Jakarta: Metro TV menggelar acara Pelepasan Tim Monitor Mudik 2024, di halaman Gedung Media Group, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa, 2 April 2024. Tim Monitor Mudik ini akan memantau dan memberikan update terkini mengenai liputan arus mudik lebaran di berbagai daerah di Indonesia.
Pelepasan Tim Monitor Mudik 2024 dihadiri oleh Menko PMK Muhadjir Effendy, Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Hendro Sugiatno, Direktur Regident Korlantas Polri Brigjen Yusri Yunus, dan Direktur Utama Metro TV Arief Suditomo.
Tim Monitor Mudik 2024 nantinya tidak hanya menyajikan gambar-gambar dari darat, melainkan juga dengan drone untuk melihat kondisi via udara. Pantauan liputan mudik lebaran akan tayang di seluruh kanal yang ada di Media Group.
Dirut Metro TV Arief Suditomo menyatakan bahwa arus mudik-balik lebaran merupakan migrasi massal, dan tahun ini diperkirakan sebanyak 190 juta orang yang akan melakukan mudik-balik.
"Dalam upaya tersebut, Metro TV akan menyajikan berbagai macam informasi terkait moda trasportasi darat, laut, dan udara, juga hal-hal yang sifatnya pergerakan orang-orang bukan hanya di dari kota besar, namun juga di dalam kota dan antarkota kecil," katanya.
Arief menambahkan bahwa hal itu sebagai upaya Metro TV menjadi referensi publik dalam hal mendapatkan informasi seputar arus mudik dengan baik.
Dengan pergerakan sekitar 190 juta orang yang akan mudik lebaran, Menko PMK Muhadjir Effendy menyatakan bahwa dengan penambahan warga yang akan mudik pemerintah tetap akan mempertahankan visi rasio seperti tahun lalu, seperti memperbanyak, memperluas fasilitas-fasilitas yang sudah ada.
"Tentu saja kita juga akan mewaspadai kemungkinan-kemungkinan yang tidak diharapkan termasuk cuaca, terutama bencana hidrometrologi," ujarnya.
Sementara itu Dirjen Perhubungan Darat Hendro Sugiatno menyatakan bahwa persiapan-persiapan transportasi sudah disiapkan, baik darat, laut, dan udara. Pihaknya juga berkoordinasi dengan Korlantas Polri untuk manajemen lalu lintas untuk jalur darat.
"Kami berterima kasih bahwa himbauan Pak Presiden untuk mudik lebih awal banyak diikuti oleh warga. Kita lihat di stasiun-stasiun dan terminal bus sudah dipadati warga untuk mudik lebih awal. Hal ini diharapkan saat prediksi puncak arus mudik mudah-mudahan bisa menurun dengan adanya masyarakat yang mudik lebih awal," katanya.
Terkait kepadatan lalu lintas darat, khususnya di jalan tol, Direktur Regident Korlantas Polri Brigjen Yusri Yunus menyatakan bahwa pihaknya telah mengantisipasi hal tersebut.
"Terutama di rest area-rest area, botleneck, genangan kita sudah antisipasi dan berkoordinasi dengan stakeholder terkait. Sementara untuk mengurai kemacetan lalu lintas, Korlantas Polri telah menyiapkan tim urai sebanyak 500 kendaraan," ujarnya.
Brigjen Yusri menambahkan bahwa Polri menerjunkan sebanyak 155 ribu personel untuk Operasi Ketupat dan Operasi Nusa jika terjadi bencana alam.
"Ada 5 ribu lebih pospam, posyan, dan pos terpadu sebagai pengamanan dan informasi kepada masyarakat, pelayanan, dan pos terpadu yang bekerja sama dengan teman-teman stakeholder terkait," tambahnya. Medcom.id/Wijokongko Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News