Sikka: Jumat Agung adalah peringatan wafatnya Yesus Kristus di Bukit Golgota lewat penyaliban. Di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur ada sebuah tradisi yang merupakan peninggalan bangsa Portugis, yakni tradisi Logu Senhor.
Tradisi Logu Senhor ini biasa dilaksanakan umat Katolik yang ada di Kampung Sikka, Kecamatan Lela untuk mengenang kisah sengsara Yesus Kristus. Tradisi Logu Senhor sendiri merupakan tradisi tua yang sampai saat ini masih dirayakan secara turun temurun oleh umat Katolik di Kampung Sikka yang berada dalam wilayah Keuskupan Maumere.
Setiap perayaan Jumat Agung, umat Katolik yang berasal dari Kota Maumere maupun luar daerah serta masyarakat setempat datang ke Desa Sikka untuk menghadiri prosesi Logu Senhor yang diselenggarakan setiap tahun oleh Paroki ST.Ignatius Layola-Sikka, Kabupaten Sikka.
Tampak umat yang hadir menggunakan pakaian berwarna hitam-hitam dan mengenakan sarung untuk setiap peziarah yang ingin melakukan ritual Logu Senhor. Mereka datang dengan membawa keluarga.
Sebelum melakukan prosesi Logu Senhor, umat diarahkan untuk mengikuti ibadah bersama di Gereja Tua Sikka ini pada pukul 15.00 Wita. Dalam perayaan ibadah tersebut menggunakan tiga bahasa yaitu,bahasa Inggris, Portugal dan bahasa daerah Sikka. Selesai Ibadah umat diarahkan untuk mengikuti prosesi Logu Senhor tersebut.
Logu Senhor adalah tradisi religi umat Katolik yang berada di Kampung Sikka. Setiap Jumad Agung pada tradisi Logu Senhor ini, diarahkan umat untuk menunduk dibawah salib yang telah diusung oleh panitia sambil melantunkan wujud permintaannya dalam prosesi ini.
Dalam Logu Senhor tersebut yang paling unik adalah dalam Jumad Agung diusung dengan salib dan dipandu dengan tablo kisah sengsara Yesus di tujuh Irmida yang dimainkan oleh penduduk setempat. MI/Gabriel Langga Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News