BEAUTY

Kisah Unik Production Manager yang Harus Cari 200 Pegawai dalam 1 Hari

Medcom
Rabu 21 Agustus 2024 / 13:11
Jakarta: Belum lama ini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) beserta Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menginisiasi program Orang Tua Angkat untuk UMKM kecantikan, di mana perwakilan yang ditunjuk akan memberikan pendampingan kepada UMKM.

Hal ini dilakukan dalam hal peningkatan pengetahuan terkait perizinan, standar sarana, dan mutu produk, teknologi, hingga pemasaran, sehingga UMKM mampu memenuhi ketentuan dan dapat berkembang lebih cepat serta berdaya saing tinggi. Dan tentu saja, hal ini berkaitan dengan industri kecantikan yang merupakan salah satu industri yang diperhatikan pemerintah dan didorong pertumbuhannya. 

Salah satu perusahaan yang ditunjuk sebagai orang tua angkat dalam program tersebut adalah PT Kosmetika Global Indonesia (PT Kosme), milik Shandy Purnamasari dan suaminya Gilang Widya Pramana yang didirikan pada tahun 2018.

Dalam perjalanannya sebelum memiliki pabrik di Malang, Surabaya, dan Cikarang serta menjadi sebesar sekarang, ternyata PT Kosme pernah memiliki cerita menarik, di mana dalam masa penjualannya yang sedang berkembang pesat dan membutuhkan peningkatan kapasitas produksi, mereka merekrut 200 orang pegawai dalam waktu 1 hari. 

Kisah ini diceritakan oleh Sabdha Agung Trilaksana, Production Manager PT Kosme. “Saya awalnya diterima bekerja sebagai manajer produksi untuk pabrik yang baru akan dibikin. Waktu itu saya juga belum tahu pabriknya akan jadi seperti apa,” ujar Sabdha.  

“Dulu waktu awal bergabung itu saya masuk garasi, dan kemudian membuat ide perusahaannya akan seperti apa. Pabriknya masih dibikin, dikonsep. Saat itu saya di gudang kecil, dan tidak tau apakah pabriknya ini ada atau cuma sekedar konsep," kenang Sabdha.


(Salah satu perusahaan yang ditunjuk sebagai orang tua angkat dalam program tersebut adalah PT Kosmetika Global Indonesia (PT Kosme), milik Shandy Purnamasari dan suaminya Gilang Widya Pramana yang didirikan pada tahun 2018. Foto: Dok. Istimewa)

"Dari dua gudang kecil yang dijadikan satu, akhirnya kami memulai pabrik pertama. Kami kemudian menata perizinannya, denahnya, mulai cari-cari mesin, dan sebagainya," ucapnya.

Sabdha melanjutkan, “Dalam hitungan beberapa tahun, kami dituntut untuk bisa memberikan suplai produk yang jumlahnya naik secara eksponensial. Dalam waktu 2-3 bulan, kenaikan kebutuhan suplainya bisa 13 kali. Pada tahun 2021 bahkan kenaikannya bisa ratusan kali.” 

“Ada satu cerita menarik. Waktu kami benar-benar dituntut untuk meningkatkan kapasitas produksi, dalam waktu sehari, saya harus mencari 200 orang pegawai. Akhirnya karena kebutuhan ini, ada orang yang datang melamar, bawa surat lamaran, belum masuk lobby kantor sudah saya suruh masuk untuk mulai bekerja di pabrik, ada juga yang saya suruh langsung masuk untuk mulai bekerja dan membantu di gudang,” terang Sabdha. 

“Orangnya kaget. Dia baru bawa lamaran, eh dia sudah mulai langsung bekerja," kata Sabdha.

Tumbuh dan berkembangnya PT Kosme, serta idealisme pemiliknya Shandy dan Gilang untuk memberdayakan para ahli dan pengrajin lokal, membuat tersedianya banyak lapangan kerja di sekitar kantor-kantor dan pabrik-pabrik PT Kosme dan terserapnya tenaga kerja setempat. Hal ini menunjukkan dampak positif yang dihasilkan oleh PT Kosme benar-benar nyata dan terasa manfaatnya. 

Kedua pemilik PT Kosme, Shandy dan Gilang, juga dikenal sebagai pemilik brand skincare MS Glow. Berawal dari garasi, perusahaan skincare ini bertumbuh hingga memiliki gudang dan pabrik yang tersebar di beberapa kota di Indonesia. 

Sabdha membocorkan ambisi MS Glow yang tidak merasa cukup hanya menjadi merek skincare nomor satu di Indonesia. “Kalau bisa jadi nomor satu di dunia, kenapa cuma jadi nomor satu di Indonesia?” pungkas Sabdha.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH