Banjir yang merendam wilayah Pati, Jawa Tengah, benar-benar membuat para korban banjir, merana. Pasalnya selain merendam rumah warga, tempat usaha warga juga tergenang, sehingga membuat warga merugi.
Banjir yang merendam wilayah Pati, Jawa Tengah, benar-benar membuat para korban banjir, merana. Pasalnya selain merendam rumah warga, tempat usaha warga juga tergenang, sehingga membuat warga merugi.
Seperti yang dialami oleh nenek Karti, 72, Warga Desa Doropayung, Kecamatan Juwana, Pati. Ia hanya bisa pasrah menghadapi bencana banjir tahun ini.
Seperti yang dialami oleh nenek Karti, 72, Warga Desa Doropayung, Kecamatan Juwana, Pati. Ia hanya bisa pasrah menghadapi bencana banjir tahun ini.
Tinggal di rumahnya yang berukuran 5x7, Karti, nenek sebatangkara tersebut hanya bisa pasrah sejak banjir merendam rumahnya sehari sebelum puasa.
Tinggal di rumahnya yang berukuran 5x7, Karti, nenek sebatangkara tersebut hanya bisa pasrah sejak banjir merendam rumahnya sehari sebelum puasa.
Pasalnya, tidak ada barang barang lagi yang bisa diselamatkan, bahkan warung satu satunya miliknya terpaksa tutup untuk selamanya, setelah jualannya terendam banjir setiap tahunnya. Karti berharap banjir segera surut, dan ia bisa beraktifitas kembali sebagai pencari barang rongsokan.
Pasalnya, tidak ada barang barang lagi yang bisa diselamatkan, bahkan warung satu satunya miliknya terpaksa tutup untuk selamanya, setelah jualannya terendam banjir setiap tahunnya. Karti berharap banjir segera surut, dan ia bisa beraktifitas kembali sebagai pencari barang rongsokan.
Menurut Karti, selama banjir ini ia tetap bertahan di rumahnya, karena tidak ada sanak saudara lagi yang bisa ia ikuti. Untuk makan, ia hanya mengandalkan pemberian tetangga maupun donatur yang peduli dengan dirinya.
Menurut Karti, selama banjir ini ia tetap bertahan di rumahnya, karena tidak ada sanak saudara lagi yang bisa ia ikuti. Untuk makan, ia hanya mengandalkan pemberian tetangga maupun donatur yang peduli dengan dirinya.
Sebelum banjir melanda rumahnya, Karti, mempunyai toko kecil untuk menopang hidupnya setelah ditinggal meninggal suaminya. Namun kini, toko Karti tersebut tinggal kenangan karna semuanya hancur terendam banjir.
Sebelum banjir melanda rumahnya, Karti, mempunyai toko kecil untuk menopang hidupnya setelah ditinggal meninggal suaminya. Namun kini, toko Karti tersebut tinggal kenangan karna semuanya hancur terendam banjir.
Karti hanya pasrah dan berharap ada bantuan dari pemerintah untuknya. Ia mengaku, selama banjir belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah. Selain sembako, air minum juga sangat diharapkannya, karena untuk air bersih sudah tidak ada lagi.
Karti hanya pasrah dan berharap ada bantuan dari pemerintah untuknya. Ia mengaku, selama banjir belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah. Selain sembako, air minum juga sangat diharapkannya, karena untuk air bersih sudah tidak ada lagi.

Terkepung Banjir, Nenek 72 Tahun Bertahan di Rumah

23 Maret 2024 17:17
Pati: Banjir yang merendam wilayah Pati, Jawa Tengah, benar-benar membuat para korban banjir, merana. Pasalnya selain merendam rumah warga, tempat usaha warga juga tergenang, sehingga membuat warga merugi. 

Seperti yang dialami oleh nenek Karti, 72, Warga Desa Doropayung, Kecamatan Juwana, Pati. Ia hanya bisa pasrah menghadapi bencana banjir tahun ini. 

Tinggal di rumahnya yang berukuran 5x7, Karti, nenek sebatangkara tersebut hanya bisa pasrah sejak banjir merendam rumahnya sehari sebelum puasa. 

Pasalnya, tidak ada barang barang lagi yang bisa diselamatkan, bahkan warung satu satunya miliknya terpaksa tutup untuk selamanya, setelah jualannya terendam banjir setiap tahunnya. Karti berharap banjir segera surut, dan ia bisa beraktifitas kembali sebagai pencari barang rongsokan.

Menurut Karti, selama banjir ini ia tetap bertahan di rumahnya, karena tidak ada sanak saudara lagi yang bisa ia ikuti. Untuk makan, ia hanya mengandalkan pemberian tetangga maupun donatur yang peduli dengan dirinya. 

Sebelum banjir melanda rumahnya, Karti, mempunyai toko kecil untuk menopang hidupnya setelah ditinggal meninggal suaminya. Namun kini, toko Karti tersebut tinggal kenangan karna semuanya hancur terendam banjir.

Karti hanya pasrah dan berharap ada bantuan dari pemerintah untuknya. Ia mengaku, selama banjir belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah. Selain sembako, air minum juga sangat diharapkannya, karena untuk air bersih sudah tidak ada lagi.

Banjir masih merendam 48 desa di Pati, yang tersebar di 7 kecamatan. Ketinggian air bervariasi, antara 30 centimeter sampai 80 centimeter. Warga berharap ada perhatian dari pemerintah, dan segera menurunkan bantuannya pada warga. Metro TV/Udin Ali Nani

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(WWD)

News banjir Bencana Banjir Jawa Tengah