Sejumlah kereta mass rapid transit (MRT) terparkir di Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta, Senin, 20 April 2020.
Sejumlah kereta mass rapid transit (MRT) terparkir di Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta, Senin, 20 April 2020.
Data Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPJT) menyebutkan pada awal April sampai 15 April 2020, jumlah penumpang MRT hanya berkisar lima ribu penumpang per hari atau turun sebesar 94,11 persen dibandingkan dengan bulan Januari 2020.
Data Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPJT) menyebutkan pada awal April sampai 15 April 2020, jumlah penumpang MRT hanya berkisar lima ribu penumpang per hari atau turun sebesar 94,11 persen dibandingkan dengan bulan Januari 2020.
Kondisi yang tidak berbeda juga dialami LRT yang turun 93,05 persen atau sekitar 264 orang per hari hingga 15 April 2020 bila dibandingkan kondisi normal pada Januari 2020 sekitar 3.800 orang per hari.
Kondisi yang tidak berbeda juga dialami LRT yang turun 93,05 persen atau sekitar 264 orang per hari hingga 15 April 2020 bila dibandingkan kondisi normal pada Januari 2020 sekitar 3.800 orang per hari.
Kondisi yang tidak berbeda juga dialami LRT yang turun 93,05 persen atau sekitar 264 orang per hari hingga 15 April 2020 bila dibandingkan kondisi normal pada Januari 2020 sekitar 3.800 orang per hari.
Kondisi yang tidak berbeda juga dialami LRT yang turun 93,05 persen atau sekitar 264 orang per hari hingga 15 April 2020 bila dibandingkan kondisi normal pada Januari 2020 sekitar 3.800 orang per hari.

Jumlah Penumpang MRT Turun 94 Persen

21 April 2020 09:13
Jakarta: Data Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPJT) menyebutkan pada awal April sampai 15 April 2020, jumlah penumpang MRT hanya berkisar lima ribu penumpang per hari, atau turun sebesar 94,11 persen dibandingkan Januari 2020.

Persentese penurunan jumlah penumpang MRT tersebut merupakan yang tertinggi di antara transportasi umum di Jakarta imbas pandemi virus korona (covid-19).

Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Senin, 20 April 2020 mengemukakan, penurunan penumpang terjadi di semua jenis transportasi umum di Jakarta.

MRT misalnya, dari total jumlah penumpang saat Januari 2020 mencapai 85 ribu orang per hari, hingga 15 April 2020 turun menjadi 5 ribu penumpang per hari, atau sebesar 94,11 persen dibanding Januari 2020.

Kondisi yang tidak berbeda juga dialami LRT yang turun 93,05 persen atau sekitar 264 orang per hari hingga 15 April 2020 bila dibandingkan kondisi normal pada Januari 2020 sekitar 3.800 orang per hari.

KRL berada di peringkat ketiga dengan penurunan presentase penumpang mencapai 78,69 persen atau setara 183 ribu penumpang per hari hingga 15 April 2020.

Sementara saat normal di Januari 2020 lalu, KRL setiap harinya masih melayani sebanyak kurang lebih 859 ribu orang.

Untuk layanan TransJakarta hingga 15 April 2020 jumlah penggunanya mengalami penurunan sebanyak lebih kurang 83 ribu orang per hari.

Padahal dalam kondisi normal pada bulan Januari 2020 jumlah penumpang mencapai lebih kurang 840 ribu orang per hari. ANTARA FOTO/Reno Esnir/Galih Pradipta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(WWD)

News mrt Virus Korona covid-19