Aher yang hadir mengenakan batik lengan panjang, duduk berdampingan dengan Deddy Mizwar atau Demiz yang mengenakan kemeja putih di ruang sidang. Direktur Jenderal Otonomi Daerah (Dirjen Otda) Kemendagri Soni Sumarsono juga hadir sebagai saksi dalam sidang tersebut.

Dalam kesaksiannya, Demiz mengatakan bahwa aksi Lippo Group yang ingin membangunan kawasan terpadu Meikarta, di Kabupaten Bekasi, diibaratkan dengan istilah membangun negara di dalam negara. "Harus ada rekomendasi. Ini Lippo kayaknya negara di dalam negara. 500 hektare mau di bangun, dua juta orang. Skala metropolitan, tanpa ada rekomendasi. Apa kata dunia?" kata Demiz saat menjawab pertanyaan Anggota Majelis Hakim Lindawati.

Sementara saat dikonfirmasi pertemuan dengan terdakwa Neneng di Moskow, Aher menyatakan tidak direncanakan atau kebetulan saat sama-sama studi banding ke Moskow. "Dan apakah dalam yang terjadi secara kebetulan itu dibahas soal proyek pembangunan Meikarta?" tanya hakim kepada Aher. "Kalau soal proyek Meikarta, Bu Neneng yang membuka. Waktu itu juga saya sampaikan kepada Bu Neneng silakan urus perizinan sesuai prosedur dan aturan yang berlaku," kata Aher.

Terdakwa suap perizinan proyek Meikarta Neneng Hasanah Yasin mengahdiri sidang lanjutan di PN Tipikor, Bandung.