Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan penyitaan terkait kasus dugaan rasuah berupa fraud di Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). Sebanyak tiga motor Vespa senilai miliaran rupiah diambil penyidik.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan penyitaan terkait kasus dugaan rasuah berupa fraud di Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). Sebanyak tiga motor Vespa senilai miliaran rupiah diambil penyidik.
“Kendaraan bermotor berupa tiga unit sepeda motor berjenis Vespa Piagio dengan nilai kurang lebih sebesar Rp1,5 miliar,” kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto melalui keterangan tertulis, Kamis, 9 Januari 2025.
“Kendaraan bermotor berupa tiga unit sepeda motor berjenis Vespa Piagio dengan nilai kurang lebih sebesar Rp1,5 miliar,” kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto melalui keterangan tertulis, Kamis, 9 Januari 2025.
Tessa mengatakan, kendaraan mahal itu diambil dari rumah salah satu mantan Direktur Utama perusahaan BUMN di wilayah Jakarta. Dia enggan memerinci nama maupun inisialnya
Tessa mengatakan, kendaraan mahal itu diambil dari rumah salah satu mantan Direktur Utama perusahaan BUMN di wilayah Jakarta. Dia enggan memerinci nama maupun inisialnya
Selain Vespa, KPK turut menyita satu mobil Wulling senilai Rp350 juta. Ada juga dokumen dan bukti elektronik yang diambil penyidik. “Aset yang disita tersebut diduga terkait dengan aliran dana dari tindak pidana korupsi perkara tersebut di atas,” ucap Tessa.
Selain Vespa, KPK turut menyita satu mobil Wulling senilai Rp350 juta. Ada juga dokumen dan bukti elektronik yang diambil penyidik. “Aset yang disita tersebut diduga terkait dengan aliran dana dari tindak pidana korupsi perkara tersebut di atas,” ucap Tessa.

Vespa Senilai Rp1,5 Miliar Terkait Kasus Korupsi di LPEI Disita KPK

09 Januari 2025 19:58
Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan penyitaan terkait kasus dugaan rasuah berupa fraud di Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). Sebanyak tiga motor Vespa senilai miliaran rupiah diambil penyidik.

“Kendaraan bermotor berupa tiga unit sepeda motor berjenis Vespa Piagio dengan nilai kurang lebih sebesar Rp1,5 miliar,” kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto melalui keterangan tertulis, Kamis, 9 Januari 2025.

Tessa mengatakan, kendaraan mahal itu diambil dari rumah salah satu mantan Direktur Utama perusahaan BUMN di wilayah Jakarta. Dia enggan memerinci nama maupun inisialnya.

Selain Vespa, KPK turut menyita satu mobil Wulling senilai Rp350 juta. Ada juga dokumen dan bukti elektronik yang diambil penyidik.

“Aset yang disita tersebut diduga terkait dengan aliran dana dari tindak pidana korupsi perkara tersebut di atas,” ucap Tessa.

KPK mengungkapkan modus rasuah dalam perkara ini. Para tersangka menggunakan skema ‘tambal sulam’ untuk meraup keuntungan.

‘Tambal sulam’ merupakan modus korupsi untuk mendapatkan uang dengan cara meminta pinjaman untuk menutup kerugian sebelumnya. Para tersangka menggunakan banyak perusahaan untuk mendapatkan fasilitas kredit.

KPK telah menetapkan tersangka dalam kasus dugaan rasuah berupa fraud di Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). Total, tujuh orang menyandang status hukum tersebut.

Status hukum itu diberikan usai KPK menggelar rapat ekspose pada 26 Juli 2024. KPK enggan memerinci nama-nama tersangka sampai penahanan dilakukan.

KPK juga sudah meminta Ditjen Imigrasi Kemenkumham memberikan status pencegahan kepada tujuh orang itu. Mereka semua kini tidak bisa ke luar negeri sampai upaya paksa itu dicabut.  Medcom.id/Candra Yuri Nuralam

Foto: MI/Susanto

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(WWD)

News Kasus Korupsi KPK