Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung Jawa Barat (Jabar) berkomitmen, akan terus melibatkan partisipasi anak dalam proses perencanaan pembangunan yang lebih ramah anak. Juga sebagai bentuk pemenuhan 5 klaster dalam Konvensi Hak Anak (KLA), yaitu klaster hak sipil dan kebebasan, lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif. Kesehatan dasar dan kesejahteraan serta pendidikan dan perlindungan khusus.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung Jawa Barat (Jabar) berkomitmen, akan terus melibatkan partisipasi anak dalam proses perencanaan pembangunan yang lebih ramah anak. Juga sebagai bentuk pemenuhan 5 klaster dalam Konvensi Hak Anak (KLA), yaitu klaster hak sipil dan kebebasan, lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif. Kesehatan dasar dan kesejahteraan serta pendidikan dan perlindungan khusus.
Sebagai wujud keseriusan pelibatan anak-anak dalam proses pembanguan, Pemkot Bandung menggelar Pertunjukan Anak Panca Sora, yang bertujuan menyerap suara anak. Melalui pertunjukkan seni dan budaya. Di Saung Angklung Udjo Bandung Minggu, 3 Maret 2024.
Sebagai wujud keseriusan pelibatan anak-anak dalam proses pembanguan, Pemkot Bandung menggelar Pertunjukan Anak Panca Sora, yang bertujuan menyerap suara anak. Melalui pertunjukkan seni dan budaya. Di Saung Angklung Udjo Bandung Minggu, 3 Maret 2024.

Pemkot Bandung Berkomitmen Libatkan Partisipasi Anak dalam Proses Pembangunan

04 Maret 2024 14:18
Bandung: Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung Jawa Barat (Jabar) berkomitmen, akan terus melibatkan partisipasi anak dalam proses perencanaan pembangunan yang lebih ramah anak. Juga sebagai bentuk pemenuhan 5 klaster dalam Konvensi Hak Anak (KLA), yaitu klaster hak sipil dan kebebasan, lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif. Kesehatan dasar dan kesejahteraan serta pendidikan dan perlindungan khusus.

Sebagai wujud keseriusan pelibatan anak-anak dalam proses pembanguan, Pemkot Bandung menggelar Pertunjukan Anak Panca Sora, yang bertujuan menyerap suara anak. Melalui pertunjukkan seni dan budaya. Di Saung Angklung Udjo Bandung Minggu, 3 Maret 2024.

Pj Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono mengatakan, persoalan perlindungan dan pemberdayaan anak di Kota Bandung telah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kota Bandung dan juga masuk di dalam rumusan rancangan dan rencana ke depan untuk 20 tahun yang akan datang.

"Sejak 2 tahun yang lalu, suara anak sudah dilibatkan di dalam proses perencanaan pembangunan. Tetapi secara konvensional, jadi pada saat musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) tingkat kota. Mereka diberikan ruang untuk menyampaikan aspirasinya yang dituangkan di dalam berita acara kesepakatan di dalam musrenbang," ucapnya.

Menurut Bambang, sebagai inovasi, tahun ini, pelibatan anak dalam perencanaan pembangunan kota Bandung, dirangkum dalam pertunjukan seni budaya bertajuk Panca Sora yang merupakan model penyampaian suara anak melalui pertunjukan seni budaya. "Ini adalah salah satu upaya kita sebagai pelopor secara nasional. Mudah-mudahan melalui pancasora ini tentunya ini bisa lebih lebih bisa mempunyai nilai," tuturnya.

Hasil dari aspirasi anak tersebut selanjut Bambang, akan dibawa pada Musrenbang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) tahun 2025. Ini jadi momentum untuk dilaksanakan sehingga ekspresi ya atau aspirasi dari anak-anak ini bisa diserap. Kemudian saat Musrenbang, bisa di aktualisasikan di dalam proses perencanaan pembangunan RKPD tahun 2025.

Sementara itu, Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak Kementerian Perlindungan Perempuan dan Anak RI, Pribudiarta Nur Sitepu menyampaikan apresiasi yang tinggi atas inovasi yang digulirkan Pemkot Bandung melalui Panca Sora.

"Kami sampaikan apresiasi yang tinggi ini inovasi yang luar biasa, suara anak ini pararel integral dengan perencanaan pembangunan kota. Saat ini 30 persen populasi Indonesia adalah anak, maka perencanaan pembangunan harus memperhatikan hak anak karena jumlahnya signifikan," terangnya.

Terntunya ini kata Pribudiarta, menjadi penting untuk mampu mendengarkan suara anak. Mereka bisa menjadi pelopor dan pelapor kesejahteraan anak. Posisinya menjadi penting suaranya untuk di dengar. Ide ini sangat luar biasa, nanti akan diskusikan dalam masuk dalam dokumen perencanaan suara anak. MI/Naviandri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(CDE)

News anak indonesia anak pembangunan bandung