Jakarta: Awak yang seluruhnya berasal dari Eropa termasuk astronaut pertama Turki diluncurkan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional dengan Axiom Space, Kamis, 18 Januari 2024 waktu setempat, seiring dengan semakin banyaknya negara yang mengandalkan sektor swasta untuk memenuhi ambisi mereka di luar angkasa.
Crew Dragon SpaceX yang dipasang di bagian atas roket Falcon 9 meluncur dari Kennedy Space Center di Florida pada pukul 16:49 waktu setempat (2149 GMT), dan akan mencapai tujuannya pada Sabtu, 20 Januari pagi.
Dijuluki Axiom Mission 3 (Ax-3), ini adalah peluncuran ketiga perusahaan tersebut ke laboratorium luar angkasa dan yang pertama di mana ketiga kursi berbayar tersebut dibeli oleh lembaga-lembaga nasional, bukan oleh individu kaya.
“Saya sangat gembira karena hal ini memungkinkan kita melakukan lebih banyak aktivitas luar angkasa, hal ini memungkinkan kita untuk melayani lebih banyak negara anggota Badan Antariksa Eropa,” kata Daniel Neuenschwander, direktur eksplorasi manusia dan robot Badan Antariksa Eropa, Kamis.
Pilot Turki dan kolonel angkatan udara Alper Gezeravci bergabung dengan Walter Villadei, seorang kolonel angkatan udara Italia yang sebelumnya pernah terbang ke luar angkasa dengan pesawat luar angkasa Virgin Galactic, dan Marcus Wandt dari Swedia, yang juga mewakili ESA.
Mereka dipimpin oleh Kepala Astronaut Axiom Michael Lopez-Alegria, seorang warga negara Spanyol dan AS dan mantan astronaut NASA.
Biaya pastinya belum diungkapkan, tetapi pada 2018 ketika perusahaan pertama kali mengumumkan program tersebut, yang melibatkan penyewaan perangkat keras SpaceX dan membayar layanan kepada NASA, perusahaan tersebut menetapkan label harga sebesar USD55 juta per kursi.
Baru-baru ini, Hongaria dilaporkan oleh spacenews.com merencanakan kesepakatan senilai USD100 juta dengan Axiom untuk misi masa depan yang melibatkan satu astronaut. AFP PHOTO/Chandan Khanna Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News