler di Jakarta.
Elma rupanya pernah punya pengalaman buruk ketika melakukan perawatan kecantikan berupa filler. Tak mau kejadian serupa terulang, Elma semakin selektif melakukan proses perawatan diri dan memilih dokter. Beruntung, Elma sekarang sudah menemukan dokter yang dirasa cocok.
"Karena dokter estetika saya juga sangat terbuka, saya pun nyaman dan merasa aman mengikuti setiap prosesnya. Selama perawatan filler, semua tahapan berjalan dengan lancar," ucap Elma.
dr. Kristian Sanjaya, S.H., M.Biomed yang kini menjadi favorit Elma mengungkapkan pentingnya seorang dokter memahami anatomi tubuh pasiennya. Setiap pasien memiliki anatomi berbeda sehingga punya perlakuan berbeda pula.
"Sebelum melakukan prosedur injeksi filler, kami selalu menganjurkan pasien untuk melakukan konsultasi yang lengkap, dari sebelum hingga sesudah perawatan. Tahapan ini diperlukan agar dapat mengantisipasi potensi timbulnya efek samping. Di lain sisi, pasien juga diharapkan untuk transparan dan komunikatif terkait dengan kondisi tubuh yang dialami," jelas dr. Kristian Sanjaya, S.H., M.Biomed.
%20Press%20Conference%20HA%20Filler.jpg)
"Saya sampai terbang ke Solo untuk filler dengan dokter Kristian yang berpraktek di sana. dr. Kris nggak langsung main suntik-suntik aja, dia mempelajari dulu wajah saya. Diukur-ukur dulu. Dokter Kris nyuntiknya pakai teknik kayak orang menyulam. Dia juga melihat bagian pipi saya yang kurang menonjol dan ditambahkan filler," jelas Elma.
Hal serupa disampaikan pakar kecantikan dr. Lanny Juniarti, Dipl.AAAM. Dia sekali lagi menegaskan jika filler bukan untuk mengubah wajah. Sehingga sangat penting bagi dokter memberikan penjelasan itu di awal proses.
"Enggak perlu berharap hasil yang too much dan berbeda dari dirimu. Filler lebih ke correction bukan mengubah. Sebagai profesional sebaiknya mengedukasi pasien bahwa filler tidak akan mengubah dirimu, kita hanya memperbaiki fitur wajah yang ingin lebih ditonjolkan atau bentuknya yang asimetris. Kami akan meningkatkan kecantikan pasien," jelas dr. Lanny.
Karena itulah, melalui acara bincang-bincang ini, ZP Therapeutics Indonesia ingin mengapresiasi kembali keunikan yang kita memiliki melalui perawatan kecantikan. Dengan ragam kecantikan yang ada, salah satu perawatan yang mampu memenuhi kebutuhan unik masyarakat modern adalah dermal filler berbahan dasar Hyaluronic Acid (HA).
"Filler Hyaluronic Acid secara umum aman digunakan, sehingga mampu menjawab keresahan lebih spesifik yang dimiliki pasien, seperti mengembalikan volume wajah, menghaluskan garis-garis kerutan, menghidrasi kulit, hingga membuat wajah terlihat lebih proporsional," kata dokter kulit dan estetika, dr. Kardiana Dewi, SpDVE, FINSDV.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(ELG)
Bagi Elma, konsultasi dan banyak bertanya menjadi proses penting sebelum melakukan perawatan kecantikan. Mulai dari risiko hingga efek samping prosedur perawatan menjadi hal utama yang ditanyakan Elma.
"Kita, sebagai pasien, harus bisa obrolkan langsung dengan dokter estetika terkait kondisi kita. Saya sudah merasakan langsung pentingnya sesi konsultasi dua arah, baik itu untuk tanya prosedur perawatan, risiko, sampai efek samping pasca-treatment," kata Elma Theana dalam acara Embracing Diverse Beauty with The Versatility of HA Filler di Jakarta.
Elma rupanya pernah punya pengalaman buruk ketika melakukan perawatan kecantikan berupa filler. Tak mau kejadian serupa terulang, Elma semakin selektif melakukan proses perawatan diri dan memilih dokter. Beruntung, Elma sekarang sudah menemukan dokter yang dirasa cocok.
"Karena dokter estetika saya juga sangat terbuka, saya pun nyaman dan merasa aman mengikuti setiap prosesnya. Selama perawatan filler, semua tahapan berjalan dengan lancar," ucap Elma.
baca juga: Yasmin Napper Bagikan Tips Merawat Kulit saat Wajahnya Jerawatan dan Breakout Parah |
dr. Kristian Sanjaya, S.H., M.Biomed yang kini menjadi favorit Elma mengungkapkan pentingnya seorang dokter memahami anatomi tubuh pasiennya. Setiap pasien memiliki anatomi berbeda sehingga punya perlakuan berbeda pula.
"Sebelum melakukan prosedur injeksi filler, kami selalu menganjurkan pasien untuk melakukan konsultasi yang lengkap, dari sebelum hingga sesudah perawatan. Tahapan ini diperlukan agar dapat mengantisipasi potensi timbulnya efek samping. Di lain sisi, pasien juga diharapkan untuk transparan dan komunikatif terkait dengan kondisi tubuh yang dialami," jelas dr. Kristian Sanjaya, S.H., M.Biomed.
%20Press%20Conference%20HA%20Filler.jpg)
"Saya sampai terbang ke Solo untuk filler dengan dokter Kristian yang berpraktek di sana. dr. Kris nggak langsung main suntik-suntik aja, dia mempelajari dulu wajah saya. Diukur-ukur dulu. Dokter Kris nyuntiknya pakai teknik kayak orang menyulam. Dia juga melihat bagian pipi saya yang kurang menonjol dan ditambahkan filler," jelas Elma.
Hal serupa disampaikan pakar kecantikan dr. Lanny Juniarti, Dipl.AAAM. Dia sekali lagi menegaskan jika filler bukan untuk mengubah wajah. Sehingga sangat penting bagi dokter memberikan penjelasan itu di awal proses.
"Enggak perlu berharap hasil yang too much dan berbeda dari dirimu. Filler lebih ke correction bukan mengubah. Sebagai profesional sebaiknya mengedukasi pasien bahwa filler tidak akan mengubah dirimu, kita hanya memperbaiki fitur wajah yang ingin lebih ditonjolkan atau bentuknya yang asimetris. Kami akan meningkatkan kecantikan pasien," jelas dr. Lanny.
Karena itulah, melalui acara bincang-bincang ini, ZP Therapeutics Indonesia ingin mengapresiasi kembali keunikan yang kita memiliki melalui perawatan kecantikan. Dengan ragam kecantikan yang ada, salah satu perawatan yang mampu memenuhi kebutuhan unik masyarakat modern adalah dermal filler berbahan dasar Hyaluronic Acid (HA).
"Filler Hyaluronic Acid secara umum aman digunakan, sehingga mampu menjawab keresahan lebih spesifik yang dimiliki pasien, seperti mengembalikan volume wajah, menghaluskan garis-garis kerutan, menghidrasi kulit, hingga membuat wajah terlihat lebih proporsional," kata dokter kulit dan estetika, dr. Kardiana Dewi, SpDVE, FINSDV.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ELG)