Cuaca buruk berdampak terhadap operasional kapal nelayan di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Ratusan kapal nelayan di daerah tidak beroperasi akibat cuaca buruk.
Cuaca buruk berdampak terhadap operasional kapal nelayan di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Ratusan kapal nelayan di daerah tidak beroperasi akibat cuaca buruk.
Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupangmelaporkan tinggi gelombang di perairan maksimal mencapai 3,5-5 meter berisiko terhadap kapal fery, kapal kargo, tongkang, dan kapal nelayan.
Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupangmelaporkan tinggi gelombang di perairan maksimal mencapai 3,5-5 meter berisiko terhadap kapal fery, kapal kargo, tongkang, dan kapal nelayan.
Di Dermaga Pelabuhan Perikanan Oeba Kupang, Kamis, 14 Maret 2024, ratuan kapal nelayan lego jangkar di kolam labuh pelabuhan tersebut untuk mengantisipasi gelombang tinggi.
Di Dermaga Pelabuhan Perikanan Oeba Kupang, Kamis, 14 Maret 2024, ratuan kapal nelayan lego jangkar di kolam labuh pelabuhan tersebut untuk mengantisipasi gelombang tinggi. "Seluruh nelayan di sini tidak berlayar, gelombang sangat tinggi," kata Arkilaus, nelayan setempat.
Menuruntya, nelayan dengan perahu berukuran kecil tidak melaut sejak akhir pekan lalu, diikuti nelayan dengan perahu besar awal pekan ini. Dampaknya, pasokan ikan ke pasar berkurang yang membuat harga ikan melonjak.
Menuruntya, nelayan dengan perahu berukuran kecil tidak melaut sejak akhir pekan lalu, diikuti nelayan dengan perahu besar awal pekan ini. Dampaknya, pasokan ikan ke pasar berkurang yang membuat harga ikan melonjak.

Ratusan Kapal Nelayan di Kupang Tidak Berlayar Akibat Gelombang Tinggi

14 Maret 2024 14:37
Kupang: Cuaca buruk berdampak terhadap operasional kapal nelayan di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Ratusan kapal nelayan di daerah tidak beroperasi akibat cuaca buruk.

Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang melaporkan tinggi gelombang di perairan maksimal mencapai 3,5-5 meter berisiko terhadap kapal fery, kapal kargo, tongkang, dan kapal nelayan.

Di Dermaga Pelabuhan Perikanan Oeba Kupang, Kamis, 14 Maret 2024, ratuan kapal nelayan lego jangkar di kolam labuh pelabuhan tersebut untuk mengantisipasi gelombang tinggi. "Seluruh nelayan di sini tidak berlayar, gelombang sangat tinggi," kata Arkilaus, nelayan setempat.

Menuruntya, nelayan dengan perahu berukuran kecil tidak melaut sejak akhir pekan lalu, diikuti nelayan dengan perahu besar awal pekan ini. Dampaknya, pasokan ikan ke pasar berkurang yang membuat harga ikan melonjak.

Harga ikan kombong naik menjadi Rp50.000 per tiga ekor dari harga sebelumnya Rp25.000 per tiga ekor, Ikan Lemadang yang biasa dijual Rp60.000 per ekor, dipotong menjadi beberapa bagian kemudian dijual seharga Rp10.000 per potong.

Ada juga ikan kombong dijual seharga Rp20.000 per kumpul hingga Rp50.000 per kumpul. Sesuai pantauan, hanya tiga jenis ikan yang dijual di lokasi tersebut. Pedagang ikan pun terbatas karena sebagain besar lapak nelayan terlihat tutup. "Ikan-ikan ini diambil dari cool box," tambahnya. Cool Box atau kotak pendingian digunakan oleh nelayan untuk menyimpan ikan agar tetap segar.

Pedagang ikan setempat, Ama mengatakan, ia membeli belasan ikan kombong dari nelayan seharga Rp50.000 per ekor kemudian dijual dari rumah ke rumah seharga Rp25.000 per satu ekor. "Ikan sangat mahal karena nelayan tidak berlayar," ujarnya.

Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang, Yandri Anderudson Tungga mengatakan cuaca ekstrem yang melanda wilayah NTT disebabkan aktifnya gelombang equatorial rosby, gangguan atmosfer Madden Julian Oscillation, serta tumbuh bibit siklon 91 S di Samudera Hindia bagian tenggara sebelah barat Ausralia, bibit siklon 93 P di Teluk Carpentaria sekitar utara Australia, dan bibit siklon 94 S di Laut Timor bagian selatan sekitar Tenggara NTT.

Kondisi ini mengakibatkan meningkatkan intensitas curah hujan dan angin kencang serta gelombang laut dengan kategori sedang hingga sangat tinggi.

Masyarakat juga diingatkan potensi gelombang pasang dan banjir rob yang melanda pesisir utara Pulau Flores hingga Alor, pesisir Pulau Sabu, Pulau Raijua, Pulau Sumba dan pesisir Pulau Timor sampai Rote Ndao.

"Kami mengimbau masyarakat tetap waspada dan siaga terutama pada fase panjang maksimum untuk mengantisipasi dampak dari gelombang pasang dan banjir rob," ujarnya. MI/Palce Amalo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(CDE)

News cuaca buruk Nelayan NTT