Tangis Samuel pecah di atas panggung saat menerima ijazah almarhum anaknya yang bergelar Sarjana Hukum.
Samuel didampingi Rektor Universitas Terbuka (UT) Ojat Darojat, jajaran akademisi, hingga keluarga Brigadir J, kerabat marga Irma Hutabarat. Tampak sesekali Samuel mengusap air mata dengan sapu tangan hingga mencium-cium ijazah anaknya.
Suasana kian haru ketika lagu Anakku Naburju dinyanyikan Wakil Rektor UT. Sejumlah wisudawan dan pengunjung prosesi wisuda tampak menitikkan air mata.
Usai prosesi wisuda, Samuel menyampaikan rasa harunya. Dia mengenang saat-saat membesarkan Brigadir J.
"Kami boleh dibilang bukan orang berada, bisa kami bina dia oleh bimbingan Tuhan. Inilah kesedihan saya pribadi maupun keluarga besar," kata Samuel.
Samuel senang bisa menyekolahkan anaknya hingga lulus kuliah. Namun, dia juga sedih lantaran anaknya tak bisa mengambil ijazah langsung.
"Setelah dia mendapatkan sarjananya sayalah menggantikan almarhum. Sangat sedih. Sangat sedih," tutur dia.
Anak pandai
Sementara itu Irma Hutabarat mengungkapkan bahwa Brigadir J adalah sosok mahasiswa yang pandai. Menurutnya, IPK Brigadir J cukup tinggi, di atas tiga dan selesai tepat waktu."Yosua akan pandai. Dia selesai dengan IPK 3,28, pinter kan ya. Cita-citanya memang bisa menjadi sarjana, dan hari ini kita melihat bahwa hal itu telah tercapai walau orangnya sudah tidak ada," ujarnya.
Brigadir J semasa hidupnya merupakan mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FHISIP), UPBJJ-UT Jambi yang terdaftar sejak tahun 2015. Sementara, ibunda mendiang adalah alumni UT dan adiknya juga mahasiswa UT. Medcom.id/Ilham Pratama Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News