Pesawat ruang angkasa Tiongkok, Chang'e-5 bersiap lepas landas dari permukaan bulan pada Kamis, 3 Desember 2020.
Pesawat ruang angkasa Tiongkok, Chang'e-5 bersiap lepas landas dari permukaan bulan pada Kamis, 3 Desember 2020. "Pesawat ruang angkasa Chang'e-5, dinamai sesuai dengan mitos dewi Bulan Tiongkok, meninggalkan Bulan pada pukul 11:10 malam (1510 GMT)," kata penyiar CCTV yang disambut tepuk tangan para insinyur di ruang kendali di Beijing.
Sebelumnya, Chang'e-5 mengumpulkan dua kilogram (4,5 pon) material di daerah yang dikenal sebagai Oceanus Procellarum - atau 'Ocean of Storms' - dataran lava yang luas di bulan, menurut jurnal sains Nature.
Sebelumnya, Chang'e-5 mengumpulkan dua kilogram (4,5 pon) material di daerah yang dikenal sebagai Oceanus Procellarum - atau 'Ocean of Storms' - dataran lava yang luas di bulan, menurut jurnal sains Nature.
Sampel itu akan dikembalikan ke Bumi dalam kapsul yang diprogram untuk mendarat di wilayah Mongolia, Tiongkok utara, menurut badan antariksa AS NASA.
Sampel itu akan dikembalikan ke Bumi dalam kapsul yang diprogram untuk mendarat di wilayah Mongolia, Tiongkok utara, menurut badan antariksa AS NASA.

Tinggalkan Bulan, Chang'e-5 Kembali ke Bumi

04 Desember 2020 12:38
Jakarta: Pesawat luar angkasa Tiongkok diluncurkan dari permukaan Bulan pada Kamis, 3 Desember 2020 waktu setempat untuk kembali ke Bumi. Ini merupakan upaya ambisius Tiongkok untuk membawa kembali sampel bulan pertama di dunia dalam empat dekade terakhir.

Beijing ingin mengejar ketinggalan dari AS dan Rusia setelah bertahun-tahun terlambat menyamai pencapaian luar angkasa mereka.

"Pesawat ruang angkasa Chang'e-5, dinamai sesuai dengan mitos dewi Bulan Tiongkok, meninggalkan Bulan pada pukul 11:10 malam (1510 GMT)," kata penyiar CCTV yang disambut tepuk tangan para insinyur di ruang kendali di Beijing.

"Sebuah modul yang membawa batuan bulan dan tanah diluncurkan ke orbit dengan mesin dorong yang kuat," kata para pejabat tentang misi yang mendarat di Bulan Selasa, 1 Desember 2020.

Modul tersebut kemudian harus menjalani operasi rumit untuk menghubungkan dengan bagian dari pesawat ruang angkasa yang akan membawa spesimen kembali ke Bumi, Xinhua melaporkan.

Para ilmuwan berharap sampel tersebut akan membantu mereka mempelajari tentang asal-usul Bulan, pembentukan, dan aktivitas vulkanik di permukaannya.

Jika perjalanan pulang berhasil, Tiongkok akan menjadi negara ketiga yang mengambil sampel dari Bulan, setelah Amerika Serikat dan Uni Soviet pada 1960-an dan 1970-an. Ini juga merupakan upaya serupa pertama sejak misi Luna 24 Uni Soviet pada 1976.

Sebelumnya, Chang'e-5 mengumpulkan dua kilogram (4,5 pon) material di daerah yang dikenal sebagai Oceanus Procellarum - atau 'Ocean of Storms' - dataran lava yang luas di bulan, menurut jurnal sains Nature.

Xinhua, yang menyebut Chang'e-5 'salah satu misi paling rumit dan menantang dalam sejarah kedirgantaraan Tiongkok, melaporkan bahwa misi itu bekerja selama sekitar 19 jam di Bulan.

Sampel itu akan dikembalikan ke Bumi dalam kapsul yang diprogram untuk mendarat di wilayah Mongolia, Tiongkok utara, menurut badan antariksa AS NASA. AFP PHOTO/China National Space Administration (CNSA) via CNS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(WWD)

Teknologi antariksa luar angkasa tiongkok