Kapal kargo pertama pembawa biji-bijian yang meninggalkan Ukraina setelah invasi Rusia tiba di area inspeksi di Laut Hitam, lepas pantai Istanbul, Turki, Selasa, 2 Agustus 2022 sore waktu setempat.
Kapal kargo pertama pembawa biji-bijian yang meninggalkan Ukraina setelah invasi Rusia tiba di area inspeksi di Laut Hitam, lepas pantai Istanbul, Turki, Selasa, 2 Agustus 2022 sore waktu setempat.
Kapal kargo Razoni berbendera Sierra Leone yang membawa sekitar 26 ribu ton jagung berlabuh di dekat pintu masuk selat Bosphorus dari Laut Hitam sekitar pukul 18.00 GMT, sekitar 36 jam setelah berangkat dari Pelabuhan Odesa, Ukraina.
Kapal kargo Razoni berbendera Sierra Leone yang membawa sekitar 26 ribu ton jagung berlabuh di dekat pintu masuk selat Bosphorus dari Laut Hitam sekitar pukul 18.00 GMT, sekitar 36 jam setelah berangkat dari Pelabuhan Odesa, Ukraina.
Pejabat Rusia, Ukraina, Turki, dan AS, Rabu, 3 Agustus 2022, akan memeriksa apakah pengiriman biji-bijian tersebut sesuai dengan perjanjian penting yang ditandatangani bulan lalu oleh Moskow dan Kyiv untuk membuka blokir ekspor pertanian Ukraina dan meringankan krisis pangan global. Tujuan akhir kapal tersebut adalah Lebanon.
Pejabat Rusia, Ukraina, Turki, dan AS, Rabu, 3 Agustus 2022, akan memeriksa apakah pengiriman biji-bijian tersebut sesuai dengan perjanjian penting yang ditandatangani bulan lalu oleh Moskow dan Kyiv untuk membuka blokir ekspor pertanian Ukraina dan meringankan krisis pangan global. Tujuan akhir kapal tersebut adalah Lebanon.
Pelayaran itu dimungkinkan setelah Turki dan PBB menengahi perjanjian ekspor gandum dan pupuk antara Moskow dan Kyiv bulan lalu, terobosan diplomatik yang langka dalam konflik yang telah menjadi perang yang berlarut-larut.
Pelayaran itu dimungkinkan setelah Turki dan PBB menengahi perjanjian ekspor gandum dan pupuk antara Moskow dan Kyiv bulan lalu, terobosan diplomatik yang langka dalam konflik yang telah menjadi perang yang berlarut-larut.
Menurut juru bicara PBB Stephane Dujarric, lebih banyak kapal dari Ukraina diharapkan berangkat dalam beberapa hari mendatang. Sekitar 27 kapal telah menunggu di tiga pelabuhan Ukraina dengan kargo dan kontrak yang ditandatangani, siap untuk berangkat.
Menurut juru bicara PBB Stephane Dujarric, lebih banyak kapal dari Ukraina diharapkan berangkat dalam beberapa hari mendatang. Sekitar 27 kapal telah menunggu di tiga pelabuhan Ukraina dengan kargo dan kontrak yang ditandatangani, siap untuk berangkat. "Kami berharap akan ada beberapa gerakan keluar lagi besok," katanya.

Ukraina Ekspor 26 Ribu Ton Jagung, Pertama Sejak Invasi Rusia

03 Agustus 2022 15:14
Jakarta: Kapal kargo pertama pembawa biji-bijian yang meninggalkan Ukraina setelah invasi Rusia tiba di area inspeksi di Laut Hitam, lepas pantai Istanbul, Turki, Selasa, 2 Agustus 2022 sore waktu setempat.

Kapal kargo Razoni berbendera Sierra Leone yang membawa sekitar 26 ribu ton jagung berlabuh di dekat pintu masuk selat Bosphorus dari Laut Hitam sekitar pukul 18.00 GMT, sekitar 36 jam setelah berangkat dari Pelabuhan Odesa, Ukraina.

Pejabat Rusia, Ukraina, Turki, dan AS, Rabu, 3 Agustus 2022, akan memeriksa apakah pengiriman biji-bijian tersebut sesuai dengan perjanjian penting yang ditandatangani bulan lalu oleh Moskow dan Kyiv untuk membuka blokir ekspor pertanian Ukraina dan meringankan krisis pangan global. Tujuan akhir kapal tersebut adalah Lebanon.

Pelayaran itu dimungkinkan setelah Turki dan PBB menengahi perjanjian ekspor gandum dan pupuk antara Moskow dan Kyiv bulan lalu, terobosan diplomatik yang langka dalam konflik yang telah menjadi perang yang berlarut-larut.

Menurut juru bicara PBB Stephane Dujarric, lebih banyak kapal dari Ukraina diharapkan berangkat dalam beberapa hari mendatang. Sekitar 27 kapal telah menunggu di tiga pelabuhan Ukraina dengan kargo dan kontrak yang ditandatangani, siap untuk berangkat. "Kami berharap akan ada beberapa gerakan keluar lagi besok," katanya.

Ekspor dari salah satu produsen biji-bijian top dunia tersebut dimaksudkan untuk membantu meringankan krisis makanan global.

Terhambatnya pengiriman dari dua eksportir biji-bijian terbesar di dunia telah berkontribusi pada lonjakan harga yang membuat impor makanan sangat mahal bagi beberapa negara termiskin di dunia.

PBB mengatakan bahwa hampir 50 juta orang mulai menghadapi kelaparan akut di seluruh dunia sebagai konsekuensi langsung dari perang. AFP PHOTO/Ozan Kose

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(WWD)

Internasional Perang Rusia-Ukraina rusia ukraina Gandum jagung