Seorang anak melihat puing-puing sebuah rumah dari kejauhan setelah serangan Israel di Khan Yunis, di selatan Jalur Gaza pada, Selasa, 22 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan gerakan Hamas Palestina.
Seorang anak melihat puing-puing sebuah rumah dari kejauhan setelah serangan Israel di Khan Yunis, di selatan Jalur Gaza pada, Selasa, 22 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan gerakan Hamas Palestina.
Dua ibu terbunuh setiap jam dan tujuh perempuan tewas setiap 2 jam dalam serangan Israel di Jalur Gaza. Perempuan dan anak-anak paling terdampak dari invasi Israel sejak 7 Oktober itu dengan total 3.900 orang tewas.
Dua ibu terbunuh setiap jam dan tujuh perempuan tewas setiap 2 jam dalam serangan Israel di Jalur Gaza. Perempuan dan anak-anak paling terdampak dari invasi Israel sejak 7 Oktober itu dengan total 3.900 orang tewas.
"Sebelum 7 Oktober, 67% warga sipil yang terbunuh di wilayah pendudukan Palestina dalam 15 tahun terakhir adalah laki-laki dan kurang dari 14% adalah perempuan dan anak perempuan. Sejak tanggal itu, persentase itu telah berbalik," kata Direktur Eksekutif UN Women Sima Sami Bahous saat memberikan pengarahan di Dewan Keamanan PBB tentang situasi di Timur Tengah.
Bukan hanya jumlah warga sipil yang terbunuh sejak 7 Oktober dua kali lipat jika dibandingkan dengan jumlah gabungan dalam 15 tahun terakhir. Kini, 67% dari lebih dari 14 ribu orang yang terbunuh di Gaza juga diperkirakan ialah perempuan dan anak-anak.
Bukan hanya jumlah warga sipil yang terbunuh sejak 7 Oktober dua kali lipat jika dibandingkan dengan jumlah gabungan dalam 15 tahun terakhir. Kini, 67% dari lebih dari 14 ribu orang yang terbunuh di Gaza juga diperkirakan ialah perempuan dan anak-anak. "Sebelum eskalasi yang terjadi saat ini, terdapat 650 ribu perempuan dan anak perempuan yang sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan di Gaza," kata Bahous.
Namun, perkiraan tersebut telah mencapai 1,1 juta, termasuk hampir 800 ribu perempuan yang menjadi pengungsi internal. Perempuan di Gaza mengatakan kepada kami bahwa mereka berdoa untuk perdamaian.
Namun, perkiraan tersebut telah mencapai 1,1 juta, termasuk hampir 800 ribu perempuan yang menjadi pengungsi internal. Perempuan di Gaza mengatakan kepada kami bahwa mereka berdoa untuk perdamaian. "Jika perdamaian tidak tercapai, mereka berharap segera meninggal, dalam tidur mereka, sambil menggendong anakanak mereka. Seharusnya kita semua merasa malu karena ibu mana pun, di mana pun, mempunyai doa seperti itu," tambahnya.
Direktur Eksekutif Dana Kependudukan PBB (UNFPA) Natalia Kanem mengatakan pihaknya sangat prihatin atas keselamatan serta kesejahteraan semua perempuan dan anak perempuan yang terjebak dalam konflik. Situasi yang mereka hadapi bukan sebuah bencana besar.
Direktur Eksekutif Dana Kependudukan PBB (UNFPA) Natalia Kanem mengatakan pihaknya sangat prihatin atas keselamatan serta kesejahteraan semua perempuan dan anak perempuan yang terjebak dalam konflik. Situasi yang mereka hadapi bukan sebuah bencana besar.
Kanem mengatakan saat ini ada 5.500 perempuan hamil yang diperkirakan akan melahirkan dalam beberapa bulan mendatang di Gaza.
Kanem mengatakan saat ini ada 5.500 perempuan hamil yang diperkirakan akan melahirkan dalam beberapa bulan mendatang di Gaza. "Setiap hari, sekitar 180 perempuan melahirkan dalam kondisi yang memprihatinkan dan masa depan bayi mereka tidak menentu," katanya kepada Dewan Keamanan PBB.
UNFPA terus mendesak gencatan senjata segera, katanya, seraya menambahkan bahwa pengumuman jeda kemanusiaan selama empat hari di Gaza ialah 'perkembangan yang disambut baik’.
UNFPA terus mendesak gencatan senjata segera, katanya, seraya menambahkan bahwa pengumuman jeda kemanusiaan selama empat hari di Gaza ialah 'perkembangan yang disambut baik’. "Lebih banyak bantuan sangat dibutuhkan di Gaza untuk menyelamatkan nyawa dan membendung penderitaan manusia,"kata Kanem.

