Jakarta: Meningkatnya protes pro-Palestina yang mengguncang universitas-universitas di seluruh Amerika Serikat menyebar ke lebih banyak kampus, Rabu, 24 April 2024, memicu saran dari seorang pemimpin senior Partai Republik bahwa Garda Nasional dapat dilibatkan.
Komentar dari Ketua DPR Mike Johnson kemungkinan besar akan membangkitkan emosi yang kuat di negara di mana pembunuhan mahasiswa tak bersenjata yang dilakukan oleh Garda Nasional pada 1970 yang memprotes perang Vietnam masih terus diingat.
Demonstrasi meletus di Universitas Southern California pada hari Rabu, dan di Texas. Demonstrasi membaut ketegangan antara mahasiswa dan polisi yang mengenakan perlengkapan antihuru-hara, dan lebih dari 20 orang ditahan.
Ini adalah konfrontasi terbaru antara penegak hukum dan mahasiswa yang marah atas meningkatnya jumlah korban tewas dalam perang Israel melawan Hamas.
Gerakan ini dimulai di Universitas Columbia di New York di mana puluhan penangkapan dilakukan pekan lalu setelah otoritas universitas memanggil polisi untuk memadamkan pendudukan yang menurut mahasiswa Yahudi mengancam dan anti-Semit.
Johnson mengatakan kepada wartawan di Columbia bahwa jika demonstrasi tidak segera diatasi maka ini adalah waktu yang tepat bagi Garda Nasional.
Dia mengatakan dia bermaksud untuk menuntut Presiden AS Joe Biden mengambil tindakan, dan memperingatkan bahwa demonstrasi tersebut menyasar para pelajar Yahudi di Amerika Serikat.
Juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan Biden mendukung kebebasan berpendapat.
“Presiden percaya bahwa kebebasan berpendapat, berdebat dan non-diskriminasi di kampus adalah hal yang penting,” katanya kepada wartawan.
Para pengunjuk rasa mahasiswa menyatakan solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza, di mana jumlah korban tewas telah mencapai 34.200 orang, dan menyerukan Kolombia dan universitas-universitas lain untuk melakukan divestasi dari perusahaan-perusahaan yang memiliki hubungan dengan Israel.
Para demonstran – termasuk sejumlah mahasiswa Yahudi – telah menyangkal adanya anti-Semitisme.
Namun para pendukung pro-Israel, dan pihak lain yang mengkhawatirkan keamanan kampus, menunjuk pada insiden anti-Semit dan berpendapat bahwa kampus mendorong intimidasi dan ujaran kebencian. AFP PHOTO/Brandon Bell Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News