Jakarta: CEO Facebook Mark Zuckerberg pada Kamis, 28 Oktober 2021 waktu setempat, mengumumkan nama perusahaan induknya diubah menjadi 'Meta'. Perubahan nama ini sekaligus mengenalkan Metaverse, sebuah program yang akan mengaburkan batas antara dunia fisik dan digital.
"Kami telah belajar banyak dari perjuangan dengan masalah sosial dan hidup di bawah platform tertutup, dan sekarang saatnya untuk mengambil semua yang telah kami pelajari dan membantu membangun bab berikutnya," kata Zuckerberg di ajang Connect 2021.
Meski perusahaan induk berganti nama, platform media sosial Meta, seperti Facebook, Instagram, dan WhatsApp akan mempertahankan nama mereka.
"Saya bangga mengumumkan bahwa mulai hari ini, perusahaan kami sekarang adalah Meta. Misi kami tetap sama, masih tentang menyatukan orang, aplikasi kami dan merek mereka, mereka tidak berubah," tambahnya.
Kritikus Facebook pekan lalu mengecam sebuah laporan yang membocorkan rencana rebranding, dengan alasan perusahaan itu bertujuan untuk mengalihkan perhatian dari skandal dan kontroversi baru-baru ini.
Sebuah kelompok aktivis yang menamakan dirinya The Real Facebook Oversight Board telah memperingatkan bahwa industri besar seperti minyak dan tembakau telah berganti nama untuk mengalihkan perhatian dari masalah mereka.
"Facebook berpikir bahwa rebranding dapat membantu mereka mengubah topik pembicaraan," kata kelompok itu pekan lalu, sembari menambahkan masalah sebenarnya adalah perlunya pengawasan dan regulasi.
Facebook baru saja mengumumkan rencana untuk mempekerjakan 10.000 orang di Uni Eropa untuk membangun metaverse, dengan Zuckerberg muncul sebagai promotor terkemuka dari konsep tersebut. AFP PHOTO/Chris Delmas/Noah Berger Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News