Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) jenis Medium Altitude Long Endurance (MALE) diperlihatkan saat pengenalan perdana di hanggar PT Dirgantara Indonesia (Persero), Bandung, Jawa Barat.
Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) jenis Medium Altitude Long Endurance (MALE) diperlihatkan saat pengenalan perdana di hanggar PT Dirgantara Indonesia (Persero), Bandung, Jawa Barat.
Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (Persero) (PTDI) Elfien Goentoro (kiri) bersama Kepala BPPT Hammam Riza (kanan) meninjau Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) jenis Medium Altitude Long Endurance (MALE) saat pengenalan perdana di hanggar PTDI, Bandung, Jawa Barat.
Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (Persero) (PTDI) Elfien Goentoro (kiri) bersama Kepala BPPT Hammam Riza (kanan) meninjau Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) jenis Medium Altitude Long Endurance (MALE) saat pengenalan perdana di hanggar PTDI, Bandung, Jawa Barat.
Prototipe Puna Male pertama ini mampu terbang selama 24-30 jam dengan ketinggian jelajah 3.000 hingga 6.000 meter.
Prototipe Puna Male pertama ini mampu terbang selama 24-30 jam dengan ketinggian jelajah 3.000 hingga 6.000 meter.
Puna Male yang diperuntukan mengawasi wilayah NKRI dari ancaman daerah perbatasan, terorisme, penyelundupan, pembajakan serta pencurian sumber daya alam.
Puna Male yang diperuntukan mengawasi wilayah NKRI dari ancaman daerah perbatasan, terorisme, penyelundupan, pembajakan serta pencurian sumber daya alam.

PTDI Kenalkan Pesawat Nirawak untuk Cegah Ancaman Teritorial

30 Desember 2019 12:58
Jakarta: PT Dirgantara Indonesia (PTDI) memperkenalkan pesawat tanpa awak, yang diberi nama Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) jenis Medium Altitude Long Endurance (MALE) yang mampu terbang terus menerus selama 24 jam. Rencananya, di 2020 mendatang PTDI akan kembali memproduksi prototype dua Puna Male, Senin, 30 Desember 2019. Antara Foto/M Agung Rajasa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(KHL)

News pesawat