Aceh: Petani kakao di kawasan Provinsi Aceh sejak sebulan terakhir bergembira. Pasalnya harga biji kakao kering panen di kawasan setempat bertahan tinggi.
Sesuai penelusuran Media Indonesia, Selasa, 30 Mei 2023 harga biji bahan baku cokelat itu di tingkat tengkulak Rp 36.000 per kg (kilogram). Harga tersebut lebih mahal dari sebelumnya berkisar Rp 31.000 hingga Rp 32.000 per kg.
Ketua Bidang Pemasaran Forum Kakao Aceh, Husaini MY, tingginya harga biji kakao itu karena permintaan pasar dunia cukup stabil selama ini. Lalu pembelian di dalam negeri juga tergolong normal.
Bahkan sejak menurun kasus covid-19, pasar kakao dunia juga semakin pulih. Apalagi permintaan perusahaan produksi cokelat kembali beraktivitas normal.
Dikatakan Husaini, ditengah kondisi harga yang cukup menjanjikan sekarang, namun produksi kakao sedang musim trek (di luar musim panen). Karena harga tinggi petani lebih rajin merawat dan memanen buah diluar musim panen walau hanya sedikit.
"Harga tinggi, petani cukup bergembira. Sayangnya sekarang sedang musim trek. Tapi mereka rajin mengumpulkan sisa buah diluar musim," tutur Husaini.
Husaini berharap petani lebih rajin membersihkan lahan dan memangkas dahan atau ranting liar. Hal itu penting untuk mennghindari berbagai serangan hama penyakit. Lalu mencegah penularan jamur berbahaya.
"Petani perlu lebih rajin untuk peningkatan produksi dan memelihara kwalitas buah yang baru. Hasil panen kakao kedepan semakin menjanjikan di pasar internasional. Karena bahan baku ini bukan saja untuk cokelat konsumsi, tapi juga untuk bahan kosmetik, obat-obatan dan bahkan lebih dari itu," kata Husaini yang juga pengusaha pengumpul biji kakao di Kabupaten Bireuen. MI/Amiruddin Abdullah Reubee Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News