Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono akan memanggil seluruh pejabat dalam menangani data Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI guna memastikan keseluruhan data di Jakarta aman.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono akan memanggil seluruh pejabat dalam menangani data Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI guna memastikan keseluruhan data di Jakarta aman.
Langkah ini guna mengingat gangguan yang terjadi pada Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 yang menyebabkan terganggunya berbagai layanan masyarakat sejak 20 Juni 2024.
Langkah ini guna mengingat gangguan yang terjadi pada Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 yang menyebabkan terganggunya berbagai layanan masyarakat sejak 20 Juni 2024.

Pastikan Data Aman, Heru Panggil Pejabat Pemprov DKI

01 Juli 2024 15:34
Jakarta: Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono akan memanggil seluruh pejabat dalam menangani data Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI guna memastikan keseluruhan data di Jakarta aman.

Langkah ini guna mengingat gangguan yang terjadi pada Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 yang menyebabkan terganggunya berbagai layanan masyarakat sejak 20 Juni 2024.

“Akan kita rapatkan bersama para pejabat yang menangani data. Yang akan kita undang lintas sektoral ke BPN, kan BPN ada sistem baru, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) saya akan undang," ucap Heru usai menghadiri acara sembako murah di RPTRA Pulo Gundul, Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat, Senin, 1 Juli 2024.

Heru mengatakan, pihaknya juga sudah mengundang Dukcapil di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Jabotabek) terkait pembahasan keamanan data di Jakarta.

"Beberapa waktu lalu saya sudah undang Dukcapil Jabotabek dan Pak Dirjen membahas seperti ini ya, mudah-mudahan aman," ungkapnya.

Sebelumnya, Pemerintah menyebutkan gangguan yang terjadi pada Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 yang menyebabkan terganggunya berbagai layanan masyarakat sejak 20 Juni 2024 adalah akibat adanya serangan siber akibat ransomware bernama Braincipher.

"Ransomware ini adalah pengembangan terbaru dari ransomware lockbit 3.0. Jadi memang ransomware ini dikembangkan terus, jadi ini yang terbaru dari yang kami lihat dari sample setelah dilakukan forensik dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN)," kata Kepala BSSN Letjen TNI Hinsa Siburian di Jakarta, Senin 24 Juni 2024.

Lebih lanjut, Hinsa menyebutkan bahwa pemerintah melalui koordinasi lintas lembaga antar Kementerian Kominfo, BSSN, Cyber Crime POLRI, dan Telkom Sigma saat ini terus menelusuri serangan siber tersebut.

Langkah penanganan berupa investigasi dan digital forensik terus dilakukan dengan upaya maksimal agar serangan siber tersebut dapat diatasi. Medcom.id/Christian

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(CDE)

News Pemprov DKI jakarta Serangan Siber