Surabaya: Tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur dan SAR Surabaya beserta relawan kembali melanjutkan pencarian tujuh korban perahu terbalik dan tenggelam di Bengawan Solo, Desa Semambung, Kecamatan Kanor, Bojonegoro.
Kalaksa BPBD Jatim Budi Santosa menjelaskan, operasi pencarian menjadi tiga area di aliran Sungai Bengawan, yakni di Tuban, Bojonegoro dan Lamongan. Penyisiran dilakukan mulai Jembatan Cim - Cim sampai Bendung Gerak Babat Lamongan dengan menggunakan perahu karet.
"Dalam proses pencarian korban, pada search area 5 menggunakan tiga perahu karet, yaitu dari BPBD Jatim ada satu perahu karet, dari Basarnas satu perahu karet, dari BPBD Kabupaten Bojonegoro satu perahu karet," ujarnya.
"Termasuk untuk drone air dan drone udara stand by di posko induk, difokuskan pada area pencarian TKM (Titik Kejadian Musibah)," ucap Budi.
Budi menegaskan, drone air difungsikan untuk mencari korban pada titik yang diduga sesuai permintaan dari SRU. Dan, pengambilan data dimulai pukul 06.00 WIB - 07.00 WIB menggunakan Drone Udara.
Namun, pencarian dihentikan sementara pada pukul 17.00 WIB dikarenakan tidak adanya Manifes dalam perahu.
Serta daftar dari nama-nama korban tersebut masih mengalami perubahan. Sehingga dibutuhkan peran aktif pada masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya untuk segera melapor.
Kemudian tim akan dibagi 3 untuk didistribusikan secara bergantian, tim juga didistribusikan secara berlapis. Dan terdapat tim yang bertugas melawan arus jika ketiga tim tersebut belum menemukan korban.
Total 17 penumpang diperkirakan menjadi korban, sebanyak 10 orang di antaranya sudah dievakuasi dalam keadaan selamat, sedangkan tujuh orang lainnya belum ditemukan. AFP Photo/Juni Kriswanto Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News