Jakarta: Mantan pemimpin mahasiswa sayap kiri Gabriel Boric, 36, dilantik sebagai presiden termuda Chili, Jumat, 11 Maret 2022 waktu setempat.
"Di hadapan rakyat Chili, saya bersumpah," kata Boric saat mengambil sumpah di Valparaiso, kursi Kongres, untuk masa jabatan empat tahun, menggantikan pemimpin konservatif Sebastian Pinera.
Boric mengambil alih kendali sebuah negara yang menuntut perubahan menyusul protes massal pada 2019 yang ia dukung untuk melawan ketidaksetaraan yang mengakar dalam pendapatan, perawatan kesehatan, pendidikan, dan pensiun.
Pemberontakan, yang menyebabkan puluhan orang meninggal dan ratusan lainnya luka-luka, merupakan katalisator bagi proses yang sekarang sedang berlangsung untuk menulis ulang konstitusi era kediktatoran Chili.
Boric telah bersumpah untuk menurunkan model ekonomi neoliberal Chili yang berasal dari era militer lalim Augusto Pinochet dan secara luas dipandang mengesampingkan kelas miskin dan pekerja. Dia telah bersumpah untuk mengubah negara itu menjadi negara kesejahteraan yang lebih hijau dan lebih egaliter.
Seorang anggota parlemen sejak 2014, milenium Boric mewarisi ekonomi yang dirusak oleh wabah virus corona. Dia telah berjanji untuk memperkenalkan demokrasi sosial gaya Eropa ke Chili, meningkatkan pajak untuk membayar reformasi sosial, dan semua sambil mengerem utang yang melonjak.
Dia akan mengatasi tantangan ini dengan kabinet yang sebagian besar terdiri dari wanita dan kaum muda -- usia rata-rata mereka adalah 42 tahun.
Lebih dari 20 tamu internasional dipastikan menghadiri upacara penobatan, termasuk Alberto Fernandez dan Pedro Castillo - presiden Argentina dan Peru - Raja Felipe VI dari Spanyol, dan penulis Chili terkenal Isabel Allende. AFP PHOTO/Martin Bernetti Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News