Dua Ibu Terbunuh Setiap Jam di Gaza

24 November 2023 08:25
Jakarta: Dua ibu terbunuh setiap jam dan tujuh perempuan tewas setiap 2 jam dalam serangan Israel di Jalur Gaza. Perempuan dan anak-anak paling terdampak dari invasi Israel sejak 7 Oktober itu dengan total 3.900 orang tewas.

"Sebelum 7 Oktober, 67% warga sipil yang terbunuh di wilayah pendudukan Palestina dalam 15 tahun terakhir adalah laki-laki dan kurang dari 14% adalah perempuan dan anak perempuan. Sejak tanggal itu, persentase itu telah berbalik," kata Direktur Eksekutif UN Women Sima Sami Bahous saat memberikan pengarahan di Dewan Keamanan PBB tentang situasi di Timur Tengah, Rabu, 22 November 2023.

Bukan hanya jumlah warga sipil yang terbunuh sejak 7 Oktober dua kali lipat jika dibandingkan dengan jumlah gabungan dalam 15 tahun terakhir. Kini, 67% dari lebih dari 14 ribu orang yang terbunuh di Gaza juga diperkirakan ialah perempuan dan anak-anak. "Sebelum eskalasi yang terjadi saat ini, terdapat 650 ribu perempuan dan anak perempuan yang sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan di Gaza," kata Bahous.

Namun, perkiraan tersebut telah mencapai 1,1 juta, termasuk hampir 800 ribu perempuan yang menjadi pengungsi internal. Perempuan di Gaza mengatakan kepada kami bahwa mereka berdoa untuk perdamaian.

"Jika perdamaian tidak tercapai, mereka berharap segera meninggal, dalam tidur mereka, sambil menggendong anakanak mereka. Seharusnya kita semua merasa malu karena ibu mana pun, di mana pun, mempunyai doa seperti itu," tambahnya.

Direktur Eksekutif Dana Kependudukan PBB (UNFPA) Natalia Kanem mengatakan pihaknya sangat prihatin atas keselamatan serta kesejahteraan semua perempuan dan anak perempuan yang terjebak dalam konflik. Situasi yang mereka hadapi bukan sebuah bencana besar.

Kanem mengatakan saat ini ada 5.500 perempuan hamil yang diperkirakan akan melahirkan dalam beberapa bulan mendatang di Gaza. "Setiap hari, sekitar 180 perempuan melahirkan dalam kondisi yang memprihatinkan dan masa depan bayi mereka tidak menentu," katanya kepada Dewan Keamanan PBB.

UNFPA terus mendesak gencatan senjata segera, katanya, seraya menambahkan bahwa pengumuman jeda kemanusiaan selama empat hari di Gaza ialah 'perkembangan yang disambut baik’. "Lebih banyak bantuan sangat dibutuhkan di Gaza untuk menyelamatkan nyawa dan membendung penderitaan manusia,"kata Kanem.

Israel melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas yang dilakukan kelompok militan Palestina, Hamas, pada 7 Oktober.

Pihak berwenang di Gaza mengatakan pada Selasa, 21 November bahwa jumlah korban tewas akibat serangan Israel yang sedang berlangsung di wilayah kantong yang terkepung telah meningkat melewati 14.100 orang, termasuk lebih dari 5.800 anak-anak dan 3.900 wanita. Sementara itu, korban tewas di Israel ialah sekitar 1.200 orang, menurut angka resmi. Dok. Media Indonesia

Foto: AFP PHOTO/Mahmud Hams/Mohammed Abed

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(WWD)

Internasional Israel Serang Gaza Palestina Jalur Gaza hamas