Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya bersama tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi, Bencana, Geologi (PVMBG) melakukan pengecekan lokasi pergerakan tanah di Kecamatan Salawu, Cibalong, Cigalontang, Kadipaten, Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya. Kejadian tersebut mengakibatkan puluhan unit rumah rusak serta 56 keluarga terancam.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya bersama tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi, Bencana, Geologi (PVMBG) melakukan pengecekan lokasi pergerakan tanah di Kecamatan Salawu, Cibalong, Cigalontang, Kadipaten, Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya. Kejadian tersebut mengakibatkan puluhan unit rumah rusak serta 56 keluarga terancam.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin mengatakan, pergerakan tanah di wilayahnya telah menyebabkan 8 unit rumah telah dikosongkan pemiliknya dan 56 Kepala Keluarga terancam. Akan tetapi, sekarang ini tim ahli dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi, Bencana, Geologi (PVMBG) masih melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin mengatakan, pergerakan tanah di wilayahnya telah menyebabkan 8 unit rumah telah dikosongkan pemiliknya dan 56 Kepala Keluarga terancam. Akan tetapi, sekarang ini tim ahli dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi, Bencana, Geologi (PVMBG) masih melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian.
"Pergerakan tanah yang terjadi beberapa hari merusak 8 rumah dan terbawa longsor, tapi 56 unit rumah terancam tersebar di Kecamatan Salawu, Cibalong, Cigalontang, Kadipaten dan Puspahiang. Namun, pergerakan tanah banyak warga mengungsi ke tenda pengungsian dan rumah saudaranya tercatat ada 19 KK atau 46 jiwa di Kecamatan Salawu dan Kecamatan Puspahiang," katanya, Rabu, 17 Juli 2024.
Nuraedidin mengatakan, pergerakan tanah di 5 kecamatan perlu diwaspadai bersama karena kondisi rumah yang di bangun dan ditempati mereka lokasinya berada di zona berbahaya hingga dapat mengakibatkan longsor susulan. Akan tetapi, lokasi pergerakan tanah selama ini memang paling banyak terdampak kepada lahan pertanian tertutup material longsor.
Nuraedidin mengatakan, pergerakan tanah di 5 kecamatan perlu diwaspadai bersama karena kondisi rumah yang di bangun dan ditempati mereka lokasinya berada di zona berbahaya hingga dapat mengakibatkan longsor susulan. Akan tetapi, lokasi pergerakan tanah selama ini memang paling banyak terdampak kepada lahan pertanian tertutup material longsor.

Tim PVMBG Cek Lokasi Pergerakan Tanah di 10 Desa di Tasikmalaya

17 Juli 2024 15:56
Tasikmalaya: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya bersama tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi, Bencana, Geologi (PVMBG) melakukan pengecekan lokasi pergerakan tanah di Kecamatan Salawu, Cibalong, Cigalontang, Kadipaten, Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya. Kejadian tersebut mengakibatkan puluhan unit rumah rusak serta 56 keluarga terancam.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin mengatakan, pergerakan tanah di wilayahnya telah menyebabkan 8 unit rumah telah dikosongkan pemiliknya dan 56 Kepala Keluarga terancam. Akan tetapi, sekarang ini tim ahli dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi, Bencana, Geologi (PVMBG) masih melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian.

"Pergerakan tanah yang terjadi beberapa hari merusak 8 rumah dan terbawa longsor, tapi 56 unit rumah terancam tersebar di Kecamatan Salawu, Cibalong, Cigalontang, Kadipaten dan Puspahiang. Namun, pergerakan tanah banyak warga mengungsi ke tenda pengungsian dan rumah saudaranya tercatat ada 19 KK atau 46 jiwa di Kecamatan Salawu dan Kecamatan Puspahiang," katanya, Rabu, 17 Juli 2024.

Nuraedidin mengatakan, pergerakan tanah di 5 kecamatan perlu diwaspadai bersama karena kondisi rumah yang di bangun dan ditempati mereka lokasinya berada di zona berbahaya hingga dapat mengakibatkan longsor susulan. Akan tetapi, lokasi pergerakan tanah selama ini memang paling banyak terdampak kepada lahan pertanian tertutup material longsor.

"Pergerakan tanah di Kecamatan Cigalontang, Salawu, Cibalong, Cigalontang, Kadipaten dan Puspahiang banyak lahan pertanian tertutup material longsor hingga puluhan rumah rusak pada dinding tembok, lantai bergeser, saluran irigasi terganggu, infrastruktur jalan terbelah dan beberapa perbukitan menjadi ancaman. Namun, pengakuan warga yang terdampak merasakan adanya gerakan terjadi setiap hari dan paling terasa pada malam," ujarnya.

Sementara itu, penyidik bumi Ahli Muda dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi, Bencana, Geologi (PVMBG), Yudi Wahyudi mengatakan, pemeriksaan lokasi pergerakan tanah yang dilakukan meliputi kondisi geologis, kondisi tata keairan, morpologi, litologi, kelerengan, dampak terhadap bencana dan ancaman ke depan terhadap lokasi bencana. Akan tetapi, untuk sekarang belum ada hasilnya mengingat lokasinya di Kecamatan Salawu, Cibalong, Cigalontang, Kadipaten dan Puspahiang.

"Kami masih terus melakukan pemeriksaan di lokasi pergerakan tanag bersama empat orang didampingi BPBD, DPUTRLH, Camat, Kades, karena mereka yang tahu lokasi. Namun, tim dari PVMBG masing-masing memiliki peran berbeda ada dari penyidik bumi, teknisi litkayasa penyelia, pengadministrasi umum dan lokasi yang sudah diperiksa berada di Desa Nangtang, Sirnajaya, Desa Jayapura, Kecamatan Cigalontang, Desa Neglasari, Desa Tanjungsari, Cirama, Karangmukti, Kecamatan Salawu," pungkasnya. MI/Adi Kristiadi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(CDE)

News Penanggulangan Bencana pergerakan tanah Jawa Barat