Lima nelayan asal Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara berhasil diselamatkan setelah lebih dari 10 jam terapung dan terombang-ambing di laut  setelah kapal mereka ditabrak kapal kontainer tak dikenal di sekitar perairan Selat Melaka pada Kamis, 16 Mei 2024 pagi.
Lima nelayan asal Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara berhasil diselamatkan setelah lebih dari 10 jam terapung dan terombang-ambing di laut setelah kapal mereka ditabrak kapal kontainer tak dikenal di sekitar perairan Selat Melaka pada Kamis, 16 Mei 2024 pagi.
Setelah melalui pemulihan psikis dan perawatan nelayan yang cidera beberapa hari di Malaysia, pada Senin, 27 Mei, keempatnya dibantu dan difasilitasi pemulangannya oleh Konsulat Jenderal RI di Penang ke Pangkalan Brandan, Langkat melalui Bandara Kuala Namu.
Setelah melalui pemulihan psikis dan perawatan nelayan yang cidera beberapa hari di Malaysia, pada Senin, 27 Mei, keempatnya dibantu dan difasilitasi pemulangannya oleh Konsulat Jenderal RI di Penang ke Pangkalan Brandan, Langkat melalui Bandara Kuala Namu.
Sebelum terbang kembali menuju Kuala Namu, keempat nelayan diundang bersilaturahmi ke Wisma Indonesia, Penang. Dalam pertemuan dengan nelayan, Konjen RI Penang, Wanton Saragih menyampaikan rasa syukur atas keselamatan para nelayan yang mengalami musibah kecelakaan kapal laut tersebut.
Sebelum terbang kembali menuju Kuala Namu, keempat nelayan diundang bersilaturahmi ke Wisma Indonesia, Penang. Dalam pertemuan dengan nelayan, Konjen RI Penang, Wanton Saragih menyampaikan rasa syukur atas keselamatan para nelayan yang mengalami musibah kecelakaan kapal laut tersebut.

Terombang-ambing 10 Jam di Laut Malaka, 5 Nelayan Pangkalan Brandan Selamat

29 Mei 2024 19:21
Jakarta: Lima nelayan asal Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara berhasil selamat setelah lebih dari 10 jam terapung dan terombang-ambing di laut sambil menunggu pertolongan. Para nelayan mengalami nasib naas setelah kapal mereka ditabrak kapal kontainer tak dikenal di sekitar perairan Selat Melaka pada Kamis, 16 Mei 2024 pagi.

"Mengetahui informasi tersebut pada Jumat, 17 Mei, KJRI Penang langsung berkoordinasi dengan Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM), KBRI Kuala Lumpur dan Direktorat Pelindungan WNI Kementerian Luar Negeri termasuk melaporkan peristiwa tersebut kepada Pimpinan Kementerian Luar guna melakukan penyelamatan dan pelindungan para nelayan/WNI,” ujar Wanton Saragih, Konsul Jenderal RI di Penang.

Sepuluh jam berselang, sekitar pukul 19.00 waktu setempat, kapal CMA CGM Rivoli yang sedang melintas berlayar melihat dan mengevakuasi empat nelayan sedang mengapung, berpegangan pada potongan kayu kapal yang hancur. Sementara satu nelayan lainnya, belakangan diketahui diselamatkan oleh nelayan asal Langkat di titik berbeda.

Pada Jumat malam, keempat korban berhasil dievakuasi dari kapal CMA CGM Rivoli ke Boat Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) Perak. Tiga korban dalam kondisi baik, sementara satu lainnya cidera patah lengan dan luka serius di bagian punggung. Nelayan yang mengalami cidera dilarikan ke Rumah Sakit Sri Manjung Perak, Malaysia.

Pada Sabtu, 18 Mei, Tim Pelindungan KJRI Penang meluncur menuju Perak untuk melakukan pendampingan para nelayan dan memastikan perawatan korban yang mengalami cidera dengan baik.

Setelah melalui pemulihan psikis dan perawatan nelayan yang cidera beberapa hari di Malaysia, pada Senin, 27 Mei, keempatnya dibantu dan difasilitasi pemulangannya oleh Konsulat Jenderal RI di Penang ke Pangkalan Brandan, Langkat melalui Bandara Kuala Namu.

Sebelum terbang kembali menuju Kuala Namu, keempat nelayan diundang bersilaturahmi ke Wisma Indonesia, Penang. Dalam pertemuan dengan nelayan, Konjen RI Penang, Wanton Saragih menyampaikan rasa syukur atas keselamatan para nelayan yang mengalami musibah kecelakaan kapal laut tersebut. 

"Konsul Jenderal RI Penang juga menghimbau agar dalam melakukan kegiatan mencari ikan, para nelayan lebih berhati-hati dan kapal perlu dilengkapi peralatan yang memadai khususnya alat navigasi,” tutup Wanton. Dok. Istimewa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(WWD)

News Kecelakaan Kapal Nelayan nelayan tenggelam malaysia