Menjelang bulan suci Ramadan, warga korban lumpur Lapindo di Kabupaten Sidoarjo melakukan ziarah, mendoakan keluarga atau kerabat yang sudah meninggal dunia. Namun ziarah itu mereka lakukan di atas tanggul, karena areal pemakaman sudah tenggelam luberan lumpur panas Lapindo.
Menjelang bulan suci Ramadan, warga korban lumpur Lapindo di Kabupaten Sidoarjo melakukan ziarah, mendoakan keluarga atau kerabat yang sudah meninggal dunia. Namun ziarah itu mereka lakukan di atas tanggul, karena areal pemakaman sudah tenggelam luberan lumpur panas Lapindo.
Semburan lumpur panas Lapindo di Kabupaten Sidoarjo, yang sudah terjadi sejak 29 Mei 2006 silam, saat ini masih terus menyembur. Meskipun wilayah desa sudah ditenggelamkan lumpur panas Lapindo, warga korban tetap rutin setiap menjelang bulan suci Ramadan, melakukan ziarah.
Semburan lumpur panas Lapindo di Kabupaten Sidoarjo, yang sudah terjadi sejak 29 Mei 2006 silam, saat ini masih terus menyembur. Meskipun wilayah desa sudah ditenggelamkan lumpur panas Lapindo, warga korban tetap rutin setiap menjelang bulan suci Ramadan, melakukan ziarah.
Ziarah menjelang Ramadan ini dilakukan warga korban lumpur Lapindo di atas tanggul, karena areal pemakaman sudah hilang tenggelam lumpur. Seperti warga Desa Mindi, Renokenongo, Jatirejo, Siring dan warga desa lain yang wilayahnya tenggelam lumpur Lapindo.
Ziarah menjelang Ramadan ini dilakukan warga korban lumpur Lapindo di atas tanggul, karena areal pemakaman sudah hilang tenggelam lumpur. Seperti warga Desa Mindi, Renokenongo, Jatirejo, Siring dan warga desa lain yang wilayahnya tenggelam lumpur Lapindo.
"Setiap tahun menjelang bulan Ramadan, kami pasti ziarah di atas tanggul ini," kata Ahmad Tsabiq,50, salah satu peziarah yang dulu tinggal di Desa Mindi Kecamatan Porong Sidoarjo, Minggu, 10 Maret 2024 sore.

Jelang Ramadan, Korban Lumpur Lapindo Ziarah di Atas Tanggul

11 Maret 2024 13:38
Sidoarjo: Menjelang bulan suci Ramadan, warga korban lumpur Lapindo di Kabupaten Sidoarjo melakukan ziarah, mendoakan keluarga atau kerabat yang sudah meninggal dunia. Namun ziarah itu mereka lakukan di atas tanggul, karena areal pemakaman sudah tenggelam luberan lumpur panas Lapindo.

Semburan lumpur panas Lapindo di Kabupaten Sidoarjo, yang sudah terjadi sejak 29 Mei 2006 silam, saat ini masih terus menyembur. Meskipun wilayah desa sudah ditenggelamkan lumpur panas Lapindo, warga korban tetap rutin setiap menjelang bulan suci Ramadan, melakukan ziarah.

Ziarah menjelang Ramadan ini dilakukan warga korban lumpur Lapindo di atas tanggul, karena areal pemakaman sudah hilang tenggelam lumpur. Seperti warga Desa Mindi, Renokenongo, Jatirejo, Siring dan warga desa lain yang wilayahnya tenggelam lumpur Lapindo.

"Setiap tahun menjelang bulan Ramadan, kami pasti ziarah di atas tanggul ini," kata Ahmad Tsabiq,50, salah satu peziarah yang dulu tinggal di Desa Mindi Kecamatan Porong Sidoarjo, Minggu, 10 Maret 2024 sore.

Meskipun dilakukan di atas tanggul, warga tetap khidmat dalam berziarah. Mereka mendoakan keluarga atau kerabat, yang sudah meninggal dunia.

Selain berdoa, warga korban Lapindo ini juga melakukan tabur bunga. Bunga mereka taburkan di kolam penampungan lumpur Lapindo.

"Ini sudah menjadi tradisi kami tiap menjelang Ramadan, mendoakan leluhur, keluarga, kerabat yang sudah meninggal dunia," kata Muhammad Syafi'i.

Kegiatan ziarah seperti ini biasanya juga menjadi kesempatan bagi warga untuk sekalian bersilaturahmi. Sebab para korban Lapindo ini sudah direlokasi, dan hidup mereka terpencar di tempat yang berbeda. MI/Heri Susetyo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(CDE)

Ramadan Ramadan 2024 Lumpur Lapindo Jawa Timur