Jakarta: Penggemar astronomi dimanjakan dengan fenomena alam Super Blue Moon pada Rabu, 30 Agustus 2023 atau Kamis, 31 Agustus waktu Indonesia. Fenomena langka ini tidak akan terlihat lagi selama lebih dari satu dekade.
Supermoon terjadi ketika Bulan melewati perigee-nya, atau titik terdekatnya dengan Bumi selama orbit elipsnya. Hal ini membuatnya terlihat 14 persen lebih besar dibandingkan saat berada pada titik terjauhnya, dan sedikit lebih terang.
Bulan Purnama ditentukan oleh momen tepat mereka berhadapan dengan Matahari, yang terjadi pada 30 Agustus pukul 21:36 Eastern Time (0136 GMT Kamis), menurut NASA.
Terlepas dari deskripsinya, bulan sebenarnya tidak berwarna biru: istilah "Bulan biru" hanya mengacu pada saat kita melihat bulan purnama dua kali dalam sebulan.
Hal ini terjadi karena siklus bulan sedikit lebih pendek yaitu 29,5 hari dibandingkan bulan kalender, yang berlangsung selama 30 atau 31 hari, sehingga ada kemungkinan salah satu siklus bulan terjadi di awal bulan dan yang lainnya tepat di akhir bulan.
Bulan super biru sebelumnya terjadi pada Desember 2009, dan berikutnya baru akan terjadi secara berurutan pada Januari dan Maret 2037 mendatang. AFP PHOTO Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News